Pasien wanita usia 34 tahun dengan keluhan demam kembali setelah 20 hari yang lalu dirawat di rumah sakit dengan demam berdarah curiga malaria - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter..mau minta saran nya dok..ada kasus wanita 34 thn,awal demam sudah di rawat di rs di diagnosa dbd lalu krna demam nya lebih dari 7 hari dokter...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien wanita usia 34 tahun dengan keluhan demam kembali setelah 20 hari yang lalu dirawat di rumah sakit dengan demam berdarah curiga malaria

    Dibalas 03 Juni 2020, 17:37
    dr.hartati ika rini
    dr.hartati ika rini
    Dokter Umum - Kecantikan

    Alo dokter..mau minta saran nya dok..ada kasus wanita 34 thn,awal demam sudah di rawat di rs di diagnosa dbd lalu krna demam nya lebih dari 7 hari dokter curiga malaria,gejala yg timbul saat di rawat di rs : perdarahan dari jalan lahir ,sudah di konfirmasi oleh spesialis obgyn dalam batas normal ,lalu pasien pulang. 20 hari setelah demam hari pertama os periksa rapid covid 19 negatif,seminggu kemudian os demam 2 hari ini dan ke rs dokter mendiagnosa virus dbd masih ada di dalam tubuh pasien krna dilihat dari cek darah lengkap leukosit monosit nya 7 %,mcv 77,6 yg lain dalam batas normal

    Bagaiman menurut ts semua tentang kasus ini?mohon saran nya ?terimakasih

03 Juni 2020, 16:54

ALO, dr. Hartati!

Apakah ada hasil pemeriksaan yang lebih spesifik, Dok?

Kalau melihat dari cerita Dokter, sepertinya kasus ini mengarah ke fever of unknown origin. Menurut saya, perlu dilakukan anamnesis lengkap dan pengkajian ulang dari awal terhadap gejala yang dialami, pola demam, faktor risiko (seperti perjalanan ke daerah endemis malaria atau risiko lainnya), serta hasil temuan pada pemeriksaan fisik dan penunjang.

Apabila ada kecurigaan ke arah malaria, sebaiknya lakukan pemeriksaan hapusan darah tepi dengan thin and thick test serta rapid diagnostic test (RDT) malaria. 

Melihat dari lamanya penyakit, sepertinya tidak mengarah ke DBD dan Covid-19, walaupun kemungkinan ini belum bisa disingkirkan juga. Rapid test tidak dapat dipakai untuk diagnosis klinis Covid-19.

Gejala yang lain dapat digali dan nantinya dapat menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Sebagai contoh, adanya batuk atau gejala pernapasan lainnya dapat mengarahkan untuk melakukan pemeriksaan Rontgen toraks.

Berikut referensi yang bisa digunakan:

https://emedicine.medscape.com/article/217675-overview

03 Juni 2020, 17:37
dr.hartati ika rini
dr.hartati ika rini
Dokter Umum - Kecantikan
Terimakasih dok saran nya..😊