Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Bronkitis Akut general_alomedika 2021-06-04T09:36:40+07:00 2021-06-04T09:36:40+07:00
Bronkitis Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Bronkitis Akut

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Penatalaksanaan bronkitis akut secara umum berupa terapi suportif yang berfokus untuk mengontrol batuk. Hal ini disebabkan karena 90% penyebab penyakit adalah virus.

Antibiotik

Penggunaan antibiotik dalam penatalaksanaan bronkitis akut secara berlebihan telah menjadi isu kesehatan masyarakat selama beberapa dekade. Pada kenyataannya, sebagian besar bronkitis akut tidak memerlukan antibiotik karena disebabkan oleh virus. Penggunaan antibiotik yang sampai saat ini rutin diberikan, seperti erithromycin, doxycycline, atau cotrimoxazole, hanya memberikan keuntungan yang minimal dan dapat meningkatkan resistensi pasien terhadap obat tersebut. Meskipun demikian, 80% dokter memberikan antibiotik pada pasien dengan bronkitis akut.[5]

Beberapa data klinis menyatakan bahwa antibiotik tidak memiliki manfaat yang signifikan dalam mempercepat durasi penyembuhan dan hanya memberikan keuntungan yang minimal dibandingkan dengan risiko penggunaan antibiotik itu sendiri. Terdapat sebuah meta analisis yang menyatakan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien dengan bronkitis akut secara signifikan menurunkan keluhan batuk, namun tidak didapatkan adanya perubahan pada keterbatasan aktivitas pasien. The American College of Chest Physicians (ACCP) tidak merekomendasikan penggunaan antibiotik rutin pada pasien dengan bronkitis akut.[9]

Antibiotik dapat diberikan hanya pada bronkitis akut yang disebabkan oleh Bordetella pertussis. Terapi yang diberikan adalah erythromycin 250 sampai 500 mg, 4 kali dalam sehari. Beberapa pilihan antibiotik yang bisa diberikan adalah golongan makrolida, seperti clarithromycin dan azithromycin.[5]

Terapi Simtomatik

Beberapa terapi yang umum diberikan pada pasien dengan bronkitis akut adalah antitusif, ekspektoran, dan medikasi inhaler.

Antitusif

Penggunaan antitusif seperti dextromethorphan dan codeine cukup sering diberikan untuk mengatasi keluhan batuk. Namun, bukti klinis efektivitas penggunaan codeine dalam penatalaksanaan bronkitis akut masih sangat terbatas. Didapatkan beberapa studi klinis bahwa penggunaan codeine tidak berbeda bermakna dengan placebo. Beberapa studi menyatakan bahwa dextromethorphan tidak efektif dalam supresi batuk pada anak dengan bronkitis dan lebih memberikan efek samping berupa sedasi. FDA tidak merekomendasikan pemberian antitusif pada anak dengan usia di bawah 6 tahun.[7,8,9]

Beta-2-agonis

Terapi dengan beta-2-agonis short acting ipratropium bromide dan teofilin dapat mengontrol keluhan, seperti bronkospasme dan dyspnea pada pasien bronkitis akut yang mengalami wheezing atau memiliki riwayat penyakit paru. Namun, penggunaan beta-2-agonis secara rutin belum direkomendasikan karena studi klinis yang masih terbatas. Pada sebuah Randomised Control Trial (RCT) didapatkan bahwa pasien tanpa penyakit paru sebelumnya yang mengalami bronkitis akut tidak mengalami perbaikan yang signifikan pada keluhan batuk dengan menggunakan beta-2-agonis.[7,8,9]

Referensi

5. Le J, Lipsky MS. Therapeutic management of bronchitis. [internet]. 2005:[cited 2018 November 27]. Available from: https://www.pharmacytimes.com/publications/issue/2005/2005-02/2005-02-9304.
7. Hart AM. Evidence-based diagnosis and management of acute bronchitis. The Nurse Practitioner. 2014:31-39.
8. Worrall G. Acute bronchitis. Canadian Family Physician. 2008;54:238-239.
9. Albert RH. Diagnosis and treatment of acute bronchitis. Am Fam Physician. 2010;82(11):1345-1350.

Diagnosis Bronkitis Akut
Prognosis Bronkitis Akut
Diskusi Terkait
dr.Dian Kurnia Dwi Saputri
05 April 2022
Pasien laki-laki usia 29 tahun dengan batuk berdahak selama 2 minggu
Oleh: dr.Dian Kurnia Dwi Saputri
2 Balasan
Alo dok. Saya punya pasien usia 29 th/laki-laki dengan keluhan batuk berdahak 2 minggu terakhir. Riwayat minum obat mulai dari ambroxol, GG, siladex, namun...
dr. Ajeng Paramita
02 November 2021
Penatalaksanaan Bronkitis di FKTP – Paru Ask The Expert
Oleh: dr. Ajeng Paramita
2 Balasan
Alo dr. Harsini, SpP(K), ijin bertanya, saya cukup sering menemukan pasien dengan hasil roentgen brokitis, biasanya keluhannya sudah batuk lebih dari 2...
Anonymous
14 Oktober 2021
Hasil rontgen dada ini apakah mengarah ke bronkitis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dokter sejawat, mohon pencerahannya utk hasil Ro ini.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.