Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Pemeriksaan Obstetri general_alomedika 2020-08-19T16:44:12+07:00 2020-08-19T16:44:12+07:00
Pemeriksaan Obstetri
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Pemeriksaan Obstetri

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Pedoman klinis pemeriksaan obstetri adalah sebagai pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan fisik ibu hamil. Pemeriksaan obstetri bermanfaat dalam memastikan kesehatan ibu hamil dan janin, serta mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini. Beberapa gejala komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil adalah perdarahan vagina, nyeri pelvis, muntah, dan edema ekstremitas.

Pemeriksaan pertama idealnya dilakukan saat kehamilan berusia 6-8 minggu. Pemeriksaan dilanjutkan dalam interval 4 minggu hingga usia kehamilan 28 minggu, kemudian setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 36 minggu. Setelahnya, pemeriksaan dilakukan setiap minggu hingga ibu bersalin.

Pada pemeriksaan obstetri, dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan abdomen, manuver Leopold, pengukuran denyut jantung janin, dan pemeriksaan genitalia. Hal lain yang perlu dilakukan adalah skrining penyulit kehamilan, tindakan yang dapat mengurangi risiko maternal dan fetal, serta konseling.[7,9,11,12]

Referensi

7. Artal-Mittelmark R. Evaluation of The Obstetric Patients. MSD Manuals, 2019. https://www.msdmanuals.com/professional/gynecology-and-obstetrics/approach-to-the-pregnant-woman-and-prenatal-care/evaluation-of-the-obstetric-patient
9. WHO. WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy experience. 2016. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/250796/9789241549912-eng.pdf.;jsessionid=20429B3474C59FF4AE45514BEF4A9CB1?sequence=1
11. National Institute for Health and Care Exellence. Antenatal Care for Uncomplicated Pregnancy. 2008. https://www.nice.org.uk/guidance/cg62/resources/antenatal-care-for-uncomplicated-pregnancies-pdf-975564597445
12. National Health Service, Mid and South Essex, University Hospitals Group. Abdominal Palpation And Examination In Pregnancy. 2019. https://www.meht.nhs.uk/EasysiteWeb/getresource.axd?AssetID=14516&type=full&servicetype=Attachment

Edukasi Pasien Pemeriksaan Obstetri

Artikel Terkait

  • Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
    Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
  • Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
    Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
  • Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
    Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
  • Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
    Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
  • Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
    Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Liberty Yuliana Mandaha
03 Agustus 2022
Pemberian aspirin untuk pasien risiko tinggi PEB - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr.Liberty Yuliana Mandaha
5 Balasan
Selamat siang dr. Shandy, Sp.OG, Ijin bertanya dok, saya pernah mendapat pasien dengan risiko tinggi untuk mengalami PEB, mulai pemberian aspirin pada usia...
Anonymous
06 Juli 2022
Pencegahan preeklampsia untuk kehamilan kedua
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya. Kemarin saya ada pasien bumil G2P1A0 uk 6 minggu riwayat PE di kehamilan pertama dan diterminasi dg SC di uk 8 bulan, bayi...
Anonymous
11 Mei 2022
Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi tanpa proteinuri apakah termasuk preeklamsia
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah preeklamsia harus ada proteinuri, atau jika ibu hamil yg memiliki td lebih dari 140/90 dengan gejala sakit kepala,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.