Apa dampak dari vaksin HPV yang tidak lengkap? - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alodokter! Ijin bertanya dokter, apakah ada dampak yang ditimbulkan jika vaksin HPV yang seharusnya diulang sampai 3x, namun hanya dilakukan sekali dok?...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Apa dampak dari vaksin HPV yang tidak lengkap?

    Dibalas 17 September 2019, 06:59

    Alodokter! 


    Ijin bertanya dokter, apakah ada dampak yang ditimbulkan jika vaksin HPV yang seharusnya diulang sampai 3x, namun hanya dilakukan sekali dok? Tanpa memandang jenis vaksin, baik bivalen atau tetravalen. Akankah vaksin ini justru akan membahayakan usernya bila hanya injeksi sekali?

    Dan bila sudah terlanjur terlambat vaksin sampai dengan lebih dari 1 tahun, dapatkah dilanjutkan suntikan kedua atau memang harus mengulang kembali?

    Saat ini pasien tidak ada tanda-tanda infeksi HPV genitalis, namun memang pasien memiliki riwayat veruka vulgaris pada tangan dan kakinya. 


    Mohon sharingnya dokter, terimakasih 🙏

23 Juli 2019, 18:22
Halo, mengenai vaksin hpv, yang beredar di indonesia baru ada dua yaitu bivalen (cervarix) dan quadrivalen (gardasil) sedangkan nanovalen beredar di negara negara eropa. Untuk penyuntikan sendiri ada 2 jangka waktu : 
Golongan umur 14-45 tahun (0-2-6 bulan) 
Golongan umur 9 - 13 tahun (0-6 bulan)

Nah jika kurang dari jarak interval pemberian, maka vaksin harus diulang dari dosis awal , dan kemudian juga nanti saat pengulangan, dosisnya bisa dipercepat menjadi (0-1-4 bulan) untuk rentang usia 14-45 tahun.

Semoga bermanfaat, jika ada yang menambahkan dipersilahkan
24 Juli 2019, 06:27
Baik dokter, terimakasih sharingnya dok, lalu bila vaksinnya tidak dilanjutkan, dan hanya vaksin sekali, apakah ada dampak buruk yang ditimbulkan dokter? 
24 Juli 2019, 14:41
Terimakasih atas infonya Dok,  sangat  bermanfaat. 
13 September 2019, 11:10
Sangat bermanfaat infonya Dok.
13 September 2019, 14:07
Terima kasih dok, sangat bermanfaat
14 September 2019, 06:20
Terimakasih atas info nya,, mantap dok 👍
28 Juli 2019, 18:55
Saya mencoba menambahkan alangkah baiknya untuk dilakukan pemeriksaan test dna hpv sebelum pemberian vaksin jika sudah pernah coitus jika blm pernah tidak perlu dilakukan tes tersebut. Dan untuk penelitian vaksin apakah perlu diulangi atau tidak sampai saat ini setahu saya masih sedang berjalan
13 September 2019, 11:37
dr. Yoshua Viventius SpAk
dr. Yoshua Viventius SpAk
Dokter Spesialis Akupunktur Medik
Mohon izin dok di setiap RS apakah sudah ada pemeriksaan DNA HPV dan berapa kisaran biayanya
13 September 2019, 22:03
Mau nanya dok, nantinya hasil dari pemeriksaan DNA HPV apakah mempengaruhi jenis vaksin yang akan diberikan, atau tujuannya untuk terapi lain selain pemberian vaksin?
14 September 2019, 06:50
Saat ini blm ada tersedia di setiap RS
14 September 2019, 10:49
Tidak mempengaruhi jenis vaksin lebih ke perlu atau tidak diberikan vaksin. Paling penting keteraturan dan ketaatan melakukan deteksi dini
24 Juli 2019, 09:37

Alo Dokter, 

mungkin saya menambahkan sedikit. Untuk vaksin HPV  apabila diberikan hanya sekali, maka efek buruknya tidak ada, Dok, tapi mungkin efek proteksi jangka panjangnya masih dikhawatirkan belum se-optimal pemberian vaksin 2-3 kali (tergantung usia). 

