Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Cegukan general_alomedika 2021-03-05T09:46:07+07:00 2021-03-05T09:46:07+07:00
Cegukan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Cegukan

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait cegukan (hiccup) atau singultus harus meliputi kemungkinan penyebab cegukan, pemeriksaan lanjutan apa saja yang diperlukan, dan opsi tata laksana apa saja yang tersedia. Dokter juga perlu menjelaskan bahwa agar cegukan bisa hilang, penyakit penyebab yang ada mungkin harus diatasi dahulu.

Edukasi Pasien

Edukasi meliputi penyebab, faktor risiko, pengobatan, dan perjalanan penyakit. Pasien perlu mendapat penjelasan bahwa sebagian besar kasus cegukan bersifat self-limited. Pasien bisa dianjurkan untuk melakukan manuver sederhana, seperti menahan napas, bernapas ke dalam kantong, meminum air dingin, serta merangsang refleks bersin atau refleks muntah.[1,9]

Jika cegukan tidak membaik dengan terapi nonfarmakologis, pasien mungkin perlu ditangani dengan terapi medikamentosa. Dokter perlu menyampaikan efek samping tiap obat yang digunakan, misalnya chlorpromazine yang sering digunakan untuk cegukan. Dokter juga perlu menjelaskan bahwa cegukan dapat menjadi tanda dari penyakit lain yang lebih serius dan pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan.[1,2,14]

Pasien dengan penyakit yang dapat menyebabkan cegukan (seperti gastroesophageal reflux disease dan hernia hiatal) perlu diberitahu bahwa cegukan dapat timbul sebagai gejala kondisi tersebut. Pasien yang akan diberi obat yang mungkin memicu cegukan dan pasien yang akan menjalani tindakan medis seperti kraniotomi, torakotomi, dan laparotomi juga perlu diedukasi tentang kemungkinan terjadinya cegukan.[1,2]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Cegukan dapat dicegah dengan memberikan penanganan yang adekuat terhadap penyakit dasarnya. Selain itu, pasien dapat dianjurkan untuk menghindari makan dalam porsi terlalu besar, menghindari makanan bersuhu ekstrim, menghindari makanan yang pedas, serta menghindari konsumsi alkohol. Kontrol terhadap kecemasan serta stres psikologis juga efektif mencegah cegukan akibat etiologi psikogenik.[1,15]

Referensi

1. Cole JA, Plewa MC. Singultus. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538225/?report=classic
2. Christianty F, Caroline F, Adiwinata R, et al. Evaluasi dan Tatalaksana Singultus. CDK Journal. 2016;43(11).
9. Brañuelas Quiroga J, Urbano García J, Bolaños Guedes J. Hiccups: a common problem with some unusual causes and cures [published correction appears in Br J Gen Pract. 2017 Jan;67(654):13]. Br J Gen Pract. 2016;66(652):584–586. doi:10.3399/bjgp16X687913
14. Mann SK, Marwaha R. Chlorpromazine. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553079/
15. Lee AR, Cho YW, Lee JM, et al. Treatment of persistent postoperative hiccups with stellate ganglion block: Three case reports. Medicine (Baltimore). 2018;97(48):e13370. doi:10.1097/MD.0000000000013370

Prognosis Cegukan
Diskusi Terkait
dr....
06 Desember 2020
Pemberian antipsikotik pada penderita hiccup atau cegukan
Oleh: dr....
2 Balasan
Saya pernah baca di literatur atau jurnal bahwa hiccup bisa diatasi dengan obat antipsikotik sesuai dosis. Apakah ada bahaya atau resiko dalam pemberian...
0570672.pdf
dr. Soeklola SpKJ MSi
24 Februari 2020
Informasi mengenai pengobatan hiccup
Oleh: dr. Soeklola SpKJ MSi
15 Balasan
Alo dok, berikut sedikit sharing informasi mengenai pengobatan hiccup.FDA telah menyetujui penggunaan CPZ dengan dosis hingga 3x25 mg (PO) selama 1-2 hari...
Anonymous
08 Februari 2020
Terapi cegukan untuk pasien usia 70 tahun dengan hipertensi dan riwayat stroke
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam dok. Ingin bertanya mengenai terapi cegukan terus menerus yg aman pada pasien usia 70 th dgn riwayat stroke HT (150/70) Depresi . yg dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.