Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang general_alomedika 2020-07-17T10:38:00+07:00 2020-07-17T10:38:00+07:00
Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Epidemiologi dari fraktur dan dislokasi tulang belakang bervariasi antara 13 hingga 53 kasus per 1 juta populasi. Angka kejadian cidera tulang belakang lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan wanita pada cidera tulang belakang traumatik, dan tidak terdapat perbedaan pada cidera nontraumatik.[7]

Global

Menurut sebuah studi di Kanada prevalensi terjadinya cidera tulang belakang traumatik dan non-traumatik adalah 2525 per 1 juta populasi di tahun 2010. Dari data tersebut juga dinyatakan bahwa cidera tulang belakang traumatik umumnya terjadi pada populasi berusia muda, dan cidera tulang belakang non-traumatik terjadi pada populasi berusia lebih tua.[10]

Insidens untuk cidera tulang belakang yang terjadi akibat trauma bervariasi antara 13 hingga 53 kasus per 1 juta populasi. Angka ini cenderung lebih tinggi terjadi di Amerika Utara dibandingkan Eropa, hal ini mungkin disebabkan oleh angka kekerasan yang tinggi di Amerika Serikat.[10]

Indonesia

Data epidemiologi dari cidera tulang belakang yang terjadi di Indonesia pada tahun 2014, didapatkan 104 kasus yang terjadi di Rumah Sakit Umum Fatmawati 37 kasus merupakan kasus cidera yang disebabkan oleh trauma dan 67 kasus disebabkan oleh nontraumatik.

Studi lain yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya terkait cidera tulang belakang didapatkan 442 pasien fraktur tulang belakang dengan angka perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 3.3:1 dengan rata-rata usia adalah 43.6. Di Indonesia, penyebab paling sering terjadinya fraktur tulang belakang adalah akibat jatuh dari ketinggian (38%), yang diikuti oleh kecelakaan lalu lintas (34%) dan benturan langsung (10%).[11,12]

Mortalitas

Sebuah studi metaanalisis terkait mortalitas cidera tulang belakang terdapat data in-hospital mortality bervariasi antara 9.6 dan 11.4% dan 7.2% pada pasien pediatri. Sedangkan pada pasien dengan cidera tulang belakang traumatik didapatkan angka kematian bervariasi  dari 10.8% hingga 34.6% di Afrika; 3.1% hingga 12.6% di Amerika dan 1.1% dan 15.9% di Eropa.[13]

Referensi

7. Leucht P, Fischer K, Muhr G, Mueller EJ. Epidemiology of traumatic spine fractures. 2009;40:166–72.
10. The International Spinal Cord Society. International Perspectives on Spinal Cord Injury [Internet]. Malta: World Health Organization; 2013. Available from: www.who.int
11. Bibiana A, Tulaar M, Karyana M, Wahyuni LK. People with Spinal Cord Injury in Indonesia Epidemiology Of Spinal Cord Injury The Patient Journey Through The Chain. 2017;96(2):74–7.
12. WIdhiyanti L, Martiana K, Ariesa P, Permana D. Studi Epidemiologi Fraktur Vertebra di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada Tahun 2013-2017. Wanun Med. 2019;3(1):15–22.
13. Chamberlain JD, Mader L. Mortality and Longevity after a Spinal Cord Injury : Systematic Review and. 2015;182–98.

Etiologi Fraktur dan Dislokasi T...
Diagnosis Fraktur dan Dislokasi ...

Artikel Terkait

  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
25 hari yang lalu
Cedera Saraf - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S. Ijin bertanya dok. Apabila ada lesi neurologis pada orang dewasa yang menyebabkan neuronnya terputus, misalnya karena trauma....
Anonymous
11 Januari 2022
Upaya menghentikan kebiasaan membunyikan sendi leher - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Purwitasari SpKFR.. Ijin berdiskusi, apakah ada cara atau terapi khusus untuk individu yang suka membunyikan sendi leher nya...
dr. Nurul Falah
09 Desember 2021
Kapan melepas collar neck pada pasien suspect cedera servikal - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Iron Subekti, M.Kes, Sp.B, FINACS, izin bertanya dokter.Pada pasien dengan suspect cedera servikal? Kapan dapat dipastikan aman untuk melepaskan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.