Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gondongan general_alomedika 2022-02-23T14:38:11+07:00 2022-02-23T14:38:11+07:00
Gondongan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gondongan

Oleh :
Edwin Wijaya
Share To Social Media:

Etiologi gondongan atau mumps adalah infeksi virus Paramyxovirus. Virus ini adalah virus RNA, single-stranded, panjang 15.000 nukleotida. Terdapat 10 genotipe (A hingga J) yang diduga memiliki virulensi yang berbeda. Di Asia Tenggara, genotipe yang bersirkulasi terutama genotype I, G, dan H. Hal ini berbeda dengan misalnya regio Amerika Utara dan Eropa yang didominasi genotype D dan G. [2,3]

Virus dapat ditemukan pada cairan saliva, cairan serebrospinal, urin, darah, dan jaringan [1]. Virus dapat bereplikasi pada berbagai jenis sel untuk kultur dan bersifat sitopatik. Stabil pada suhu 4°C selama beberapa hari, dan dapat bertahan hingga bertahun-tahun pada suhu - 65°C. [2]

Gambaran 3d Paramyxovirus. Sumber: A Eckert, AM Maiuri, PHIL CDC, 2016. Gambaran 3d Paramyxovirus. Sumber: A Eckert, AM Maiuri, PHIL CDC, 2016.

Transmisi

Penularan gondongan atau mumps adalah melalui droplet dan kontak langsung dengan masa inkubasi 12-25 hari. Penderita gondongan bersifat infeksius sejak 24 jam sebelum onset gejala hingga 3-9 hari setelah onset gejala. [5]

Faktor Risiko

Individu yang tidak diimunisasi dan defisiensi imun akan meningkatkan risiko terkena gondongan. [6]

Referensi

1. Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2012

2. Kasper DL, Hauser SL, Lameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 19th ed. New York: McGraw Hill; 2015

3. Bennett JE, Dolin R, Blaser MJ. Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2014

5. Albrecht MA. Mumps. updated Sep 14, 2017

6. Yohannes Y. Acute Mumps. updated November 2015

Patofisiologi Gondongan
Epidemiologi Gondongan
Diskusi Terkait
dr.karina daniel
18 Februari 2020
Hubungan struma nodosa non toksis dengan fertilitas
Oleh: dr.karina daniel
3 Balasan
Allo dokter izin bertanya..apakah ada hubungan langsung dari struma nodusa non toksis dengan kesuburan?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.