Demam Bukan Alasan Menunda Vaksinasi - Diskusi Dokter

general_alomedika

Demam pada anak dahulu menjadi alasan penundaan pemberian vaksinasi. Walau demikian, penelitian dan rekomendasi terkini menunjukkan bahwa patokan untuk...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Demam Bukan Alasan Menunda Vaksinasi

    Dibalas 17 Januari 2019, 17:40

    Demam pada anak dahulu menjadi alasan penundaan pemberian vaksinasi. Walau demikian, penelitian dan rekomendasi terkini menunjukkan bahwa patokan untuk menunda vaksinasi adalah tingkat keparahan penyakit. Anak yang mengalami sakit ringan dengan demam boleh langsung diberikan vaksinasi. Sebaliknya, anak yang mengalami sakit sedang-berat tanpa demam sebaiknya ditunda vaksinasinya.

    Baca ulasan lengkapnya di :

    https://www.alomedika.com/demam-bukan-merupakan-alasan-penundaan-pemberian-vaksinasi

    Kalo sejawat sendiri bagaimana? Apakah masih menunda vaksinasi pada anak yang demam dan batuk-pilek? Atau mungkin sejawat mengetahui rekomendasi lain terkait hal ini?

17 Januari 2019, 11:20
Setuju dok.
Namun demi keamanan saya sebaiknya menunda. Juga terlambat beberapa hari hingga minggu masih aman2 saja dari pada dipaksakan vaksin demam anak semakin tinggi atau tambah sakit.

Kalau di daerah2 imunisasi dilakukan oleh bidan atau perawat. Jarang oleh dokter
Yg mana sebenarnya bidan dan perawat ini tidak diajarkan khusus tentang perjalanan suatu penyakit. Jd menurut saya perlu pelatihan khusus dlu bagi nakes untuk tahu anak sakitnya berat apa ringan.
17 Januari 2019, 11:26
Ada juga yg hanya kader. Bukan nakes
17 Januari 2019, 11:25
Ditambah penelitian diatas dilakukan di amerika dan kanada. Yg mana faktor kemajuan gizi sudah baik disana ya. 
Mungkin untuk di Indonesia terutama daerah2 jauh dr kota perlu penyesuaian lagi menurut saya pribadi
17 Januari 2019, 14:43
dr. Andre
dr. Andre
Dokter Umum

Bagus sekali dr. Jeffry. Memang menilai suatu jurnal perlu melihat apakah jurnal tersebut bisa diaplikasikan di Indonesia dan juga kontekstualisasi jurnal tersebut ke setting fasilitas kesehatan di sini, baik yang di kota maupun yang di daerah. Jadi memang perlu disesuaikan lagi.

Tapi tentunya di daerah perkotaan, terutama yang vaksinasinya dilakukan oleh dokter, kita harus mengetahui kalau yang menjadi patokan penundaan vaksinasi adalah tingkat keparahan penyakit, bukan demam. Kan kalau sampai terjadi penundaan yang tidak perlu, dampak buruknya banyak tuh Dok. Bukan hanya risiko terjadinya penyakit selama penundaan itu, tapi juga biaya transportasi buat balik lagi ke dokter untuk vaksinasi, biaya orang tuanya kalau harus cuti kerja buat nganter anak vaksinasi, dll.

Btw alasan penundaan vaksinasi yang salah ini bukan hanya demam lho. Ada berbagai mispersepsi lainnya yang dapat Anda baca pada link berikut ini:

https://www.alomedika.com/mispersepsi-mengenai-alasan-untuk-menunda-pemberian-vaksin

17 Januari 2019, 11:06
Dibuat 17 Januari 2019, 10:56

Demam pada anak dahulu menjadi alasan penundaan pemberian vaksinasi. Walau demikian, penelitian dan rekomendasi terkini menunjukkan bahwa patokan untuk menunda vaksinasi adalah tingkat keparahan penyakit. Anak yang mengalami sakit ringan dengan demam boleh langsung diberikan vaksinasi. Sebaliknya, anak yang mengalami sakit sedang-berat tanpa demam sebaiknya ditunda vaksinasinya.

Baca ulasan lengkapnya di :

https://www.alomedika.com/demam-bukan-merupakan-alasan-penundaan-pemberian-vaksinasi

Kalo sejawat sendiri bagaimana? Apakah masih menunda vaksinasi pada anak yang demam dan batuk-pilek? Atau mungkin sejawat mengetahui rekomendasi lain terkait hal ini?

Saya setuju bahwa vaksinasi dapat dilakukan tidaknya berdasarkan tingkat keparahan kondisi anak. Maksudnya disini jika memang anak sedang sakit dg derajat keparahan sedang hingga berat boleh dianjurkan untuk mengobati penyakitnya dahulu sebelum melakukan vaksinasi. 👍
17 Januari 2019, 14:31
Setuju, pemberian vaksinasi atau tidak, tergantung tingkat keparahan penyakit yang diderita, bukan dari demam atau tidaknya. Terimakasih atas share informasi nya dokter 🙏
17 Januari 2019, 15:26
17 Januari 2019, 14:43

Bagus sekali dr. Jeffry. Memang menilai suatu jurnal perlu melihat apakah jurnal tersebut bisa diaplikasikan di Indonesia dan juga kontekstualisasi jurnal tersebut ke setting fasilitas kesehatan di sini, baik yang di kota maupun yang di daerah. Jadi memang perlu disesuaikan lagi.

Tapi tentunya di daerah perkotaan, terutama yang vaksinasinya dilakukan oleh dokter, kita harus mengetahui kalau yang menjadi patokan penundaan vaksinasi adalah tingkat keparahan penyakit, bukan demam. Kan kalau sampai terjadi penundaan yang tidak perlu, dampak buruknya banyak tuh Dok. Bukan hanya risiko terjadinya penyakit selama penundaan itu, tapi juga biaya transportasi buat balik lagi ke dokter untuk vaksinasi, biaya orang tuanya kalau harus cuti kerja buat nganter anak vaksinasi, dll.

Btw alasan penundaan vaksinasi yang salah ini bukan hanya demam lho. Ada berbagai mispersepsi lainnya yang dapat Anda baca pada link berikut ini:

https://www.alomedika.com/mispersepsi-mengenai-alasan-untuk-menunda-pemberian-vaksin

Lengkap sekali dokter Andre. Trimakasih
17 Januari 2019, 17:40
Sangat bermanfaat infonya, memang hal ini bisa jadi salah satu kendala cakupan imunisasi yang kurang tercapai,  alasannya karena setelah diberi kelonggaran untuk tidak diimunisasi dulu saat anak sedang demam berat, batuk pilek berat,  orang tu terkadang jadi tidak mau kembali vaksin secara teratur.