Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Pemeriksaan Selaput Dara general_alomedika 2020-11-06T09:53:29+07:00 2020-11-06T09:53:29+07:00
Pemeriksaan Selaput Dara
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Pemeriksaan Selaput Dara

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Indikasi pemeriksaan selaput dara adalah bila terdapat keluhan obstruktif pada genital atau saluran kemih dan amenorea. Pada umumnya, gejala obstruksi ditemukan pada kasus himen imperforata, yang disebabkan obstruksi mekanik oleh hematokolpos, hematometra, atau mukokolpos. Pemeriksaan selaput dara juga dilakukan sebagai bagian rutin pemeriksaan genital bayi baru lahir untuk mendeteksi adanya kelainan pada selaput dara.[1,2]

Indikasi lain pemeriksaan selaput dara adalah bila terdapat kecurigaan terjadi kekerasan seksual. Sebanyak 21,4% perempuan yang mengalami kekerasan seksual dapat terdeteksi bila pemeriksaan langsung dilakukan, dan keberhasilan pemeriksaan menurun hingga 2,2% bila pemeriksaan tidak langsung dilakukan.[7]

Pemeriksaan Keperawanan dengan Pemeriksaan Selaput Dara Tidak Direkomendasikan

Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemeriksaan keperawanan dilakukan melalui pemeriksaan selaput dara. Namun, baik bukti ilmiah, WHO, United Nations Human Rights, maupun UN Women telah menyimpulkan bahwa pemeriksaan keperawanan (mencakup pemeriksaan selaput dara) tidak disarankan karena tidak dapat dibuktikan manfaatnya secara ilmiah, tidak diperlukan secara medis, dan hasilnya tidak dapat diandalkan.[1,5-7]

Variasi Tampilan Himen

Tampilan himen sangat bervariasi antar individu dan bergantung pada paparan estrogen, usia, dan status pubertas, sehingga sulit dibedakan antara himen yang dianggap abnormal dan normal. Paparan estrogen menyebabkan warna himen lebih pucat, elastik, redundant, dan kurang sensitif terhadap sentuhan. Himen yang tidak terpapar estrogen akan sensitif terhadap sentuhan.[1]

Pada umumnya himen pada wanita dewasa memiliki konfigurasi crescentic. Himen dapat menghilang setelah terjadi koitus, pemeriksaan pelvis, masturbasi, cedera, atau aktivitas fisik.[8]

Terdapat beberapa macam variasi tampilan himen, antara lain:

  • Anular atau sirkumferensial: Jaringan himen terdapat pada sekeliling orifisium vagina secara menyeluruh, termasuk pada lokasi jam 12
  • Crescentic: Jaringan himen tidak ada pada beberapa titik, yaitu pada lokasi di atas posisi jam 3-9

  • Himen imperforata: Himen tanpa adanya pembukaan
  • Himen mikroperforata: Himen dengan 1 atau lebih lubang bukaan yang kecil
  • Himen bersepta: Himen dengan satu atau lebih septa pada bagian lubang bukaan. Pada himen ini terdapat dua bukaan lubang dengan jaringan (septa) antara keduanya
  • Redundant: Himen dengan flap multipel dan terlipat satu sama lain. Lipatan ini sering mengalami protrusi

  • Himen dengan jaringan tag
  • Himen dengan polip
  • Himen dengan tonjolan atau gundukan pada bagian tepi
  • Adanya notch atau celah (berapapun dalamnya) pada lokasi di atas posisi jam 3 dan 9
  • Adanya notch atau celah pada himen, pada posisi di bawah jam 3 atau jam 9, yang tidak memanjang sampai bagian dasar himen
  • Himen cribiform: Pada tipe himen ini dijumpai bukaan lubang dengan jumlah multipel[1,7,9]

Bayi Baru Lahir

Pada bayi yang baru lahir, tampilan himen dipengaruhi oleh paparan estrogen maternal, sehingga himen memiliki epitel yang tebal, bentuk berlipat-lipat, dan sedikit mengalami protrusi dari vestibulum. Pengurangan lipatan himen terjadi saat usia 1 tahun. Konfigurasi himen yang sering ditemukan pada bayi yang baru lahir adalah bentuk annular dan fimbriated.[1-4]

Pemeriksaan himen pada bayi baru lahir juga bertujuan untuk mengevaluasi patensi himen. Sebagian besar variasi himen, seperti himen imperforata, mikroperforata, atau bersepta tidak memerlukan tata laksana saat bayi. Pada kasus himen imperforata, dapat ditemukan mukokolpos yang merupakan kumpulan sekresi mukus servikovaginal yang disebabkan oleh stimulasi hormon estrogen maternal. Hal lain yang mungkin ditemukan adalah polip himen, yang dapat mengalami regresi seiring dengan menurunnya kadar estrogen maternal. Hymenal tag dapat mengalami resolusi spontan atau muncul lagi pada bagian himen lain.[1,2,4]

Masa Prepubertal dan Pubertas

Pada masa prepubertal, kadar estrogen yang rendah menyebabkan jaringan himen tipis, rapuh, translusen, tidak lentur, dan sensitif terhadap sentuhan. Pada kelompok pasien ini ukuran diameter himen yang dianggap normal adalah kurang dari 6 mm.[1]