Dari satu penelitian yang Saya baca, menyebutkan efek proteksi 1x vaksin HPV quadrivalent hampir sampir sama dengan 2-3 kali vaksin (namun penelitiannya masih memiliki beberapa kekurangan, dan follow up baru sampai 7 tahun. Selengkapnya dapat dibaca berikut, Dok Can a single dose of human papillomavirus (HPV) vaccine prevent cervical cancer? Early findings from an Indian study.

Tetapi mungkin sampai saat ini, rekomendasi dari CDC dan WHO masih seperti yang diinformasikan oleh Dr. Gede Indra Pratama, Dok... dan bahwa vaksin hanya harus diulang dari dosis awal apabila pemberiannya kurang dari jadwal interval yang sudah ditetapkan, dan tidak ada jadwal interval maksimal, jadi apabila sudah diberikan 1x maka lebih baik untuk dianjurkan melengkapi sesuai jadwal.  Semoga bisa membantu, Dok... 

Ask about HPV vaccination

 

 

 

28 Juli 2019, 18:47
Benar dr ini juga yg saya baca di selebaran ttg vaksin dlm kemasan vaksinnya. 
15 September 2019, 15:36
Terimakasih Dok.
26 Juli 2019, 16:13
Alo dokter

Saya menemukan satu artikel berita mengenai penelitian RCT mengenai Costa Rica HPV Vaccine Trial yang dilakukan selama 11 tahun. Dari hasil penelitian sejauh ini, didapatkan hasilnya bahwa tidak ada perbedaan prevalensi infeksi Hpv antara 1 /2 / 3 dose Hpv vaccine. Selain itu serum antibody HPV pada grup yang mendapatkan hanya single dose vaccine, tetap stabil selama 11 tahun, tidak menurun.

Dan akhir kata dari penelitian nya, adalah bahwa jauh lebih baik setiap wanita dilakukan vaksinasi single dose, daripada tidak sama sekali.

Jadi, single dose tidak berbahaya, dan sangat bermanfaat 😊

Semoga membantu ts 🙏

#sumber : HPV vaccine : Is one dose enough?
28 Juli 2019, 19:42
dr. Dinar Witasari, SpKK
dr. Dinar Witasari, SpKK
Dokter Spesialis Kulit

Alodokter!



Vaksin hpv merupakan vaksin rekombinan, bukan virus asli yang mati atau dilemahkan, melainkan hanya virus like particle yang menyerupai virus aslinya namun cukup imunogenik. Jadi bila disuntikkan dengan dosis yang kurang tidak menimbulkan bahaya pada tubuh. 



Namun sebaiknya apabila kita melakukan tindakan medis dilakukan sesuai standard yang sudah disepakati oleh dinas kesehatan ataupun regulasi kesehatan setempat, dimana vaksin hpv dilakukan tidak hanya 1 dosis saja.



Menurut cdc, Jadwal pemberian vaksin hpv dibagi menjadi 2

1. Pada individu sebelum usia 15 tahun : diberikan dalam 2 dosis saja. Interval antara Dosis ke1 dan ke2 minimal 5 bulan. Apabila dosis ke2 diberikan pada interval lebih cepat, harus dilakukan dosis ke3 6-12bulan setelah dosis ke1.

2. Pada individu dengan/setelah usia 15 tahun :

Diberikan dalam 3 dosis. Interval Dosis ke1 dan dosis ke2 minimal 4 minggu, dan interval dosis ke1 dan ke3 minimal 6 bulan. Bila jadwal injeksi berikutnya diberikan lebih cepat, maka harus diberikan dosis ulangan sesuai jadwal minimal interval yang dimaksud.



