Epidemiologi Teratoma Ovarium
Epidemiologi teratoma ovarium mencapai 15% dari semua tumor ovarium. Tumor ini dapat ditemukan pada gonad dan ekstragonad. Teratoma ovarium adalah tumor sel germinal ovarium yang paling umum dan juga neoplasma ovarium yang paling umum pada pasien berusia kurang dari 20 tahun. Teratoma ovarium ditemukan bilateral pada 8-14% kasus.[2,4,7]
Global
Terhitung lebih dari 95% dari semua teratoma ovarium adalah teratoma kistik matur atau kista dermoid. Teratoma kistik matur paling umum ditemukan pada wanita berusia 20 hingga 30-an tahun. Terdapat 0,8-12,8% teratoma kistik matur yang terjadi saat kehamilan.
Teratoma ovarium imatur adalah tumor yang jarang terjadi, mencakup kurang dari 1% teratoma ovarium. Berbeda dengan teratoma kistik matur yang paling sering dijumpai pada wanita usia reproduktif, teratoma imatur paling sering terjadi dalam dua dekade pertama kehidupan dan hampir tidak terjadi setelah menopause.[2]
Indonesia
Belum banyak penelitian mengenai teratoma ovarium di Indonesia. Sebuah penelitian di RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang memaparkan usia terbanyak penderita teratoma ovarium adalah pada rentang 21-30 tahun. Sebanyak 63,1% kasus ditemukan unilateral, dan ukuran tumor terbesar >10 cm.[8]