Pada saat pubertas terjadi peningkatan aktivitas hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar adrenal, pituitari, dan ovarium. Pada saat ini, himen kembali menebal dan memiliki jaringan berlebih (redundant) yang cenderung terlipat.  Pada perempuan yang sudah memasuki pubertas, konfigurasi himen yang sering dijumpai adalah fimbriated atau crescenteric.[1,3]

Masa Setelah Pubertas

Pada perempuan post pubertal, elastisitas himen meningkat sehingga penetrasi tidak menyebabkan cedera.[7] Pada wanita hamil, himen menjadi sangat tebal dan kaya akan glikogen. Setelah melahirkan, hanya terdapat beberapa himen yang tertinggal, yang disebut dengan carunculae myrtiformes. Saat menopause, rendahnya estrogen menyebabkan epitel himen menjadi tipis.[1,3]

Kasus Kekerasan Seksual

Berikut merupakan tampilan himen yang perlu dicurigai pada kasus kekerasan seksual:

  • Pada kasus kekerasan seksual yang baru terjadi, dapat ditemukan lebam, ptekie, abrasi, atau laserasi pada himen. Laserasi himen tidak memandang ukuran kedalaman, dan dapat terjadi parsial atau total
  • Pada kasus kekerasan seksual yang sedang mengalami penyembuhan atau residual, dapat ditemukan traseksi himen atau celah himen yang telah mengalami penyembuhan, defek pada himen pada arah jam 3-9 yang memanjang hingga bagian dasar himen, dan tidak ditemukanya jaringan himen pada lokasi tersebut. Temuan ini perlu dipertimbangkan khususnya pada kasus anak prepubertas[3,7]

Sayangnya, hasil pemeriksaan himen ini kurang sensitif dan spesifik. Kelainan himen pada kasus kekerasan seksual hanya didapatkan pada 2,1% kasus, dengan sisanya memberikan tampilan himen yang normal. Hasil pemeriksaan himen dapat mendukung diagnosis terjadinya kekerasan seksual, tetapi perlu disertai dukungan pemeriksaan lain seperti adanya riwayat anamnesis terjadinya kekerasan, cedera atau trauma pada bagian tubuh lain selain area genital, dan pemeriksaan laboratorium (sperma, DNA, penyakit menular seksual).[3,7]

Referensi

1. Braverman PK, Breech L, The Committee on Adolescence. Gynecologic Examination for Adolescents in Pediatric Office Setting. American Academy of Pediatrics. 2010; 126(3): 583-590.
2. Abdelrahman HM, Feloney MP. Imperforate Hymen. [Updated 2020 Jul 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/
3. Mishori R, Ferdowsian H, Naimer K, Volpellier M, McHale T. The Little Tissue that Couldn’t Dispelling Myths About The Hymen’s Role in Determining Sexual History and Assaults. Reproductive Health. 2019;16:74.
4. Deye KP, Jackson AM. Children: Normal Anogenital Anatomy and Variants. Encyclopedia of Forensic and Legal Medicine 2nd edition. 2016, pages 500-512. https://www.sciencedirect.com/topics/immunology-and-microbiology/hymen
5. World Health Organization. Eliminating Virginity Testing. 2018. https://www.who.int/reproductivehealth/publications/eliminating-virginity-testing-interagency-statement/en/
6. Olson RM, Garcia-Moreno C. Virginity testing: A Systematic Review. Resprod Health. 2017; 14:61. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5437416/#:~:text=Background-,So%2Dcalled%20virginity%20testing%2C%20also%20referred%20to%20as%20hymen%2C,to%20sexual%20intercourse%20%5B1%5D.
7. Adams JA, Farst KJ. Kellog ND. Intepretation of Medical Findings in Suspected Child Sexual Abuse: An Update for 2018. Journal of Pediatric & Adolescent Gynecology. 2017. https://doi.org/10.1016/j.jpag.2017.12.011
8. Bialy A, Wray AA. Gynecologic Examination. [Updated 2020 Aug 24]. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534223/

9. The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diagnosis and Management of Hymenal Variants. ACOG Committee Opinion No. 780. Obstet Gynecol 2019;133:e372–

Pendahuluan Pemeriksaan Selaput ...
Kontraindikasi Pemeriksaan Selap...

Artikel Terkait

  • Hymen: Morfologi dan Mitosnya
    Hymen: Morfologi dan Mitosnya
Diskusi Terbaru
dr. Hendriawan Putra
Kemarin, 19:51
Resep ketiga
Oleh: dr. Hendriawan Putra
5 Balasan
Mohon bantuan untuk TS sekalian terkait pembacaan resep untuk yang paling bawah 🙏
Anonymous
Kemarin, 15:29
Bertanya dosis ventolin
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Dokter untuk nebul ventolin pada anak berapa dosis nya?Saya baca di alomedika 0.15 mg /kgbb..  Lalu sediaan yang ada ventolin 2.5 mg Berarti jika anak 25 kg,...
dr.Rahayu Mentari
Kemarin, 10:33
Obat penunda mestruasi utk haji
Oleh: dr.Rahayu Mentari
1 Balasan
Izin diskusi dokObat penunda mens tu haji gadis 24th yg bgus apa ya??Terimakasih 🙏

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.