Efek Dosis dan Durasi Konsumsi Natrium Terhadap Tekanan Darah – Telaah Jurnal

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM

Effect of Dose and Duration of Reduction in Dietary Sodium on Blood Pressure Levels: Systematic Review and Meta-Analysis of Randomised Trials.

Huang L, Trieu K, Yoshimura S, et al. BMJ, 2020. doi: 10.1136/bmj.m315. PMID: 32094151.

studiberkelas

Abstrak

Tujuan: Untuk memeriksa hubungan dosis-respon antara pengurangan natrium diet dengan perubahan tekanan darah, serta mengeksplorasi dampak dari durasi intervensi terhadap tekanan darah.

Desain: Tinjauan sistematik dan meta analisis mengikuti pedoman PRISMA.

Sumber Data: Ovid MEDLINE®, EMBASE, dan COChrane Central Register of Controlled Trials (Wiley) dan daftar referensi dari artikel yang relevan hingga 21 januari 2019.

Kriteria Inklusi: Uji klinis acak terkontrol yang membandingkan berbagai kadar asupan natrium yang dilakukan pada populasi orang dewasa dengan perkiraan asupan dibuat menggunakan ekskresi natrium urine 24 jam.

Ekstraksi Data Dan Analisis: Dua dari tiga peninjau menyaring data secara independen untuk kelayakan. Satu peninjau mengekstraksi semua data dan dua lainnya meninjau data untuk akurasi. Peninjau melakukan meta-analisis efek acak, analisis subkelompok, dan meta-regresi.

Hasil: 133 studi dengan 12.197 peserta diikutkan. Rerata pengurangan natrium urine 24 jam, tekanan darah sistolik (SBP), dan tekanan darah diastolik (DBP) adalah 130 mmol, 4,26 mmHg, dan 2,07 mmHg masing-masing. Setiap pengurangan 50 mmol dalam ekskresi natrium 24 jam dikaitkan dengan penurunan SBP 1,10 mmHg dan penurunan DBP 0,33 mmHg.

Penurunan tekanan darah diamati pada subset populasi yang beragam yang diperiksa, termasuk individu hipertensi dan non-hipertensi. Untuk pengurangan yang sama dalam natrium urine 24 jam, ada pengurangan SBP yang lebih besar pada orang tua, populasi non-kulit putih, dan mereka yang memiliki tingkat SBP awal yang lebih tinggi. Dalam uji coba dengan durasi kurang dari 15 hari, setiap pengurangan 50 mmol dalam ekskresi natrium urine 24 jam dikaitkan dengan penurunan SBP 1,05 mmHg, kurang dari setengah efek yang diamati dalam studi dengan durasi yang lebih lama. Jika tidak, tidak ada hubungan antara durasi percobaan dan pengurangan SBP

Kesimpulan: Besarnya penurunan tekanan darah yang dicapai dengan pengurangan natrium menunjukkan hubungan dosis-respon dan lebih besar untuk populasi yang lebih tua, populasi non-kulit putih, dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.

Efek Dosis dan Durasi Konsumsi Natrium Terhadap Tekanan Darah-min

Ulasan Alomedika

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular di seluruh dunia. Sejumlah penelitian sebelumnya telah menemukan adanya hubungan antara asupan natrium yang tinggi dengan peningkatan tekanan darah. Secara fisiologis, kebutuhan natrium pada manusia hanya kurang dari 1g per hari, namun saat ini sebagian besar populasi mengonsumsi natrium di atas jumlah tersebut.

Ulasan Metode Penelitian

Studi ini merupakan tinjauan sistematik dan meta-analisis yang menerapkan pedoman PRISMA. Adapun kriteria inklusi studi ini hanya meliputi data uji klinis acak terkontrol yang relevan dengan tujuan studi yang berasal dari basis data MEDLINE, EMBASE, dan Cochrane Central Register of Controlled Trials (Wiley) hingga tanggal 21 januari 2019 tanpa menerapkan pembatasan bahasa. Kriteria eksklusi mencakup studi pada populasi <18 tahun, wanita hamil, atau individu dengan penyakit kronis seperti penyakit ginjal kronis atau gagal jantung.

