Indikasi pemberian obat tidur pada pasien post stroke - Diskusi Dokter

general_alomedika

Halo Dok. Izin bertanya, beberapa pasien post stroke memiliki keluhan insomnia. Terkadang sudah dicobakan dg pemberian KIE dan CTM tablet utk mengatasi namun...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Indikasi pemberian obat tidur pada pasien post stroke

    Dibalas 20 September 2019, 17:24
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Halo Dok. Izin bertanya, beberapa pasien post stroke memiliki keluhan insomnia. Terkadang sudah dicobakan dg pemberian KIE dan CTM tablet utk mengatasi namun keluhan tetap. Yg ingin sy tanyakan, apa boleh pemberian obat tidur pada pasien dg post stroke? Lalu jenis obat yg boleh dan tidak boleh digunakan apa saja ya? Terima kasih banyak sebelumnya 🙏🏻

20 September 2019, 16:37
dr. Andre
dr. Andre
Dokter Umum

Alo dokter!

Insomnia dapat terjadi pada pasien stroke baik akibat faktor lingkungan (misalnya cahaya yang terang dan kebisingan di unit stroke RS tempat pasien dirawat) atau akibat komorbiditas (misalnya sleep-disordered breathing, depresi, nyeri). Selain itu, terdapat juga kemungkinan kecil insomnia terjadi akibat kerusakan pada otak akibat stroke.

Untuk penanganannya, pertama-tama pindahkan pasien ke tempat yang sunyi dengan cahaya minimal. Berikutnya, perlu dipastikan tidak ada komorbid organik akibat stroke yang dapat menyebabkan gangguan tidur pada pasien, misalnya obstructive sleep apnea. Hal ini penting karena antidepresan sedatif seperti amitriptyline atau mirtazapine yang dapat digunakan untuk penanganan insomnia justru tidak disarankan jika terdapat komorbid organik.

Jika komorbid organik dapat disingkirkan, insomnia dapat diatasi menggunakan manajemen nonfarmakologis seperti manajemen nyeri dan infeksi pada pasien, serta menghindari konsumsi alkohol dan kafein, serta jika diperlukan dapat juga diberikan terapi farmakologis berupa zolpidem atau antidepresan sedatif.

20 September 2019, 16:37
dr. Andre
dr. Andre
Dokter Umum

Selengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:

https://n.neurology.org/content/87/13/1407#T2

20 September 2019, 17:17
dr. Ade Wijaya SpN
dr. Ade Wijaya SpN
Dokter Spesialis Saraf
Setuju dengan tulisan dr. Andre. Harus dipastikan apakah benar insomnia atau perubahan siklus tidur atau gangguan tidur yang lain. Jika memang tegak suatu insomnia, tatalaksana selalu dimulai dengan non medikamentosa berupa sleep hygiene. Jika diperlukan dapat diberikan obat golongan non benzodiazepine seperti zolpidem. 
20 September 2019, 17:17
dr. Ade Wijaya SpN
dr. Ade Wijaya SpN
Dokter Spesialis Saraf
Setuju dengan tulisan dr. Andre. Harus dipastikan apakah benar insomnia atau perubahan siklus tidur atau gangguan tidur yang lain. Jika memang tegak suatu insomnia, tatalaksana selalu dimulai dengan non medikamentosa berupa sleep hygiene. Jika diperlukan dapat diberikan obat golongan non benzodiazepine seperti zolpidem. 
20 September 2019, 17:24
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Baik dokter-dokter. Terima kasih banyak