Cara yang tepat untuk mengatasi anak ADHD usia 3,5 tahun yang sering meracau - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dok! Izin bertanya.. Bagaimana caranya mengurangi meracau pada anak ADHD usia 3.5 tahun? Selama ini sudah mengikuti terapi dan anak sudah mulai bisa...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Cara yang tepat untuk mengatasi anak ADHD usia 3,5 tahun yang sering meracau

    Dibalas 26 Februari 2020, 20:30

    Alo dok! Izin bertanya.. Bagaimana caranya mengurangi meracau pada anak ADHD usia 3.5 tahun? Selama ini sudah mengikuti terapi dan anak sudah mulai bisa mengucapkan beberapa kosakata, tetapi masih sering meracau sehingga anak sulit fokus.. 


    Mohon advicenya, terima kasih dokter.. 

24 Februari 2020, 19:08
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Halo dr. Sussy,

Izin menanyakan lebih lanjut:
1. Seperti apa yang dianggap dengan meracau?
2. Apakah terdapat gangguan lainnya? (Benarkah diagnosis anak tersebut murni ADHD?) Karena biasanya gangguan "hiperaktif, tidak dapat fokus" juga dapat diamati pada gangguan perkembangan otak atau gangguan pervasif lainnya (seperti spektrum autisme, retardasi mental, dan lain-lain). Sebagai informasi tambahan, sangat jarang anak dengan ADHD murni mengalami gangguan berbahasa atau kesulitan bicara.
3. Sejak kapan "meracau" ini terjadi? Apakah ada perubahan situasi yang terjadi sebelumnya atau adakah gangguan fisik (seperti cendera otak, kejang, demam tinggi, diare hebat, dehidrasi, dll)? Atau adakah saat2 tertentu meracau terjadi atau sepanjang waktu? Dan bagaimana dengan sebaliknya? Saat apakah meracau hilang atau dapat ditenangkan lebih cepat?

Jika meracau tiba-tiba terjadi apalagi diikuti oleh gangguan fisik, maka perlu dipikirkan meracau sebagai tanda penting terjadinya perubahan kesadaran atau kondisi gawat darurat untuk ditangani segera pada anak (bisa jadi mengalami delirium pada anak).

Jika terjadi sejak dahulu (tanpa pencetus)... Bisa jadi merupakan faktor membiasaan yang perlu dikelola lagi tentang: apakah ini terjadi sehubungan dengan sikap pembiaran pengasuh mengikuti keinginan anak, ataupun lainnya (tentu perlu dikaji kejadian pencetus dan bagaimana respons pengasuh utama).

Jika karena terjadi perubahan situasi tertentu, maka perlu diamati dampak dan makna perubahan tersebut bagi anak.

Jika ADHD merupakan bagian dari diagnosis lain (gangguan spektrum autisme, retardasi mental, dll) dan meracau sangat mengganggu, biasa dapat diberikan antipsikotika dosis amat kecil (walaupun sebaiknya tidak diberikan kecuali jika terpaksa pada anak dibawah 4 tahun). Dan sebaiknya pemberian ini dibawah pengawasan seorang psikiater atau psikiater subspealis anak dan remaja.

Semoga membantu🙏
26 Februari 2020, 19:58
dr. Nico Poundra Mulia, SpOG
dr. Nico Poundra Mulia, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan
Terima kasih
24 Februari 2020, 19:08
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Halo dr. Sussy,

Izin menanyakan lebih lanjut:
1. Seperti apa yang dianggap dengan meracau?
2. Apakah terdapat gangguan lainnya? (Benarkah diagnosis anak tersebut murni ADHD?) Karena biasanya gangguan "hiperaktif, tidak dapat fokus" juga dapat diamati pada gangguan perkembangan otak atau gangguan pervasif lainnya (seperti spektrum autisme, retardasi mental, dan lain-lain). Sebagai informasi tambahan, sangat jarang anak dengan ADHD murni mengalami gangguan berbahasa atau kesulitan bicara.
3. Sejak kapan "meracau" ini terjadi? Apakah ada perubahan situasi yang terjadi sebelumnya atau adakah gangguan fisik (seperti cendera otak, kejang, demam tinggi, diare hebat, dehidrasi, dll)? Atau adakah saat2 tertentu meracau terjadi atau sepanjang waktu? Dan bagaimana dengan sebaliknya? Saat apakah meracau hilang atau dapat ditenangkan lebih cepat?

Jika meracau tiba-tiba terjadi apalagi diikuti oleh gangguan fisik, maka perlu dipikirkan meracau sebagai tanda penting terjadinya perubahan kesadaran atau kondisi gawat darurat untuk ditangani segera pada anak (bisa jadi mengalami delirium pada anak).

