apakah memang appendicitis bisa ditangani tanpa operasi? - Diskusi Dokter

general_alomedika

selamat pagi dokter, mohon arahannya dokter. jika dari informasi yang saya baca, pada umumnya untuk mengeliminasi kondisi radang usus buntu maka tindakan...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • apakah memang appendicitis bisa ditangani tanpa operasi?

    Dibalas 19 Oktober 2018, 09:17

    selamat pagi dokter, mohon arahannya dokter. jika dari informasi yang saya baca, pada umumnya untuk mengeliminasi kondisi radang usus buntu maka tindakan standar adalah pengangkatan usus buntu itu sendiri, antibiotik dan antinyeri digunakan untuk meringankan gejala.

    dari artikel alodokter dengan judul terkait saya ingin menanyakan beberapa hal

    1) apabila tidak dioperasi apakah dapat menjadi bentuk appendicitis yang kronis atau infiltrat?

    2) dikatakan bahwa indikasi operasi pada kondisi infeksi yang berat, bagaimana menentukan kriteria ini, apakah dari laboratorium atau penunjang lainnya atau bagaimana?

    3) sampai kapan diterapi dengan antibiotik dan antinyeri saja? apakah sifatnya jadi tidak kambuh kambuhan dok bila diterapi dengan kedua obat tersebut?

    terima kasih dokter atas perhatiannya

18 Oktober 2018, 09:25

Alo dokter Agnes!

Bisa dilakukan pada appendicitis tanpa komplikasi dok. Ulasan lengkapnya bisa dibaca di artikel alomedika (https://www.alomedika.com/penggunaan-antibiotik-untuk-penanganan-appendicitis) .

Di artikel tersebut, bisa dokter baca, memang potensinya ada, taoi juga ada kendalanya. Misalnya, pada pasien yang akses ke petugas kesehatannya sulit. Selain itu, pada pasien yang hanya diterapi dengan antibiotik saja, harus kita edukasi benar-benar bahwa ada risiko rekurensi yang cukup tinggi dan edukasi tanda bahaya seperti peritonitis.

Antibiotik yang dapat diberikan adalah spektrum luas secara IV selama perawatan yang dilanjutkan antibiotik oral selama 7 hari. Pilihan antibiotiknya adalah cefotaxime, levofloxacin, metronidazole, dan gentamicin. cmiiw.

18 Oktober 2018, 09:42
dr. Andre
dr. Andre
Dokter Umum

Menambahkan sedikit, terapi dengan antibiotik memang berisiko mengalami rekurensi yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan appendicitis pasien berkembang ke tahap yang lebih lanjut. Untuk itu, perlu dipertimbangkan juga jarak tempat tinggal pasien ke fasilitas kesehatan terdekat dan compliance pasien untuk segera memeriksakan diri kembali jika ditemukan tanda bahaya dan tanda rekurensi sebelum memutuskan untuk memberikan antibiotik pada pasien.

 

18 Oktober 2018, 17:38
appendicitis sendiri selama bertahun2 merupakan salah satu penyakit yang bisa didiagnosis hanya dengan pemeriksaan klinis saja. kadang hanya memerlukan pemeriksaan klinis, laboratorium hanya leukosit dan diff count saja sudah cukup. Hal ini dibuktikan dengan bertahun2 kita cukup puas mendiagnosis appendicitis dengan menggunakan Alvarado score saja, meskipun saat ini sudah banyak score lain yang digunakan untuk membantu diagnosis, Alvarado Masih digunakan dibeberapa RS. untuk Hal ini saya sudah melakukan penelitian guna membandingkan beberapa score tadi untuk pasien yg ada di RS namun memang Alvarado masih sebaik beberapa score Baru seperti Ripasa, Kharbanda, Lintula, dll.
selama ini pengalaman saya jika ada pasien baru melalui IGD dengan diagnosis Appendicitis, saya lebih suka untuk dilakukan operasi apalagi jika semuanya mendukung termasuk laboratorium dan klinis.
namun Ada jurnal metaanalisis yang membahas mengenai pilihan penggunaan antibiotik sebagai terapi primer:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20041249/

