Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture

Oleh :
dr. Novita

Ottawa Ankle Rules (OAR) adalah pedoman klinis dalam membantu mendiagnosis ankle fracture dan membedakannya dengan acute ankle injury lainnya, seperti ankle sprain. [1]

Tujuan lainnya dari OAR adalah untuk mengurangi penggunaan X-ray dalam mengevaluasi kasus acute ankle injury, karena pada praktek sehari-hari masih banyak dokter yang cenderung melakukan pemeriksaan X-Ray untuk menyingkirkan diagnosis ankle fracture, namun kenyataanya hanya sebesar 15% saja yang benar-benar mengalami fracture. [1]

Doctor exam one X-ray picture of sprained foot

Maka dari itu, pemeriksaan X-Ray pada kasus ankle injury masih menjadi perdebatan hingga saat ini, selain karena pertimbangan masalah biaya dan menghindari paparan radiasi yang tidak perlu. Oleh karena itu, Ottawa Ankle Rules menjadi pedoman yang cukup baik dalam menentukan apakah pasien dengan acute ankle injury perlu pemeriksaan X-Ray untuk mendiagnosis adanya fracture atau hanya ankle sprain. [1,2]

Ottawa Ankle Rules

Ottawa Ankle Rules (OAR) adalah pedoman klinis yang digunakan untuk membedakan ankle fracture dengan ankle injury lainnya. Berikut ini adalah komponen pemeriksaan yang perlu dilakukan berdasarkan Ottawa Ankle Rules. [3]

Nyeri pada area malleolar disertai dengan:

  • Nyeri tekan pada tepi posterior atau ujung dari lateral malleolus (6 cm bagian terbawah dari tulang fibula), atau

  • Nyeri tekan pada tepi posterior atau ujung dari medial malleolus (6 cm bagian terbawah dari tulang tibia), atau

  • Ketidakmampuan pasien untuk menopang berat badan (tubuh) dan berjalan 4 langkah setelah cedera pada saat evaluasi

Nyeri pada area midfoot disertai dengan:

  • Nyeri tekan pada bagian dasar dari metatarsal ke-5, atau

  • Nyeri tekan di atas tulang navicular, atau

  • Ketidakmampuan pasien untuk menopang berat badan (tubuh) dan berjalan 4 langkah setelah cedera pada saat evaluasi

OAR dinyatakan positif apabila terdapat nyeri baik pada area malleolar atau nyeri pada area midfoot yang disertai dengan beberapa gejala yang disebutkan diatas, dan sebaliknya bila negatif. [3]

OAR yang pada mulanya hanya diperuntukkan pasien berusia 18 tahun keatas dengan cedera pada pergelangan kaki dan midfoot, sekarang sudah dapat digunakan hingga usia anak-anak diatas 5 tahun. OAR tidak dapat digunakan pada kondisi dimana pasien ternyata juga mengalami cedera kepala, intoksikasi, kondisi yang dapat mempengaruhi sensasi sensorik pada ekstremitas bawah, kondisi yang membuat pasien tidak kooperatif, atau pasien memiliki cedera lainnya yang sifatnya lebih mendominasi (terutama rasa nyeri). [4,5]

Bukti Ilmiah Terkait Efektivitas Ottawa Ankle Rules untuk Membedakan Ankle Fracture dengan Ankle Sprain

Berikut ini adalah beberapa studi yang mendukung bahwa OAR efektif untuk membedakan fraktur dengan ankle sprain. Studi pertama dilakukan oleh Dowling S, et al, yakni sebuah meta-analisis dari 12 studi dengan jumlah  pasien sebanyak 3.130 (sebanyak 671 yang teridentifikasi mengalami fraktur), menyatakan bahwa OAR adalah pedoman yang dapat diandalkan (dengan angka sensitivitas sebesar 98,5%) untuk menyingkirkan diagnosis fraktur pada anak-anak diatas usia 5 tahun hingga dewasa dengan cedera pergelangan kaki dan midfoot, serta mengurangi angka penggunaan X-Ray yang tidak perlu hingga 24,8% (95% CI= 23% - 26,3%). Namun pada studi ini terdapat 10 kasus fraktur yang tidak teridentifikasi oleh OAR. [5]

Studi kedua dilakukan oleh Wang X, et al, sebuah studi prospektif pada 183 pasien di Rumah Sakit Universitas Tongji di Shanghai. Sebanyak 126 pasien mendapatkan hasil positif OAR, kemudian dilakukan pemeriksaan X-Ray, dan sebanyak 63 pasien terbukti benar mengalami fraktur (34,4%). Sensitivitas OAR pada studi oleh Wang X, et al yakni sebesar 96,8%, dan OAR berhasil mengurangi angka penggunaan X-Ray yang tidak perlu hingga 31,1%. Hasil spesifisitas OAR yang didapatkan dari studi ini yakni sebesar 45,8%. [6]

Studi ketiga dilakukan oleh Bachmann, et al, yang merupakan systematic review pada 27 studi yang memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah total pasien sebanyak 15.581, memberikan hasil sensitivitas OAR sebesar 99,6% (95% CI= 98,2% - 100%) dan OAR berhasil mengurangi angka penggunaan X-Ray yang tidak perlu hingga 30-40%. Hasil spesifisitas OAR yang didapatkan dari studi ini yakni sebesar 26,3-47,9%. [7]

Terdapat 4 studi lainnya yang juga mendukung OAR efektif untuk membedakan fraktur dengan ankle sprain, yakni studi yang dilakukan oleh Meena S et al, Jenkin M, et al, Beckenkamp PR, et al, dan Jonckheer P, et al. [8-11]

Kesimpulan

Ottawa Ankle Rules (OAR) bertujuan untuk membantu dalam membedakan ankle fracture dengan ankle sprain pada pasien dengan acute ankle injury. Hasil OAR yang positif membutuhkan pemeriksaan X-ray untuk memastikan adanya fracture.

Manfaat lainnya dari OAR adalah dapat menurunkan kebutuhan penggunaan X-ray pada semua pasien dengan acute ankle injury sekitar 30-50% dengan angka sensitivitas yang cukup tinggi yaitu sekitar 95%-99%, namun spesifisitasnya hanya sekitar 26-50%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas penggunaan OAR masih sangat bervariasi. Namun, OAR sudah cukup banyak didukung oleh beberapa studi besar untuk menjadi pedoman bagi para tenaga medis dalam membedakan fracture dari ankle sprain dalam praktik sehari-hari.

Referensi