Peneliti turut melakukan penilaian kualitas studi dengan menerapkan Cochrane Collaboration’s tool. Data diekstraksi secara independen, kemudian dianalisis dengan random effects model, analisis subgrup, dan meta-regresi. Heterogenitas antar studi dinilai dengan tes I2, sedangkan penilaian potensi bias publikasi menerapkan tes Egger’s regression.

Ulasan Hasil Penelitian

Hasil pencarian menemukan total 17.477 artikel. Namun, hanya 133 uji klinis yang memenuhi kriteria inklusi, dengan total 12.197 partisipan. Dari keseluruhan studi, separuh memiliki durasi intervensi hingga 14 hari; 21% dengan durasi 15-30 hari; 19% dengan durasi di atas 30 hari hingga 6 bulan; dan 4% dengan durasi lebih dari 6 bulan.

Hasil analisis menemukan bahwa intervensi penurunan asupan natrium menghasilkan rerata pengurangan 130 mmol pada natrium urine 24 jam. Tekanan darah sistolik (SBP) menurun sebanyak rerata 4,26 mmHg dan penurunan tekanan darah diastolik (DBP) sebesar 2,07 mmHg.

Setiap penurunan 50 mmol dari ekskresi natrium urine 24 jam ditemukan berhubungan dengan penurunan SBP 1,10 mmHg dan DBP 0,33 mmHg. Subanalisis menemukan pula bahwa untuk setiap penurunan yang sama pada ekskresi natrium urine 24 jam, berhubungan dengan penurunan SBP yang lebih besar pada populasi lansia, populasi non-kulit putih, dan pada partisipan dengan kadar SBP yang lebih tinggi saat baseline.

Pada subanalisis menurut durasi intervensi, percobaan dengan durasi kurang dari 15 hari menunjukkan bahwa untuk setiap reduksi 50 mmol pada ekskresi natrium urine 24 jam berhubungan dengan penurunan SBP 1,05 mmHg. Hasil tersebut kurang dari setengah jika dibandingkan efek yang dihasilkan pada percobaan dengan durasi yang lebih lama. Di luar dari kondisi tersebut, tidak ditemukan hubungan bermakna antara durasi percobaan dengan penurunan tekanan darah.

Kelebihan Penelitian

Kriteria inklusi studi ini hanya mencakup data uji klinis dan hanya mengikutsertakan pengukuran pada ekskresi natrium urine 24 jam daripada pengukuran fractional urine samples. Hal ini tepat karena fractional urine dapat menimbulkan overestimasi asupan natrium saat asupan nyata natrium rendah dan sebaliknya underestimate saat asupan nyata natrium tinggi.

Selain itu, dengan mengikutsertakan penilaian menurut durasi intervensi memungkinkan pemeriksaan menyeluruh dari efek asupan natrium terhadap luaran yang diuji. Studi ini juga melakukan analisis sensitivitas maupun meta-regresi dari data yang diuji untuk mengevaluasi faktor perancu yang dapat mempengaruhi hasil analisis.

Limitasi Penelitian

Dalam studi ini ditemukan heterogenitas substansial yang dikonfirmasi oleh hasil statistik I2, sehingga ada potensi bias pada luaran yang didapat. Meta analisis ini juga lebih menerapkan studi level data alih-alih data partisipan individual, sehingga mengurangi power analisis.

Keterbatasan lain adalah penggunaan model meta-analisis efek acak yang menghasilkan interval kepercayaan yang lebih luas dan dapat mempengaruhi true constancy of effect dari hasil analisis. Selain itu, studi ini belum dapat menjelaskan pengaruh restriksi atau reduksi asupan natrium terhadap efek farmakologi obat antihipertensi yang digunakan pada populasi hipertensi.

Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia

Terlepas dari sejumlah limitasinya, hasil penelitian ini menyokong pedoman WHO yang merekomendasikan bahwa asupan maksimum natrium diet per hari hanya 2 g natrium atau setara 5 g garam meja untuk orang dewasa. Hasil penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia, baik untuk individu sehat maupun mereka yang sudah terdiagnosis hipertensi. Terlebih lagi intervensi reduksi asupan natrium ini tidak membutuhkan biaya dalam penerapannya.

Referensi