Mudahnya mendapatkan obat tanpa resep di apotik - Diskusi Dokter

general_alomedika

Izin sharing dan berdiskusi.Didaerah saya gampang sekali utk mendapatkan obat2 berlabel merah dari apotik2 tanpa resep dokter. Seperti anti biotik, obat 2...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Mudahnya mendapatkan obat tanpa resep di apotik

    Dibalas 25 September 2020, 22:15
    dr.Fauziah
    dr.Fauziah
    Dokter Umum

    Izin sharing dan berdiskusi.


    Didaerah saya gampang sekali utk mendapatkan obat2 berlabel merah dari apotik2 tanpa resep dokter. Seperti anti biotik, obat 2 anti diabetik, anti hipertensi, obat2 golongan NSAID, obat2 / cream racikan dll.


    Bahkan beberapa apotik sering mengembalikan resep ASLI dari dokter kepada pasien setelah obat di tebus. Ini dilaporkan sendiri oleh pasien2 saya.


    Kalau ini terus terjadi, banyak pasien yg akan mengobati dirinya sendiri tanpa merasa perlu petunjuk atau resep dari dokter. Hal tersebut tentu sangat membahayakan.


    Fungsi resep dari dokter terkesan tidak begitu penting, krn byk obat yg bisa didapatkan dengan mudah tanpa resep.


    Apakah ditempat lain jg seperti itu? 


    Sebagai dokter, apa yg bisa kita lakukan utk menyikapi hal ini?

23 September 2020, 08:52

Alo Dokter

Izin ikut berdiskusi ya dok, memang cukup sering ya dok kita temui ya dok dimana pasien dapat membeli obat berlabel merah secara bebas. Terkait hal ini tentunya memerlukan regulasi yang lebih ketat dari sekarang dan perhatian berbagai pihak berwenang ya dok. Sebagai dokter mungkin yang dapat kita lakukan adalah memberikan terapi se rasional mungkin dan edukasi terkait obat-obatan seperti cara penggunaan dan efek samping obat.

 

23 September 2020, 09:10
dr.Fauziah
dr.Fauziah
Dokter Umum
23 September 2020, 08:52

Alo Dokter

Izin ikut berdiskusi ya dok, memang cukup sering ya dok kita temui ya dok dimana pasien dapat membeli obat berlabel merah secara bebas. Terkait hal ini tentunya memerlukan regulasi yang lebih ketat dari sekarang dan perhatian berbagai pihak berwenang ya dok. Sebagai dokter mungkin yang dapat kita lakukan adalah memberikan terapi se rasional mungkin dan edukasi terkait obat-obatan seperti cara penggunaan dan efek samping obat.

 

Ada apotik  yang - ntah itu pegawai atau apotekernya - bertindak seolah merangkap sebagai dokter. Menanyakan keluhan kepada pelanggan lalu memberikan obatnya. Ini saya saksikan sendiri. Tak heran kalau apotik yg seperti ini pling banyak dikunjungi pembeli.

Benar yg dokter Rara katakan, perlu regulasi yg lebih ketat dari berbagai pihak. Tapi jika hal ini hanya sebatas pada diskusi diantara kita saja..maka itu pasti tdk akan terwujud.
Perlukah ada tindakan atau paling tidak saran yg bisa kita sampaikan secara langsung kepada pihak2 terkait, spt BPOM, dinas kesehatan atau lainnya?

25 September 2020, 22:15

Alo Dok,

Sepertinya balik lagi pada regulasi di daerah tersebut y dok. Bahkan dulu di kota A bisa beli obat injeksi dan infus :(. Sekarang, pindah ke kota B jauh lebih ketat tapi tetap hanya antibiotik yg perlu resep sementar obat keras (bentuk oral atau supositoria) tetap dijual tanpa resep dokter.

Nah, masalah penertiban mungkin sekarang ranahnya PTSP dan Dinkes ya dok namun utk mekanisme pelaporan saya pun tidak mengetahui pasti.

Mungkin krn masalah ini sudah menahun dan rasanya hampir terjadi di semua daerah, agak sulit diubah ya dok. Belum lagi kalau ada apoteker yg praktik di apotek tersebut, jadi polemik tersendiri juga dok.