Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pedoman Klinis Penjahitan Luka Episiotomi general_alomedika 2020-11-02T16:04:11+07:00 2020-11-02T16:04:11+07:00
Penjahitan Luka Episiotomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Penjahitan Luka Episiotomi

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Pedoman klinis penjahitan luka episiotomi adalah sebagai tindakan hemostasis dan menyatukan kembali lapisan vagina dan perineum yang mengalami trauma surgikal. Penjahitan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin.

Teknik penjahitan kontinu lebih disarankan untuk mengurangi nyeri pasca tindakan. Hindari menjahit terlalu ketat karena dapat menyebabkan rasa nyeri, edema, pembengkakan, dan iskemia jaringan yang mengganggu proses penyembuhan.

Pemeriksaan vagina dan rektal pasca tindakan perlu dilakukan untuk memastikan vagina dan introitus tidak dijahit terlalu ketat dan tidak ada jahitan yang menembus ke mukosa rectal.

Lakukan edukasi pasien terkait perawatan luka mandiri pasca penjahitan luka episiotomi.[1,2,4,5,8]

Referensi

1. Kettle C, Dowswell T, Ismail KMK. Continuous and interrupted suturing techniques for repair of episiotomy or second‐degree tears. Cochrane Database of Systematic Reviews 2012, Issue 11. Art. No.: CD000947. DOI: 10.1002/14651858.CD000947.pub3.
2. Lappen J. Episiotomy and Repair Technique: Approach Considerations, Midline Episiotomy, Mediolateral Episiotomy. Medscape. 2016. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/2047173-technique#c2
4. Leeman L, Spearman M, Rogers R. Repair of Obstetric Perineal Lacerations. Am Fam Physician. 2003 Oct 15;68(8):1585–90.
5. Jiang H, Qian X, Carroli G, Garner P. Selective versus routine use of episiotomy for vaginal birth. Cochrane Database Syst Rev. 2017;2(2):CD000081. Published 2017 Feb 8. doi:10.1002/14651858.CD000081.pub3
8. Barjon K, Mahdy H. Episiotomy. [Updated 2020 Aug 23]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546675/

Edukasi Pasien Penjahitan Luka E...
Diskusi Terkait
Anonymous
20 Mei 2021
Episiotomi apakah harus selalu dilakukan - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Thomas Malonda, Sp.OGSaya ingin bertanya, Dok. Pada proses persalinan spontan pervaginam, apakah episiotomi harus selalu dilakukan? Karena ada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.