namun sekali lagi pada kesimpulan jurnal tsb menuliskan "This meta-analysis suggests that although antibiotics may be used as primary treatment for selected patients with suspected uncomplicated appendicitis, this is unlikely to supersede appendectomy at present."
artinya hanya pada app uncomplicated saja dan dilanjutkan dengan kalimat
"this is unlikely to supersede appendectomy at present"

bersambung...
18 Oktober 2018, 17:39
appendicitis sendiri selama bertahun2 merupakan salah satu penyakit yang bisa didiagnosis hanya dengan pemeriksaan klinis saja. kadang hanya memerlukan pemeriksaan klinis, laboratorium hanya leukosit dan diff count saja sudah cukup. Hal ini dibuktikan dengan bertahun2 kita cukup puas mendiagnosis appendicitis dengan menggunakan Alvarado score saja, meskipun saat ini sudah banyak score lain yang digunakan untuk membantu diagnosis, Alvarado Masih digunakan dibeberapa RS. untuk Hal ini saya sudah melakukan penelitian guna membandingkan beberapa score tadi untuk pasien yg ada di RS namun memang Alvarado masih sebaik beberapa score Baru seperti Ripasa, Kharbanda, Lintula, dll.
selama ini pengalaman saya jika ada pasien baru melalui IGD dengan diagnosis Appendicitis, saya lebih suka untuk dilakukan operasi apalagi jika semuanya mendukung termasuk laboratorium dan klinis.
namun Ada jurnal metaanalisis yang membahas mengenai pilihan penggunaan antibiotik sebagai terapi primer:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20041249/

namun sekali lagi pada kesimpulan jurnal tsb menuliskan "This meta-analysis suggests that although antibiotics may be used as primary treatment for selected patients with suspected uncomplicated appendicitis, this is unlikely to supersede appendectomy at present."
artinya hanya pada app uncomplicated saja dan dilanjutkan dengan kalimat
"this is unlikely to supersede appendectomy at present"

bersambung...
18 Oktober 2018, 20:59
selain itu jurnal lain juga

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/12618944/

pada bagian hasil disebutkan
"All patients in the interval laparoscopic appendectomy group improved with initial therapy and underwent surgery an average of 4.9 months later"
18 Oktober 2018, 21:00
jurnal lainnya:

https://jamanetwork.com/journals/jamasurgery/fullarticle/398369

pada pengantar disebutkan
"It has generally been accepted that an appendectomy should be performed within a few hours of diagnosis and that a delay in the operation may lead to an increase in the morbidity"
18 Oktober 2018, 21:00
pada hasil
"There were no statistically significant differences between the 2 groups in the length of stay (P = .17), operative time (P = .93 for laparoscopic surgery; P = .14 for open surgery), rate of advanced appendicitis (P = .56), and complication rate (P = .74)"
18 Oktober 2018, 21:01
pada jurnal tsb kedua kelompok tidak didapatkan perbedaan bermakna, namun perlu diketahui bahwa kedua kelompok tsb dilakukan operasi, hanya berbeda waktu Saja.

sekali lagi banyak penelitian yang kita baca di jurnal memang Ada beberapa yang mencoba hanya menggunakan antibiotik saja, namun perlu diingat Hal tsb dilakukan pada masyarakat Barat yang hanya mengkonsumsi antibiotik jika diberikan Oleh dokter bukan bisa seenaknya bisa beli di warung, toko obat atau apotik. saya yakin banyak rekan disini yang sering ketemu pasien dengan hasil kultur hanya sensitif pada satu atau Dua antibiotik atau bahkan resisten semua.
Dan masyarakat barat rata2 sudah memiliki Kesadaran akan kebersihan dan pola hidup sehat. serta Kebanyakan akan berobat dengan hanya sedikit gejala. Coba kita bandingkan dengan beberapa masyarakat kita yang cenderung mempercayakan jamu, pijat Dan pengobatan alternative dahulu Dan kedokter Setelah semua memberat.