Jika terjadi sejak dahulu (tanpa pencetus)... Bisa jadi merupakan faktor membiasaan yang perlu dikelola lagi tentang: apakah ini terjadi sehubungan dengan sikap pembiaran pengasuh mengikuti keinginan anak, ataupun lainnya (tentu perlu dikaji kejadian pencetus dan bagaimana respons pengasuh utama).

Jika karena terjadi perubahan situasi tertentu, maka perlu diamati dampak dan makna perubahan tersebut bagi anak.

Jika ADHD merupakan bagian dari diagnosis lain (gangguan spektrum autisme, retardasi mental, dll) dan meracau sangat mengganggu, biasa dapat diberikan antipsikotika dosis amat kecil (walaupun sebaiknya tidak diberikan kecuali jika terpaksa pada anak dibawah 4 tahun). Dan sebaiknya pemberian ini dibawah pengawasan seorang psikiater atau psikiater subspealis anak dan remaja.

Semoga membantu🙏
24 Februari 2020, 19:08
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Halo dr. Sussy,

Izin menanyakan lebih lanjut:
1. Seperti apa yang dianggap dengan meracau?
2. Apakah terdapat gangguan lainnya? (Benarkah diagnosis anak tersebut murni ADHD?) Karena biasanya gangguan "hiperaktif, tidak dapat fokus" juga dapat diamati pada gangguan perkembangan otak atau gangguan pervasif lainnya (seperti spektrum autisme, retardasi mental, dan lain-lain). Sebagai informasi tambahan, sangat jarang anak dengan ADHD murni mengalami gangguan berbahasa atau kesulitan bicara.
3. Sejak kapan "meracau" ini terjadi? Apakah ada perubahan situasi yang terjadi sebelumnya atau adakah gangguan fisik (seperti cendera otak, kejang, demam tinggi, diare hebat, dehidrasi, dll)? Atau adakah saat2 tertentu meracau terjadi atau sepanjang waktu? Dan bagaimana dengan sebaliknya? Saat apakah meracau hilang atau dapat ditenangkan lebih cepat?

Jika meracau tiba-tiba terjadi apalagi diikuti oleh gangguan fisik, maka perlu dipikirkan meracau sebagai tanda penting terjadinya perubahan kesadaran atau kondisi gawat darurat untuk ditangani segera pada anak (bisa jadi mengalami delirium pada anak).

Jika terjadi sejak dahulu (tanpa pencetus)... Bisa jadi merupakan faktor membiasaan yang perlu dikelola lagi tentang: apakah ini terjadi sehubungan dengan sikap pembiaran pengasuh mengikuti keinginan anak, ataupun lainnya (tentu perlu dikaji kejadian pencetus dan bagaimana respons pengasuh utama).

Jika karena terjadi perubahan situasi tertentu, maka perlu diamati dampak dan makna perubahan tersebut bagi anak.

Jika ADHD merupakan bagian dari diagnosis lain (gangguan spektrum autisme, retardasi mental, dll) dan meracau sangat mengganggu, biasa dapat diberikan antipsikotika dosis amat kecil (walaupun sebaiknya tidak diberikan kecuali jika terpaksa pada anak dibawah 4 tahun). Dan sebaiknya pemberian ini dibawah pengawasan seorang psikiater atau psikiater subspealis anak dan remaja.

Semoga membantu🙏
24 Februari 2020, 19:08
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Halo dr. Sussy,

Izin menanyakan lebih lanjut:
1. Seperti apa yang dianggap dengan meracau?
2. Apakah terdapat gangguan lainnya? (Benarkah diagnosis anak tersebut murni ADHD?) Karena biasanya gangguan "hiperaktif, tidak dapat fokus" juga dapat diamati pada gangguan perkembangan otak atau gangguan pervasif lainnya (seperti spektrum autisme, retardasi mental, dan lain-lain). Sebagai informasi tambahan, sangat jarang anak dengan ADHD murni mengalami gangguan berbahasa atau kesulitan bicara.
3. Sejak kapan "meracau" ini terjadi? Apakah ada perubahan situasi yang terjadi sebelumnya atau adakah gangguan fisik (seperti cendera otak, kejang, demam tinggi, diare hebat, dehidrasi, dll)? Atau adakah saat2 tertentu meracau terjadi atau sepanjang waktu? Dan bagaimana dengan sebaliknya? Saat apakah meracau hilang atau dapat ditenangkan lebih cepat?

