Alodokter.

Membaca ilustrasi kasusnya, diagnosis yang masih mungkin antara lain: 

1. Vertigo non vestibular pada riwayat vertigo vestibular perifer. 

perlu digali lagi, apakah benar vertigonya selalu vestibular, karena seringkali vertigo vestibular perifer seperti BPPV diikuti oleh vertigo non vestibular. Karena BBPV sendiri durasinya singkat. 

 

2. Acute unilateral vestibulopathy seperti neuritis vestibularis.

Pada kasus ini, keluhan vertigo vestibular perifer dengan durasi yang lebih lama dan biasanya disertai flu-like symptoms. Pada kasus ini pemberian steroid dapat bermanfaat. 

 

3. Vestibular migraine

Keluhan vertigo yang berulang disertai nyeri kepala migraine. Pada kasus ini pengobatan seperti pengobatan migraine.

 

4. Tidak menutup adanya kemungkinan vertigo sentral. 

Jadi saya rasa perlu dibuat imaging untuk memastikan tidak adanya kelainan intrakranial. 

 

Untuk terapi yang sudah diberikan bisa dievaluasi lagi apakah dosis betahistin sudah adekuat? dosis yang dianjurkan adalah 2 x 24 mg dan lakukan pula manuver epley / semont plus pada kasus BPPV disertai vestibular exercise. 

izon berpendapat dokter, kalau keluhan hilang timbul dan timbul ketika perubahan kepala, paling sering disebabkan oleh BPPV, maksimalkan betahistine, bisa ditambahkan flunarizine atau diazepam, sebagai vestibulosupresan.. sambil di gali ada tidak faktor resiko vaskuler seperti hipertensi atau DM.

Iya dok, sy lebih cenderung ke sini vertigo perifer yg kemungkinan ada gangguan telinga bagian dalam meskipun dikatakan tidak ada riwayat gangguan telinga.untuk kasus yg dicurigai penyebab telinga dalam apakah ada obat yg bisa kami berikan, mengingat osi masih belum mau ke RS krn psikis thd kasus pandemi didaerahnya semakin meningkat.tks TS

Alo Dokter, selamat malam, izin ikut berdiskusi ya Dok,

 

Bila dilihat dari kasus diatas, untuk obat yang dikonsumsi sudah sesuai ya dok, untuk terapi vertigo umumnya memang diberikan betahistine, namun dari hasil penelitian, pada kasus vertigo yang disertai dengan migrain bisa ditambahkan terapi lainnya seperti flunarizine. Tatalaksana kasus vertigo sendiri sebenarnya tergantung dari penyebab vertigo yang dialami oleh pasien, sehingga perlu diberikan juga edukasi kepada pasien untuk memeriksakan diri ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan yang terutama untuk menghindari faktor pencetus/ pemicu timbulnya keluhan pada pasien. Terimakasih Dok.

 

Izin turut menyimak ya Dok,

 

 

https://www.longdom.org/open-access/current-views-on-treatment-of-vertigo-and-dizziness-2168-9784.1000150.pdf

dokter harus lebih explor pasien tsb...vertigo dibagi 2, yaitu tipe sentral dan perifer....dimana gejala tipe perifer lebih berat disertai mual muntah...sedangkan tipe sentral gejala lebih ringan seperti melayang dan tentunya kemungkinan terdapat defisit yg lain seperti ggg koordinasi..
terapi BPPV sebenarnya ada manuver, yaitu mengembalikan posisi otolit yg salah tempat. namun biasanya pasien tdk kuat, sehingga diberikan obat2 untuk mengurahi keluhan tsbbaru melakuan rehabilitasi vestibular.

Terima kasih banyak dok, izin menambahkan keluhan OSI rasakan awalnya saat sementara tertidur lalu terbangun dengan keadaan masih masih posisi terlentang tiba tiba rasa tembok berputar akhirnya osi belum sempat duduk.saat ini osi masih belum bisa ke RS krn masih ketakutan dengan pandemi ,mengingat Osi tinggal di zona red.apakah faktor kurang tidur dan stress berat bisa menjadi pemicu timbulnya vertigo tersebut.tks.

bisa jadi itu vertigo sentral Dok.. kalau dilihat obat yang diminum  sudah benar spt itu, mungkin perlu tambahan spt flunarizin atau bahkan steroid sesuai hasil pemeriksaan penunjangnya nanti.. saran, px melakukan CT scan / MRI untuk dicari penyebab vertigonya Dok... btk