Pemberian vaksin covid dengan riwayat anosmia tanpa bukti rapid antigen / PCR positif apakah aman - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter. Ijin bertanya. Jika ada peserta vaksin dgn riwayat anosmia setelah vaksin pertama, atau riwayat anosmia (mis: 1 minggu) sebelum vaksin pertama...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pemberian vaksin covid dengan riwayat anosmia tanpa bukti rapid antigen / PCR positif apakah aman

    Dibalas 27 Juli 2021, 09:19
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo dokter. Ijin bertanya. Jika ada peserta vaksin dgn riwayat anosmia setelah vaksin pertama, atau riwayat anosmia (mis: 1 minggu) sebelum vaksin pertama disertai batuk, pilek, demam, apakah bisa langsung diberikan vaksin covid (dosis 1 atau 2 sinovac ), sedangkan peserta tsb saat bergejala tidak melakukan rapid antigen atau PCR. Kondisi peserta saat ingin vaksin dalam keadaan sehat/tdk bergejala. Jika harus ditunda vaksinnya, kira2 harus sampai berapa lama? Karena tdk ada bukti pasien tsb positip/negatif covid. Mohon penjelasannya . Terima kasih

26 Juli 2021, 20:35
Alodokter... utk gejala anosmia atau hiposmia tanpa ada keluhan nasal obstruksi, kemungkinan besar mengarah ke infeksi covid. Adapun jika hasil swab, harus ditelaah lebih lanjut lagi kapan dilakukan swab antigen, dan kapan munculnya, sbaiknya dikonfirmasi dengan PCR. Karena berdasarkan pengalaman saya, sebelum pandemi, kasus Anosmia / Hiposmia sangat jarang terjadi, bahkan dalam 5 tahun, hanya menemukan 1-2 kasus saja.
Jadi sebaiknya pasien ditunda vaksin kedua 3 bulan setelah 10-14 hari dari saat pertama gejala anosmia muncul. Mungkin TS lain ada yg berpendapat lain...
26 Juli 2021, 22:58
Alo dokter, ijin berdiskusi dan menjawab ya dok. Gejala anosmia disertai gejala akut di wilayah manapun tanpa pemerikaaan PCR atau swab antigen tetap kita harus mencurigai adanya infeksi covid disamping infx lain. Untuk Hal ini jika pasien adalah peserta Sinovac dan setelah Vaksin pertama dia terkena covid, dicurigai infeksi terjadi sbelum vaksin, saat vaksin dan stlh vaksin. Untuk itu karena jarak vaksin sinovac terlalu pendek yaitu 28 hari, jika peserta terkena covid setelah vaksin, menurut Workshop Tatalakasana Vaksinasi covid oleh Prof Iris Sp.PD maka vaksinasinya harus diulang dokter menunggu 3 bulan setelah melakukan isolasi mandiri 10+3 bebas gejala, dikarenakan setelah vaksin pertama, peserta sakit dan menyebabkan reaksi imunologi tidak sempurna utk pembentukan antibodi post vaksin sehingga disarankan untuk diulang. Mohon maaf jika ada yg kurang atau tidak sesuai, semoga membantu ya dok terima kasih.
26 Juli 2021, 16:58

Alo dokter, coba ikut berdiskusi ya dok. Dari kriteria skrining sebelum vaksinasi sebenarnya dapat dipastikan dulu apakah dalam kurun waktu 7 hari terakhir pasien mengalami gejela saluran pernapasan seperti demam, batuk, pilek, serta dengan adanya anosmia akut misalnya, sebaiknya pemberian vaksin ditunda terlebih dahulu sampai pasien bebas gejala atau jika memungkinkan ada gejala mengarah COVID-19, baiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Hal tsb bertujuan agar nantinya tidak memperberat KIPI serta meminimalisir risiko penularan juga.

Mungkin demikian masukan dari saya dok, turut menyimak diskusi TS lainnya, CMIIW. Terima kasih

27 Juli 2021, 08:40

Alo Dokter,

Sejak bulan April, setahu saya form skrining lebih relaks dok dan jika tidak terbukti pernah terinfeksi covid dan kondisi saat hari pelaksaan stabil dan sehat boleh dilakukan vaksinasi dok. Sebelum pelaksaan vaksinasi juga tidak perlu dilakukan pemeriksaan rapid antigen atau PCR. 

 

KARTU KENDALI PELAYANAN VAKSINASI COVID.pdf
27 Juli 2021, 09:19
Alodokter. Terima kasih atas informasinya.
Mohon konfirmasi atas informasi ini dok...krn saya jg penyintas covid. Artikel Klarifikasi Vaksin bagi Penyintas
27 Juli 2021, 08:06
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Terimakasih dr Olvy, dr Rano, dan dr Hernita atas  sharing ilmunya 🙏