Jika meracau tiba-tiba terjadi apalagi diikuti oleh gangguan fisik, maka perlu dipikirkan meracau sebagai tanda penting terjadinya perubahan kesadaran atau kondisi gawat darurat untuk ditangani segera pada anak (bisa jadi mengalami delirium pada anak).

Jika terjadi sejak dahulu (tanpa pencetus)... Bisa jadi merupakan faktor membiasaan yang perlu dikelola lagi tentang: apakah ini terjadi sehubungan dengan sikap pembiaran pengasuh mengikuti keinginan anak, ataupun lainnya (tentu perlu dikaji kejadian pencetus dan bagaimana respons pengasuh utama).

Jika karena terjadi perubahan situasi tertentu, maka perlu diamati dampak dan makna perubahan tersebut bagi anak.

Jika ADHD merupakan bagian dari diagnosis lain (gangguan spektrum autisme, retardasi mental, dll) dan meracau sangat mengganggu, biasa dapat diberikan antipsikotika dosis amat kecil (walaupun sebaiknya tidak diberikan kecuali jika terpaksa pada anak dibawah 4 tahun). Dan sebaiknya pemberian ini dibawah pengawasan seorang psikiater atau psikiater subspealis anak dan remaja.

Semoga membantu🙏
24 Februari 2020, 19:08
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Halo dr. Sussy,

Izin menanyakan lebih lanjut:
1. Seperti apa yang dianggap dengan meracau?
2. Apakah terdapat gangguan lainnya? (Benarkah diagnosis anak tersebut murni ADHD?) Karena biasanya gangguan "hiperaktif, tidak dapat fokus" juga dapat diamati pada gangguan perkembangan otak atau gangguan pervasif lainnya (seperti spektrum autisme, retardasi mental, dan lain-lain). Sebagai informasi tambahan, sangat jarang anak dengan ADHD murni mengalami gangguan berbahasa atau kesulitan bicara.
3. Sejak kapan "meracau" ini terjadi? Apakah ada perubahan situasi yang terjadi sebelumnya atau adakah gangguan fisik (seperti cendera otak, kejang, demam tinggi, diare hebat, dehidrasi, dll)? Atau adakah saat2 tertentu meracau terjadi atau sepanjang waktu? Dan bagaimana dengan sebaliknya? Saat apakah meracau hilang atau dapat ditenangkan lebih cepat?

Jika meracau tiba-tiba terjadi apalagi diikuti oleh gangguan fisik, maka perlu dipikirkan meracau sebagai tanda penting terjadinya perubahan kesadaran atau kondisi gawat darurat untuk ditangani segera pada anak (bisa jadi mengalami delirium pada anak).

Jika terjadi sejak dahulu (tanpa pencetus)... Bisa jadi merupakan faktor membiasaan yang perlu dikelola lagi tentang: apakah ini terjadi sehubungan dengan sikap pembiaran pengasuh mengikuti keinginan anak, ataupun lainnya (tentu perlu dikaji kejadian pencetus dan bagaimana respons pengasuh utama).

Jika karena terjadi perubahan situasi tertentu, maka perlu diamati dampak dan makna perubahan tersebut bagi anak.

Jika ADHD merupakan bagian dari diagnosis lain (gangguan spektrum autisme, retardasi mental, dll) dan meracau sangat mengganggu, biasa dapat diberikan antipsikotika dosis amat kecil (walaupun sebaiknya tidak diberikan kecuali jika terpaksa pada anak dibawah 4 tahun). Dan sebaiknya pemberian ini dibawah pengawasan seorang psikiater atau psikiater subspealis anak dan remaja.

Semoga membantu🙏
26 Februari 2020, 04:49
Sy tidak dapat data lebih lanjut dokter, tp yg dokter paparkan ini sudah mencerahkan sekali, terima kasih.. 😊
26 Februari 2020, 07:49
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
26 Februari 2020, 04:49
Sy tidak dapat data lebih lanjut dokter, tp yg dokter paparkan ini sudah mencerahkan sekali, terima kasih.. 😊
Sama-sama dokter Sussy.. semoga segara mendapatkan perbaikan kondisi si anak🙏
26 Februari 2020, 20:30
Alo TS.
Izin untuk memberikan sedikit informasi yg mungkin berguna. Cabang ilmu Psikologi melihat ADHD sbg salah satu bagian dari Gang. Perkembangan Pervasif dan Gang. Defisit Atensi (dalam buku Kaplan, Sinopsis psikiatri jilid 2). Kriteria diagnostik merujuk pd DSM IV-TR. Terapi yg disarankan adlh kombinasi antara farmakoterapi dan psikoterapi.