Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ruptur Serviks general_alomedika 2022-12-14T15:18:41+07:00 2022-12-14T15:18:41+07:00
Ruptur Serviks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ruptur Serviks

Oleh :
dr.Evan Elian
Share To Social Media:

Ruptur serviks atau robekan serviks adalah jaringan serviks uterus yang robek atau terpisah, merupakan kondisi kegawatan obstetrik karena terjadi perdarahan aktif per vagina. Beberapa faktor risiko seperti pemakaian cincin cerclage, persalinan dengan alat bantu forsep dan vakum, persalinan dengan induksi, dan partus presipitatus, disebutkan dapat menyebabkan ruptur serviks. Diagnosis ruptur serviks berdasarkan gambaran klinis perdarahan post partum aktif di jalan lahir, disertai nyeri di perut bawah dan tonus fundus uteri berkontraksi dengan baik.[1-3]

Penatalaksanaan ruptur serviks dimulai dari stabilisasi kondisi umum pasien, sesuai dengan prinsip penanganan perdarahan pada jalan lahir. Bila pasien ditemukan dalam kondisi syok hemoragik, maka perlu dilakukan resusitasi terlebih dahulu. Bersamaan dengan stabilisasi pasien, dilakukan penanganan penghentian perdarahan aktif dari jaringan serviks yang robek.[4,5]

ruptur serviks - dean revised

Referensi

1. Djokovic D, Costa C, Martins A, Abushad S. Spontaneous delivery through a cervical tear without cervical os dilatation. Clin Case Rep. 2015;3(1):3‐6. doi:10.1002/ccr3.107
2. Suzuki Shunji , Risk of Intrapartum Cervical Lacerations in Vaginal Singleton
Deliveries in Women With Cerclage, 2015, Elmer Press , J Clin Med Res. DOI: 2015;7(9):714-716
3. Landy HJ, Laughon SK, Bailit JL, et al. Characteristics associated with severe perineal and cervical lacerations during vaginal delivery. Obstet Gynecol. 2011;117(3):627‐635. doi:10.1097/AOG.0b013e31820afaf2
4. Borrovac A, S. Pacagnella RC , Ceccatti JG, et all , 2018. Postpartum hemorrhage: new insights for definition and diagnosis , AJOG , https://doi.org/10.1016/j.ajog.2018.04.013
5. Sentilhes L, Vayssière, Deneux-Tharaux C, et all, 2015. Postpartum hemorrhage: guidelines for clinical practice from the French College of Gynaecologists and Obstetricians (CNGOF): in collaboration with the French Society of Anesthesiology and Intensive Care (SFAR), EJOG, https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2015.12.012

Patofisiologi Ruptur Serviks

Artikel Terkait

  • Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
    Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
Diskusi Terbaru
dr. Rafenia Nayani
Hari ini, 16:24
Kapan menyarankan sufor untuk bayi bblr?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
2 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
Anonymous
Hari ini, 08:28
Terapi dan Edukasi Kondiloma Akuminata pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien berumur 35 tahun dengan keluhan muncul daging dibagian kelamin, pasien tidak mengetahui sudah berapa lama...
Anonymous
Hari ini, 08:01
Jahit dalam dengan benang non absorbable
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, apakah jahit dalam 1 kali dengan benang non absorbable perlu dibuka kembali benangnya atau benang itu dapat terurai sendiri nantinya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.