Alo dokter, Saya izin untuk berdiskusi dan mengkritisi masalah ini. Betul bahwa injeksi vitamin yang evidencenya belum kuat menjadi trend di masyarakat saat ini dan termasuk menjadi bagian dari layanan klinik dan rumah sakit. Vitamin neurotropik sejatinya merupakan vitamin untuk pemilihan kerusakan saraf serta untuk akselerasi metabolisme tubuh. Namun memang, reseptor vitamin B12 ada juga pada lymphocyte T CD8 cytotoxic. Karena ia berkorelasi negatif dengan homocycsteine dan malonylCoA yang penting pada siklus Krebs tiap sel, sel imunitas pun memang tidak luput dari pengaruhnya. Umumnya juga yang bekerja pun hanya pada gut axis. Hanya saja, belum terdapat bukti kuat seberapa rutin, dosis, dan potensi efek samping jika diberikan dengan tujuan immunomodulator tersebut. Begitu pula dengan vitamin lainnya. Namun vitamin A dan D sudah terbukti kuat memang dapat memberikan efek immunomodulator. Tidak perlu diingat bahwa vitamin hanya sebagai kofaktor, bukan pembentukan sel imunitas tersebut. Oleh karenanya, mohon dikaji dengan bijak jika pasien memerlukan injeksi multivitamin tersebut dan disesuaikan  dengan  timing dan pilihannya.

Alo Dokter, 

kalau dari yang saya temukan, tidak ada indikasi medis penyuntikan vitamin C untuk pencegahan penyakit/meningkatkan imunitas ya, Dok.. Karena bukti medisnya tidak mengarah ke sana.. 

https://www.alomedika.com/peran-suplementasi-vitamin-c-dosis-tinggi-dalam-pencegahan-dan-penanganan-ispa

https://www.alomedika.com/apakah-vitamin-c-bermanfaat-pada-pasien-sepsis