Efikasi Manuver Epley untuk Benign Paroxysmal Positional Vertigo

Oleh :
dr.Dhaniel Abdi Wicaksana, Sp.T.H.T.K.L., FICS

Manuver Epley sudah sejak lama digunakan dalam tata laksana benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Vertigo merupakan suatu bentuk yang lebih spesifik dari dizziness dimana seseorang mengalami rasa berputar atau persepsi gerakan yang sebenarnya tidak terjadi. Dizziness, termasuk vertigo, dialami oleh 15-20% penduduk dunia. Dari jumlah tersebut, 2,9% diakibatkan oleh BPPV.[1-3]

Mekanisme Manuver Epley dalam Tata Laksana Benign Paroxysmal Positional Vertigo

Patofisiologi benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) diduga berkaitan erat dengan kanalithiasis. Kanalithiasis secara harafiah diterjemahkan sebagai batuan kanal, di mana didefinisikan sebagai partikel kristal bebas yang berada di kanalis semisirkularis.[2,3]

shutterstock_1366069205-min

BPPV terjadi ketika kristal kecil terlepas dari lokasi normalnya di utrikulus. Jika terlepas, kristal dapat mengalir bebas di ruang berisi cairan endolimfe di telinga dalam, termasuk kanalis semisirkularis yang mengikuti rotasi atau gerakan kepala. Kristal akan bergerak ke bagian terendah dari kanal, yang menyebabkan endolimfe mengalir di dalam kanalis semisirkularis, menstimulasi nervus vestibulocochlear, sehingga mencetuskan vertigo dan nistagmus.[2,3]

Prosedur reposisi kanalith atau canalith repositioning procedure (CRP) diwakili oleh dua manuver utama, yaitu manuver Epley dan manuver Semont. Selain itu, ada pula berbagai modifikasi dari masing-masing metode tersebut.[2,4]

Kedua manuver di atas melibatkan gerakan kepala yang diharapkan akan mengembalikan posisi kanalith ke posisi awal. Manuver Epley merupakan office procedure yang noninvasif dan dirancang untuk terapi BPPV yang melibatkan kanalis semisirkularis posterior, penyebab tersering BPPV.[2,4]

Efikasi Manuver Epley Sebagai Tata Laksana Benign Paroxysmal Positional Vertigo

Manuver Epley telah banyak digunakan dalam tata laksana benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Namun, manuver ini sering tidak dapat ditoleransi oleh pasien lanjut usia dan pasien yang sedang mengalami mual atau muntah hebat. Manuver Epley juga dikontraindikasikan pada pasien dengan cedera atau kelainan tulang belakang leher, serta pada pasien dengan kemungkinan diseksi arteri karotis atau vertebralis.[1,2]

Tinjauan Cochrane yang dipublikasikan pada tahun 2014 berusaha mengevaluasi efikasi manuver Epley dalam tata laksana BPPV kanal posterior. Studi ini menganalisis 11 uji klinis dengan total subjek adalah 745 pasien. Hasil analisis menunjukkan bahwa manuver Epley aman dan efektif dalam mengatasi BPPV.[3]

Angka rekurensi pasca terapi cukup tinggi, yaitu 36%. Luaran pada pasien yang menjalani manuver Epley dilaporkan sebanding dengan pasien yang menjalani manuver Semont dan Gans. Perlu diketahui bahwa uji klinis yang dianalisis dalam studi ini adalah randomised controlled trials (RCT) dengan jumlah sampel yang kecil dan waktu pemantauan yang pendek.[3]

Sebuah studi lain yang dilakukan oleh Gaur et al, berupa studi prospektif observasional yang dipublikasikan di tahun 2015, mencoba menganalisis efikasi manuver Epley untuk tata laksana BPPV jika dibandingkan dengan terapi medikamentosa. Studi ini melibatkan 25 pasien BPPV yang mendapat terapi medikamentosa disertai manuver Epley; serta 25 pasien BPPV yang hanya mendapat terapi medikamentosa saja.[5]

Dari 25 pasien pada kelompok manuver Epley, 18 pasien (72%) mengalami perbaikan gejala segera setelah manuver Epley, dan 23 pasien (92%) tidak lagi mengalami vertigo dalam pemantauan 1 minggu. Sementara itu, dari 25 pasien kelompok medikamentosa, hanya 3 pasien (12%) tidak lagi mengalami vertigo dalam pemantauan  1 minggu, sedangkan 19 pasien (76%) baru menyampaikan tidak lagi mengalami vertigo pada follow up ke-3, yaitu dalam 3 bulan.[5]

Medikamentosa yang digunakan dalam studi ini adalah betahistine 6 mg tiga kali sehari dan cinnarizine 25 mg dua kali sehari.[5]

Kesimpulan

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) diduga berkaitan erat dengan kanalith yang berada pada kanalis semisirkularis, yang dapat memicu vertigo ketika terjadi perubahan posisi kepala. Prosedur reposisi kanalith, termasuk manuver Epley, diduga dapat mengembalikan kanalith ke posisi semula, sehingga menghilangkan gejala dan mencegah rekurensi vertigo. Bukti ilmiah yang ada menunjukkan bahwa manuver Epley efektif untuk tata laksana BPPV. Manuver ini tidak invasif, rendah biaya, dan dapat dikerjakan dalam waktu singkat.

 

Referensi