Pro dan Kontra Zinc Intranasal pada Common Cold Anak

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah

Manfaat pemberian zinc secara intranasal pada anak dengan common cold masih menuai pro dan kontra. Meski zinc sering digunakan dan dipercaya dapat mempercepat hilangnya gejala common cold, data mengenai efikasinya masih saling bertentangan dan kebanyakan studi dilakukan pada pasien dewasa.[1-3]

Mekanisme Aksi Zinc dalam Terapi Common Cold

Zinc merupakan mineral dan suplemen yang esensial dalam kehidupan manusia. Defisiensi zinc telah dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa defisiensi zinc cukup umum di negara-negara berpenghasilan rendah, seperti Indonesia.[4]

Pro dan Kontra Zinc Intranasal pada Common Cold Anak

Mekanisme pasti peran zinc dalam pemeliharaan kesehatan saluran napas masih belum jelas. Zinc telah dilaporkan menghambat replikasi rhinovirus dan respiratory virus, serta meningkatkan efikasi dari kerja interferon. Meski demikian, belum ada basis bukti yang kuat dan konsisten yang dapat mendukung manfaat penggunaan zinc secara rutin dalam terapi common cold pada anak.[1-4]

Bukti Ilmiah Efikasi Zinc pada Common Cold

Common cold adalah suatu infeksi saluran napas atas yang disebabkan oleh virus dan bersifat self limited. Pada bayi dan anak, common cold umumnya akan sembuh sendiri dalam 10-14 hari meskipun tanpa intervensi apapun.

Dalam sebuah tinjauan literatur oleh Pappas DE, pemberian zinc intranasal disebutkan tidak memberi manfaat apapun dalam terapi common cold ataupun pencegahan infeksi rhinovirus. Dalam tinjauan literatur ini disebutkan bahwa tindakan suportif masih tetap menjadi pengobatan utama common cold pada anak. Anak usia di atas 12 bulan dapat diberikan madu untuk mengurangi batuk. Selain itu, obat gosok yang dioleskan ke dada dan leher anak-anak antara usia 2 dan 11 tahun juga dapat membantu mengurangi batuk malam hari.[5]

Dalam sebuah uji klinis yang melibatkan 64 anak di Thailand, dilakukan pengacakan untuk mendapat zinc 30 mg/hari ataupun plasebo pada anak usia 2-60 bulan yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dalam studi ini didapatkan bahwa suplementasi zinc (per oral) mampu memperpendek durasi sakit (3 hari vs 4 hari). Selain itu, studi ini tidak menemukan adanya perbedaan risiko efek samping antara kelompok zinc dengan plasebo.[3]

Tidak banyak uji klinis terbaru lain yang mengevaluasi efikasi pemberian zinc pada common cold anak, terlebih untuk sediaan intranasal. Kebanyakan studi dilakukan pada dewasa dan melibatkan formulasi zinc oral seperti lozenges. Hasil dari studi-studi ini pun masih berbeda-beda, dengan sebagian menunjukkan adanya manfaat dan sebagian lagi tidak. Kebanyakan manfaat yang dilaporkan adalah penurunan jumlah hari sakit.[1,2,6]

Aspek Keamanan Zinc Intranasal

Secara umum, zinc jarang menimbulkan efek samping serius.  Meski demikian, zinc yang diberikan dalam dosis besar dapat menyebabkan diare, kram perut, dan muntah-muntah dalam jangka waktu 3 hingga 10 jam sejak obat diminum. Kelebihan asupan zinc juga dapat berakibat defisiensi besi atau tembaga.

Zinc intranasal dalam bentuk semprot hidung dan gel memiliki potensi efek samping berupa rasa terbakar di hidung, epistaksis, nyeri kepala, hidung kering, mulut kering, iritasi nasal, nyeri hidung, dan iritasi tenggorok. Pasien juga bisa mengalami anosmia.[1-8]

Kesimpulan

Basis bukti terkait efikasi penggunaan zinc intranasal pada common cold pasien anak masih sangat terbatas. Kebanyakan studi pada pasien dewasa mengindikasikan bahwa pemberian zinc per oral dapat mengurangi durasi sakit pada kasus common cold. Meski demikian, belum jelas apakah hasil ini dapat serta merta diekstrapolasikan pada populasi anak-anak.

Penggunaan zinc sendiri umumnya jarang menimbulkan efek samping, sehingga relatif aman jika memang ingin digunakan. Meski demikian, penting diingat bahwa common cold merupakan penyakit yang bersifat swasirna dengan gejala ringan dan jarang menimbulkan komplikasi mengancam jiwa pada pasien imunokompeten. Oleh karenanya, keperluan pemberian zinc intranasal pada pasien anak dengan common cold perlu dipikirkan matang-matang berdasarkan evaluasi klinis oleh dokter yang merawat. Uji klinis lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui dengan pasti rasio manfaat dan risiko penggunaan zinc intranasal untuk common cold anak.

Referensi