kapan penghentian inotropik pada syok kardiogenik - Diskusi Dokter

general_alomedika

permisi, selamat pagi docs. ijin bertanya.pada kasus kasus syok kardiogenik, algoritmanya kebanyakan adalah dengan memakai inotropik (dopamin/dobutamin)....

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • kapan penghentian inotropik pada syok kardiogenik

    Dibalas 27 Oktober 2018, 12:39
    dr. Fajar A
    dr. Fajar A
    Dokter Umum

    permisi, selamat pagi docs. ijin bertanya.


    pada kasus kasus syok kardiogenik, algoritmanya kebanyakan adalah dengan memakai inotropik (dopamin/dobutamin). pertanyaan saya adalah, jika keadaan hemodinamik sudah stabil, kesadaran, ttv dan urine output sudah membaik, kapan penggunaan nya dihentikan? apakah bertahap atau secara langsung? terimakasih docs.

09 Juni 2018, 07:57
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Halo dr Fajar, saya mencoba membantu jawab, berdasarkan ACLS, untuk kasus syok kardiogenik baik inotropik maupun vasopresor digunakan untuk mempertahankan hemodinamik yang adekuat sehingga perfusi ke seluruh jaringan tetap baik, dengan target MAP>= 65, atau tekanan sistolik di atas 90, jika sasaran hemodinamik sudah tercapai, baik inotropik maupun vasopresor dapat di tappering off pelan2 , sesuai dengan klinis pasien, dan jika dengan dosis minimal hemodinamik stabil, bisa dipertimbangkan untuk distop.

Sumber :https://acls-algorithms.com/acls-drugs/acls-and-epinephrine/2018

Demikian, semoga bermanfaat 😊

09 Juni 2018, 08:39
dr. Fajar A
dr. Fajar A
Dokter Umum

dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD
Jun 09, 2018 at 07:57 am

Halo dr Fajar, saya mencoba membantu jawab, berdasarkan ACLS, untuk kasus syok kardiogenik baik inotropik maupun vasopresor digunakan untuk mempertahankan hemodinamik yang adekuat sehingga perfusi ke seluruh jaringan tetap baik, dengan target MAP>= 65, atau tekanan sistolik di atas 90, jika sasaran hemodinamik sudah tercapai, baik inotropik maupun vasopresor dapat di tappering off pelan2 , sesuai dengan klinis pasien, dan jika dengan dosis minimal hemodinamik stabil, bisa dipertimbangkan untuk distop.

Sumber :https://acls-algorithms.com/acls-drugs/acls-and-epinephrine/2018

Demikian, semoga bermanfaat 😊

terimakasih banyak remindernya dokter baringin 👍

27 Oktober 2018, 12:39

Setuju dengan pendapat dari dr. Baringin De Samakto Sitompul Sp.PD terkait dengan waktu yang tepat untuk penghentian obat suport hemodinamik, hal lain yang perlu dipertimbangkan terkait penggunaan suport hemodinamik ialah perfusi ke perifer, kita dapat lihat dari kondisi akral ataupun secara kuantitatif dari urin output tiap jam jumlah, warna dan kepekatan.