sekarang semuanya kembali ke protap masing2 RS tempat kita bekerja lagi, bukankah di era akreditasi ini semuanya sudah Ada pathway. jika pathway menganjurkan operasi maka sebaiknya itu yang dilakukan, karena akan aman juga buat dokter kedepannya.
18 Oktober 2018, 21:02
maaf...
ternyata jawabannya terlalu panjang, dari tadi tidak bisa terkirim terus. ternyata harus di potong sedikit2 Baru bisa terkirim
19 Oktober 2018, 09:16

dr.Bedry Qintha
Oct 18, 2018 at 09:25 AM

Alo dokter Agnes!


Bisa dilakukan pada appendicitis tanpa komplikasi dok. Ulasan lengkapnya bisa dibaca di artikel alomedika (https://www.alomedika.com/penggunaan-antibiotik-untuk-penanganan-appendicitis) .


Di artikel tersebut, bisa dokter baca, memang potensinya ada, taoi juga ada kendalanya. Misalnya, pada pasien yang akses ke petugas kesehatannya sulit. Selain itu, pada pasien yang hanya diterapi dengan antibiotik saja, harus kita edukasi benar-benar bahwa ada risiko rekurensi yang cukup tinggi dan edukasi tanda bahaya seperti peritonitis.


Antibiotik yang dapat diberikan adalah spektrum luas secara IV selama perawatan yang dilanjutkan antibiotik oral selama 7 hari. Pilihan antibiotiknya adalah cefotaxime, levofloxacin, metronidazole, dan gentamicin. cmiiw.

terima kasih dr Bedry atas jawabannya, sangat membantu.

19 Oktober 2018, 09:16

dr. Andre
Oct 18, 2018 at 09:42 AM

Menambahkan sedikit, terapi dengan antibiotik memang berisiko mengalami rekurensi yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan appendicitis pasien berkembang ke tahap yang lebih lanjut. Untuk itu, perlu dipertimbangkan juga jarak tempat tinggal pasien ke fasilitas kesehatan terdekat dan compliance pasien untuk segera memeriksakan diri kembali jika ditemukan tanda bahaya dan tanda rekurensi sebelum memutuskan untuk memberikan antibiotik pada pasien.


 

terima kasih dr Andre atas jawabannya, sangat membantu.

19 Oktober 2018, 09:17

dr. Dian Ibnu Wahid
Oct 18, 2018 at 17:38 PM

appendicitis sendiri selama bertahun2 merupakan salah satu penyakit yang bisa didiagnosis hanya dengan pemeriksaan klinis saja. kadang hanya memerlukan pemeriksaan klinis, laboratorium hanya leukosit dan diff count saja sudah cukup. Hal ini dibuktikan dengan bertahun2 kita cukup puas mendiagnosis appendicitis dengan menggunakan Alvarado score saja, meskipun saat ini sudah banyak score lain yang digunakan untuk membantu diagnosis, Alvarado Masih digunakan dibeberapa RS. untuk Hal ini saya sudah melakukan penelitian guna membandingkan beberapa score tadi untuk pasien yg ada di RS namun memang Alvarado masih sebaik beberapa score Baru seperti Ripasa, Kharbanda, Lintula, dll.
selama ini pengalaman saya jika ada pasien baru melalui IGD dengan diagnosis Appendicitis, saya lebih suka untuk dilakukan operasi apalagi jika semuanya mendukung termasuk laboratorium dan klinis.
namun Ada jurnal metaanalisis yang membahas mengenai pilihan penggunaan antibiotik sebagai terapi primer:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20041249/

namun sekali lagi pada kesimpulan jurnal tsb menuliskan "This meta-analysis suggests that although antibiotics may be used as primary treatment for selected patients with suspected uncomplicated appendicitis, this is unlikely to supersede appendectomy at present."
artinya hanya pada app uncomplicated saja dan dilanjutkan dengan kalimat
"this is unlikely to supersede appendectomy at present"

bersambung...

terima kasih dr Dian atas jawaban dan penjelasannya, sangat jelas dan membantu dokter.