Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Veneer Gigi general_alomedika 2023-01-10T14:34:03+07:00 2023-01-10T14:34:03+07:00
Veneer Gigi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Veneer Gigi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Komplikasi veneer yang paling sering terjadi adalah terlepasnya veneer dari gigi. Hal ini biasanya dikarenakan kebiasaan pasien dalam mengunyah makanan yang keras atau trauma benda keras ekstraoral.

Selain terlepasnya veneer, komplikasi veneer gigi yaitu reaksi alergi bahan veneer atau bahan sementasi, gigi nyeri akibat aplikasi etsa asam atau preparasi yang terlalu dalam, impaksi makanan akibat ada bagian veneer yang overhanging, dan over atau under kontur.[4,7,11]

Reaksi Alergi

Bahan veneer yang memungkinkan untuk terjadinya reaksi alergi adalah bahan dasar veneer itu sendiri, bahan etsa, maupun bahan sementasi. Ketika mukosa terkena bahan alergen, maka akan menimbulkan ruam yang panas dan gatal. Namun demikian, kasus alergi terhadap bahan veneer sangat jarang ditemukan.[4,7,11]

Gigi Nyeri

Gigi nyeri dapat terjadi karena terbukanya tubuli dentinalis saat proses preparasi, yang kemudian terpapar cairan asam (etsa). Cairan asam tersebut dapat menyebabkan adanya perbedaan tekanan osmotik antara cairan asam (hipertonik) dengan cairan tubuli dentinalis. Umumnya nyeri akan hilang sendiri dalam 2-3 hari karena proses adaptasi jaringan tubuh. Paracetamol dapat digunakan untuk meredakan nyeri.[4,7,11]

Over dan Under Kontur

Over kontur (cembung) akan menyebabkan jaringan gingiva understimulation. Hal ini dapat terjadi karena veneer over kontur membelokkan makanan jauh dari gingiva. Kondisi ini akan meningkatkan akumulasi plak supra dan subgingiva. Jika dibiarkan, akan menginisiasi terjadinya gingivitis.[16]

Selain itu, jika kondisi veneer over kontur, akan menyebabkan traumatik oklusi. Tekanan mekanis ini kemudian akan menstimulasi nosiseptor mekanis. Kemudian, impuls nyeri disalurkan melalui serat saraf A-delta, sehingga pasien akan merasakan nyeri tajam dan spontan.

Sementara itu, under kontur (cekung) akan menyebabkan impaksi makanan dan trauma pada gingiva. Hal ini juga akan menginisiasi terjadinya gingivitis.[4,7,11]

Referensi

4. Demirekin ZB, Turkaslan S. Laminate veneer ceramics in aesthetic rehabilitation of teeth with fluorosis: a 10-year follow-up study. BMC Oral Health. 2022 Feb 17;22(1):42. doi: 10.1186/s12903-022-02079-4.
7. Crins LAMJ, Opdam NJM, Kreulen CM, Bronkhorst EM, Sterenborg BAMM, Huysmans MCDNJM, Loomans BAC. Randomized controlled trial on the performance of direct and indirect composite restorations in patients with severe tooth wear. Dent Mater. 2021 Nov;37(11):1645-1654. doi: 10.1016/j.dental.2021.08.018.
11. Liddelow G, Carmichael G. The restoration of traumatized teeth. Aust Dent J. 2016 Mar;61 Suppl 1:107-19. doi: 10.1111/adj.12402.
16. Florescu A, Manea S, Hancu V, et al. The influence of cervical cavity shape on the restoration material retention: A finite element method study. Materiale Plastice, 2017. vol. 54, no. 1, pp. 111–115. doi: 10.37358/mp.17.1.4796.

Teknik Veneer Gigi
Edukasi Pasien Veneer Gigi
Diskusi Terbaru
dr.Fitria Agustina
Dibalas 2 jam yang lalu
Vaksinasi HPV utk wanita di atas usia 45 tahun
Oleh: dr.Fitria Agustina
1 Balasan
ALO Dokter Izin tanya dok, kenapa vaksinasi HPV tdk direkomendasikan utk pasien di atas usia 45 th? Apakah ada bahayanya atau hanya pertimbangan efektifitas...
dr.Eurena Maulidya
Dibalas 22 jam yang lalu
Ikuti e-Course ber SKP Kemenkes - Cegah Preeklampsia: Suplementasi Kalsium yang Praktis pada Kehamilan
Oleh: dr.Eurena Maulidya
1 Balasan
ALO Dokter! Di balik kebahagiaan kehamilan, tersembunyi preeklampsia sebagai ancaman senyap yang terus menghantui. Kondisi ini bertanggung jawab atas...
dr. Wilda Veramita
Dibalas 16 jam yang lalu
Penggunaan steroid tetes mata pada anak
Oleh: dr. Wilda Veramita
4 Balasan
ALO Dokter izin bertanya. Ada anak usia 2 tahun dengan keluhan mata merah sudah 3 hari dan banyak kotoran mata. Pada kasus seperti ini apakah diperbolehkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.