Risiko Kanker dari Pemeriksaan CT Scan – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami

CT Scans and Cancer Risks: A Systematic Review and Dose-Response Meta-Analysis

Cao CF, Ma KL, Shan H, Liu TF, Zhao SQ, Wan Y, Wang HQ. CT Scans and Cancer Risks: A Systematic Review and Dose-response Meta-analysis. BMC cancer. 2022 Dec;22(1):1-3. https://doi.org/10.1186/s12885-022-10310-2

berkelas

Abstrak                                                               

Latar Belakang: Masih belum terdapat kejelasan mengenai risiko kanker akibat radiasi pengion dari CT Scan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kumulasi radiasi pengion dari CT Scan dengan risiko kanker pada individu dewasa.

Metode: Dilakukan pencarian pada lima basis data dari awal hingga 15 November 2020. Studi yang dimasukkan meliputi studi observasional yang melaporkan risiko kanker akibat paparan CT scan pada individu dewasa.

Luaran utama meliputi risiko kanker sebagai jumlah kasus kanker pada partisipan dewasa yang terpapar atau tidak terpapar yang digabungkan dan dikonversikan menjadi odds ratio (OR) untuk relative risk, hazard ratio. Global background radiation (2.4 mSv per tahun) digunakan sebagai kontrol untuk lifetime attribution risk (LAR) dengan periode yang sama dari inkubasi setelah terekspos hingga bertahan hidup sampai 100 tahun.

Hasil: 25 studi diikutkan dengan jumlah total 111.649.943 partisipan (usia rata-rata 45,37 tahun, 83,4% wanita). Ini terdiri dari 2.049.943 partisipan sebenarnya dari 6 studi dengan rata-rata periode follow up 30,1 tahun (berkisar dari 5 hingga 80 tahun); 109.600.000 partisipan dari 19 studi yang menggunakan LAR.

Risiko kanker pada individu dewasa setelah CT Scan meningkat signifikan. Selain itu, risiko kanker turut meningkat seiring meningkatnya dosis radiasi (OR 33,31), dan lokasi CT Scan yang multipel (OR 14,08). Risiko keganasan solid lebih tinggi jika dibandingkan dengan leukemia. Tidak ada perbedaan signifikan untuk usia, jenis kelamin, negara, benua, kualitas studi dan rentang waktu studi.

Kesimpulan: Berdasarkan dari 111,6 juta partisipan dewasa dari 3 benua (Asia, Eropa, dan Amerika), meta analisis ini mengidentifikasi adanya peningkatan signifikan risiko kanker terkait paparan CT Scan pada individu dewasa. Selain itu, risiko kanker berkorelasi positif dengan dosis radiasi dan lokasi CT Scan. Meta analisis ini menyoroti kesadaran akan potensi risiko kanker dari CT scan, serta metodologi yang lebih masuk akal dengan tujuan mengukur risiko kanker dan harapan hidup 100 tahun untuk LAR.

Asian,Lady,Sleep,On,A,Ct,Scan,Bed,And,Panel

Ulasan Alomedika

CT scan merupakan salah satu pemeriksaan radiologi yang memiliki peran penting dalam menegakkan diagnosis berbagai penyakit. Walaupun memiliki banyak manfaat, CT scan juga memiliki dosis radiasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemeriksaan radiologi lainnya.

Berbagai studi terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara pemeriksaan CT scan dengan meningkatnya risiko kanker atau tumor terutama pada usia dewasa karena pada usia ini, pemeriksaan CT scan lebih sering dilakukan 10 kali lipat jika dibandingkan pada usia anak. Meta analisis ini mengevaluasi apakah paparan CT scan pada individu dewasa dapat meningkatkan risiko kanker.

Ulasan Metode Penelitian

Terdapat total 44.657 penelitian yang relevan dengan tujuan studi ini yang kemudian ditinjau kembali, hingga terdapat 25 studi yang akhirnya dimasukkan dalam meta analisis. Meta analisis ini memiliki 2 luaran yang dinilai, yaitu risiko kanker (dari tiap bagian tubuh dalam waktu minimal jeda 1 tahun setelah paparan pertama), dan potensi hubungan antara paparan radiasi CT scan pada individu dewasa dengan risiko kanker yang meliputi lifetime attribute risk (LAR).

Ulasan Hasil Penelitian

Pada meta analisis ini, risiko kanker pada individu dewasa setelah CT scan ditemukan meningkat secara signifikan. Tidak terdapat perbedaan tingkat risiko berdasarkan jenis kelamin ataupun usia.

Menurut meta analisis ini, risiko kanker juga meningkat secara linier dan signifikan dengan dosis radiasi. Untuk tipe kanker, risiko kanker non-leukemia lebih tinggi jika dibandingkan dengan kanker leukemia. Risiko kanker juga signifikan meningkat bila terdapat lebih dari 3 area yang menjalani CT Scan, misalnya CT Scan toraks, CT Scan kepala, dan CT Scan abdomen.

Data penelitian ini juga menunjukkan insiden kanker pada kelompok kontrol lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok yang terpapar CT Scan. Insidensi kanker kelompok kontrol adalah 42,7/100.000 untuk laki-laki dan 65,7/100.000 untuk wanita, sedangkan pada kelompok yang terpapar CT Scan 68,8/100.000 untuk laki-laki dan 91,9/100.000 untuk wanita.

Kelebihan Penelitian

Kelebihan dari meta analisis ini adalah jumlah total partisipan yang sangat besar dengan studi yang melibatkan berbagai negara dan benua. Dalam meta analisis ini, terdapat total 24.000.538 partisipan untuk paparan radiasi CT Scan kurang dari 15 mSv; total 1.056.402.315 partisipan untuk paparan antara 15-55 mSv; dan 76.600.000 partisipan untuk paparan di atas 55 mSv.

Limitasi Penelitian

Limitasi dari penelitian ini adalah tidak mengevaluasi pengaruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kanker selain paparan radiasi CT Scan, seperti faktor genetik, kadar hormon, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik.

Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan risiko yang signifikan antara risiko terjadinya kanker dengan paparan CT Scan pada dewasa. Hal ini tentu bermanfaat dalam praktik klinis di Indonesia mengingat semakin maraknya penggunaan CT Scan dalam evaluasi klinis pasien.

Dokter harus mengetahui dengan jelas indikasi saat mengajukan pemeriksaan CT scan, terutama jika diperlukan CT scan berulang karena risiko bersifat kumulatif. Pertimbangkan apakah CT scan memang diperlukan atau tersedia tes diagnostik alternatif dengan risiko lebih rendah.

Referensi