Pada cdc menyebutkan bahwa terdapat minimal interval, namun tidak ada batas maksimal. Jadi apabila ada dosis yang melewati batas interval, tidak perlu diulang dari awal, bisa dilanjutkan dengan dosis berikutnya


Berikut sumber yang bisa saya sertakan
https://www.google.com/url?sa=t&;source=web&rct=j&url=https://www.cdc.gov/hpv/hcp/need-to-know.pdf&ved=2ahUKEwjcpcOPt9fjAhU673MBHQi5BTMQFjAEegQIBhAC&usg=AOvVaw2VgWEmpNohdKyQezzfDmXG&cshid=1564310766762">hpv vaccine

Semoga membantu
28 Juli 2019, 19:42
dr. Dinar Witasari, SpKK
dr. Dinar Witasari, SpKK
Dokter Spesialis Kulit

Alodokter!



Vaksin hpv merupakan vaksin rekombinan, bukan virus asli yang mati atau dilemahkan, melainkan hanya virus like particle yang menyerupai virus aslinya namun cukup imunogenik. Jadi bila disuntikkan dengan dosis yang kurang tidak menimbulkan bahaya pada tubuh. 



Namun sebaiknya apabila kita melakukan tindakan medis dilakukan sesuai standard yang sudah disepakati oleh dinas kesehatan ataupun regulasi kesehatan setempat, dimana vaksin hpv dilakukan tidak hanya 1 dosis saja.



Menurut cdc, Jadwal pemberian vaksin hpv dibagi menjadi 2

1. Pada individu sebelum usia 15 tahun : diberikan dalam 2 dosis saja. Interval antara Dosis ke1 dan ke2 minimal 5 bulan. Apabila dosis ke2 diberikan pada interval lebih cepat, harus dilakukan dosis ke3 6-12bulan setelah dosis ke1.

2. Pada individu dengan/setelah usia 15 tahun :

Diberikan dalam 3 dosis. Interval Dosis ke1 dan dosis ke2 minimal 4 minggu, dan interval dosis ke1 dan ke3 minimal 6 bulan. Bila jadwal injeksi berikutnya diberikan lebih cepat, maka harus diberikan dosis ulangan sesuai jadwal minimal interval yang dimaksud.



Pada cdc menyebutkan bahwa terdapat minimal interval, namun tidak ada batas maksimal. Jadi apabila ada dosis yang melewati batas interval, tidak perlu diulang dari awal, bisa dilanjutkan dengan dosis berikutnya


Berikut sumber yang bisa saya sertakan
https://www.google.com/url?sa=t&;source=web&rct=j&url=https://www.cdc.gov/hpv/hcp/need-to-know.pdf&ved=2ahUKEwjcpcOPt9fjAhU673MBHQi5BTMQFjAEegQIBhAC&usg=AOvVaw2VgWEmpNohdKyQezzfDmXG&cshid=1564310766762">hpv vaccine

Semoga membantu
26 Juli 2019, 15:41
Alodokter wulan. Saya coba menjawab, pada anak (remaja) sudah mulai direkomendasi pemberian HPV. Namun jika diberikan sekali namun tidak dilanjutkan dengan dosis kedua atau ketiga dengan interval tertentu sesuai usia efeknya hanya kurang optimal untuk proteksinya...
Namun kita mengenal catchup immunization dimana kita bisa mengejar imunisasi yg terlambat tanpa menghiraukan pemberian vaksin yg sudah sebelumnya.. Prinsip catchup untuk HPV yg baru diberikan 1x bisa kita berikan secepatnya untuk vaksin yg kedua, sementara untuk melengkapi yg ketiga berjarak minimal 6 bulan dari vaksin yg kedua. Terima kasih
13 September 2019, 21:25
Terimakasih dok infonya 🙏
26 Juli 2019, 15:42
Alodokter wulan. Saya coba menjawab, pada anak (remaja) sudah mulai direkomendasi pemberian HPV. Namun jika diberikan sekali namun tidak dilanjutkan dengan dosis kedua atau ketiga dengan interval tertentu sesuai usia efeknya hanya kurang optimal untuk proteksinya...
Namun kita mengenal catchup immunization dimana kita bisa mengejar imunisasi yg terlambat tanpa menghiraukan pemberian vaksin yg sudah sebelumnya.. Prinsip catchup untuk HPV yg baru diberikan 1x bisa kita berikan secepatnya untuk vaksin yg kedua, sementara untuk melengkapi yg ketiga berjarak minimal 6 bulan dari vaksin yg kedua. Terima kasih
28 Juli 2019, 19:50
dr. Dinar Witasari, SpKK
dr. Dinar Witasari, SpKK
Dokter Spesialis Kulit
Alodokter!



