Konsul pasien CKD on hemodyalisis dengan hipotensi post HD - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alodokter.   Ijin konsul. Pasien, perempuan usia 56 tahun dengan Dx CKD on HD.  Datang ke IGD, dgn keluhan lemas. Riwayat post HD 2 jam SMRS.  TTV Td:90/60...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Konsul pasien CKD on hemodyalisis dengan hipotensi post HD

    Dibalas 02 April 2024, 17:05
    dr.Rumiani
    dr.Rumiani
    Dokter Umum

    Alodokter.   Ijin konsul. Pasien, perempuan usia 56 tahun dengan Dx CKD on HD.  Datang ke IGD, dgn keluhan lemas. Riwayat post HD 2 jam SMRS.  TTV Td:90/60 nadi 84 lemah,  nafas 24 Spo2 96%. Pemfis mata anemis. Pemeriksaan paru : SP: vesikuler,  ST : Rhonki basah (-/-). Asites (-). GDS 385mg/dL. Tatalaksana yg tepat buat pasien ini apa ya dok?  Terima kasih

14 Februari 2019, 15:27
dr. R Anggi Wahyu Nugroho
dr. R Anggi Wahyu Nugroho
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo dokter,
Pasien post HD biasanya ada resiko hipovolemik dan hard water syndrome. Pemberian chalenge test NS 200 cc perlu dilakukan untuk mengetahui adanya defisit cairan. 
DD saat ini mgkin syok hipovolemik dd sepsis. 
Gula darah yang tinggi bisa saja merupakan reaksi terhadap suatu infeksi.
Usul pemeriksaan lab lengkap perlu dilakukan untuk penegakan diagnosis.
Salam
14 Februari 2019, 16:43
dr.Rumiani
dr.Rumiani
Dokter Umum
Terimakasih dok.  Berarti tatalaksana awal yg bisa saya lakukan di IGD adalah dengan loading NS 200cc ya. 
02 April 2024, 17:05

sangat bermanfaat , terimakasih dok

14 Februari 2019, 17:49
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Alo dokter

Tatalaksana awal yang oerlu dilakukan bila pasien ke rs dengam ckd on hd :
Dipwrlukan foto rontgen toraks untuk menilai kondisi paru (apakah oedem paru, cardiomegali karena saturasi 96%)
Lakukan pemeriksaan laboratorium darah komplit, ureum, creatinin, elektrolit untuk melihat kadar hemoglobin (yang biasanya rendah), menilai bersihan ginjal dan kadar elektrolit yang biasa nya imbalace juga.
Perlu ditanyakan juga apakah rutin HD, seminggu berapa kali, apakah setiap Hemodialisa selalu tuntas mencapai bwrat kering, dan dilakukan assesment awal kembali penyebab CKD nya apakah hanya kemungkinan karena kencing manisnya saja.
Bagaimana akses cuci darahnya : melalui catheter double lumen atau melalui AV fistula atau masih model tusuk atau model CAPD, dan ditanyakan sudah berapa lama menggunakan akses tersebut dan bagimana evaluasinya.
Itu mungkin yang sekiranya untuk pemeriksaan awal pasien CKD on HD
Berikutnya bisa diarahkan ke penyakit dalam (bila ada dengan konsultan ginjal hipertensi)
Demikian penjelasan dari saya, mungkin ada TS yang ingin menambahkan.
Salam
14 Februari 2019, 20:29
dr.Rumiani
dr.Rumiani
Dokter Umum
Baik dokter..  Terima kasih dokter penjelasannya.. 
18 Februari 2019, 16:31
Sangat bermanfaat penjelasannya Dok,  terimakasih. 
14 Februari 2019, 15:41
dr. Willy
dr. Willy
Dokter Umum

ALO dr. Rumiani Manurung,

 

Ini agak sulit si yah dok. Untuk mengetahui tatalaksana yang tepat, kita perlu tau penyebabnya terlebih dahulu. Mengingat CKD on HD, merupakan terminal disease yang complicated dan banyak comorbidnya, keluhan lemas post HD pastinya memiliki banyak penyebab. Yang kedua apakah lemas yang dirasakan selalu post HD atau tidak, hal ini juga mengarahkan kita untuk mengetahui penyebeb lemas.

 

Pendapat dari saya, beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan lemas post HD:

1. Tarikannya terlalu banyak dok. Hal ini bisa diatasi dengan mengembalikan cairan ke dalam tubuh, cuma kalau pasien sudah terlepas dari mesin HD, mungkin watchful waiting aja dok, bila pemantauan di rumah tidak memungkinkan, kita bisa rawat di RS. Bila perlu dihitung kembali kebutuhan cairannya.

2. Gangguan elektrolit. Bisa hipoNa atau hipoK. Atau sebaliknya. Terapinya sesuai dengan gangguan elektrolitnya masing-masing.

3. Dilihat dari gula darah yang tinggi, bisa jadi dehidrasi atau hiperglikeminya sendiri yang menyebabkan lemasnya dok. Bila perlu dihitung kembali kebutuhan cairannya, kira-kira apakah minumnya perlu ditambah dari biasanya atau bila perlu diinfus cairan. Hati-hati kemungkinan ketoacidosis, perhatikan apakah ada tanda-tanda infeksi.

4. Gagal jantung. Seperti yang kita tau, comorbid dari CKD sendiri bisa terjadi gagal jantung. Apalagi bila lemas post HD ini sudah sering terjadi. Kemungkinan, jantung pasien sudah lemah dan sudah tidak sesuai lagi dengan terapi pengganti ginjal HD. Dokter bisa evaluasi fungsi jantung, bila diperlukan, bisa diganti dari HD menjadi CAPD.

5. Penyebab lain yang tidak berhubungan dengan CKD atau HD nya sendiri. Mungkin lagi terkena infeksi saluran napas, atau sedang mengalami gangguan pencernaan yang dokter bisa gali lebih dalam dari anamnesis.

 

Mungkin itu pendapat saya dok, bila ada TS Nefrologist atau internist di forum ini, mungkin bisa bantu. CMIIW. Terima kasih

 

14 Februari 2019, 16:46
dr.Rumiani
dr.Rumiani
Dokter Umum
Terima kasih dok atas sarannya.. Mgkn saya koreksi pertanyaan saya,  tatalaksana awal yg bisa dilakukan pd kasus ini.  
14 Februari 2019, 21:08
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
14 Februari 2019, 20:29
Baik dokter..  Terima kasih dokter penjelasannya.. 
Sama2 dok.
Selamat melayani
Salam.
18 Februari 2019, 17:04
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
18 Februari 2019, 16:31
Sangat bermanfaat penjelasannya Dok,  terimakasih. 
Sama2 dok.
Selamat melayani
Salam.
18 Februari 2019, 17:04
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
18 Februari 2019, 16:31
Sangat bermanfaat penjelasannya Dok,  terimakasih. 
Sama2 dok.
Selamat melayani
Salam.
18 Februari 2019, 17:04
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
18 Februari 2019, 16:31
Sangat bermanfaat penjelasannya Dok,  terimakasih. 
Sama2 dok.
Selamat melayani
Salam.