Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Komplikasi Pembidaian general_alomedika 2021-12-22T15:44:27+07:00 2021-12-22T15:44:27+07:00
Pembidaian
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Pembidaian

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Komplikasi pembidaian (splinting) dapat terjadi karena teknik yang salah.Salah satu komplikasi yang berbahaya adalah timbulnya sindroma komparteemen dan gangguan neurovaskular.

Pembidaian yang tidak tepat dapat menyebabkan edema berlebihan, iritasi kulit, ulkus dekubitus (pressure ulcer), kekakuan ekstremitas, dan gangguan mobilisasi serta misalignment. Selain itu, pembidaian yang tidak sesuai akan menyebabkan malunion atau nonunion pada kasus fraktur. Penekanan berlebihan saat melakukan bebat dengan perban elastik akan menyebabkan iritasi kulit, edema, iskemia, dan gangguan neurovaskular. [3]

Sindrom kompartemen dapat terjadi sebagai komplikasi fraktur karena adanya tekanan pada bagian osteofascial otot sehingga menyebabkan iskemia dan nekrosis. Bagian yang sering mengalami sindrom kompartmen adalah tungkai bawah, lengan bawah, telapak kaki dan tangan, gluteus dan paha belakang. Sindrom kompartmen dapat berakhir pada defisit neurologis, nekrosis otot, iskemik kontraktur, infeksi, hambatan penyembuhan fraktur, dan amputasi. [4,22]

Referensi

3. Abzug JM, Schwartz BS, Johnson AJ. Assessment of Splints Applied for Pediatric Fractures in an Emergency Department/Urgent Care Environment. J Pediatr Orthop. 2019 Feb;39(2):76–84.
4. American College of Surgeons. Advanced Trauma Life Support (ATLS) 2018. 10th Ed. Chicago, United States of America.
22. Boyd AS, Benjamin HJ, Asplund CA. Principles of Casting and Splinting. Am Fam Physician. 2009 Jan 1;79(1):16–22.

Teknik Pembidaian
Edukasi Pasien Pembidaian

Artikel Terkait

  • Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture
    Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture
  • Tata Laksana Bedah vs Konservatif untuk Dislokasi Sendi Akromioklavikular
    Tata Laksana Bedah vs Konservatif untuk Dislokasi Sendi Akromioklavikular
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
10 Juni 2021
Reposisi manual bisakah dilakukan pada kasus dislokasi sendi lama - Orthopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
5 Balasan
Alo dr. Hendra, Sp. OT, izin bertanya dokter.Apakah memungkinkan reposisi manual pada kasus dislokasi sendi lama? Dan resiko apa yang dapat...
dr. Ranti Phussa
21 Mei 2021
Waktu pemulihan post operasi repair shoulder labrum tear - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Alo, dr. Bona Anggi Pardede, SpKFR, MKedKlinIzin bertanya, Dok, berapa lama kira2 perbaikan fungsi bahu setelah operasi repair shoulder labrum tear sampai...
dr. Irene Cindy Sunur
18 Maret 2021
Artikel SKP Alomedika - Tata Laksana Bedah vs Konservatif untuk Dislokasi Sendi Akromioklavikular
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
Alo Dokter!Dislokasi sendi akromioklavikular merupakan cedera bahu yang sering terjadi pada olahragawan, terutama di bidang tinju, sepak bola, hoki es,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.