Vaksin hpv merupakan vaksin rekombinan, bukan virus asli yang mati atau dilemahkan, melainkan hanya virus like particle yang menyerupai virus aslinya namun cukup imunogenik. Jadi bila disuntikkan dengan dosis yang kurang tidak menimbulkan bahaya pada tubuh. 



Namun sebaiknya apabila kita melakukan tindakan medis dilakukan sesuai standard yang sudah disepakati oleh dinas kesehatan ataupun regulasi kesehatan setempat, dimana vaksin hpv dilakukan tidak hanya 1 dosis.



Menurut cdc, Jadwal pemberian vaksin hpv dibagi menjadi 2

1. Pada individu sebelum usia 15 tahun : diberikan dalam 2 dosis saja. Interval antara Dosis ke1 dan ke2 minimal 5 bulan. Apabila dosis ke2 diberikan pada interval lebih cepat, harus dilakukan dosis ke3 6-12bulan setelah dosis 1.

2. Pada individu dengan/setelah usia 15 tahun :

Diberikan dalam 3 dosis. Interval Dosis ke1 dan dosis ke2 minimal 4 minggu, dan interval dosis ke1 dan ke3 minimal 6 bulan. Bila jadwal injeksi berikutnya diberikan lebih cepat, maka harus diberikan dosis ulangan sesuai jadwal minimal interval yang dimaksud.



Pada cdc menyebutkan bahwa terdapat minimal interval, namun tidak ada batas maksimal. Jadi apabila ada dosis yang melewati batas interval, tidak perlu diulang dari awal, bisa dilanjutkan dengan dosis berikutnya.

https://www.google.com/url?sa=t&;source=web&rct=j&url=https://www.cdc.gov/hpv/hcp/need-to-know.pdf&ved=2ahUKEwjcpcOPt9fjAhU673MBHQi5BTMQFjAEegQIBhAC&usg=AOvVaw2VgWEmpNohdKyQezzfDmXG&cshid=1564310766762">hpv vaccine

13 September 2019, 11:09
9kk
13 September 2019, 12:59
Rekomendasi yang ada di Indonesia saat ini, vaksinasi HPV pada anak-anak dapat diberikan mulai umur 10 tahun (IDAI), pada orang dewasa vaksin HPV diberikan usia 19-55 tahun untuk perempuan dan 19-26 tahun pada laki-laki.
Cara pemberiannya vaksin diberikan 3 dosis serial:
1. Dosis pertama : bulan ke -0
2. Dosis kedua     : minimal 1-2 bulan setelah dosis pertama
3. Dosis ketiga     : minimal 6 bulan setelah dosis pertama.
Tidak ada interval maksimal antara dosis
(Sumber: pedoman imunisasi pada orang dewasa satgas imunisasi dewasa PAPDI)
13 September 2019, 12:59
Rekomendasi yang ada di Indonesia saat ini, vaksinasi HPV pada anak-anak dapat diberikan mulai umur 10 tahun (IDAI), pada orang dewasa vaksin HPV diberikan usia 19-55 tahun untuk perempuan dan 19-26 tahun pada laki-laki.
Cara pemberiannya vaksin diberikan 3 dosis serial:
1. Dosis pertama : bulan ke -0
2. Dosis kedua     : minimal 1-2 bulan setelah dosis pertama
3. Dosis ketiga     : minimal 6 bulan setelah dosis pertama.
Tidak ada interval maksimal antara dosis
(Sumber: pedoman imunisasi pada orang dewasa satgas imunisasi dewasa PAPDI)
17 September 2019, 06:59
Makasih dok infonya