Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Kehamilan Postterm general_alomedika 2020-04-29T12:11:08+07:00 2020-04-29T12:11:08+07:00
Kehamilan Postterm
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kehamilan Postterm

Oleh :
dr.Yeni Purnamasari
Share To Social Media:

Epidemiologi kehamilan postterm di seluruh dunia adalah 5-10% dari total seluruh kehamilan sedangkan di Indonesia angka kejadiannya sekitar 3.5-14% dari 358.000 kehamilan.

Global

Insiden terjadinya kehamilan postterm dari seluruh kehamilan keseluruhan sebesar 5-10%. Prevalensi kehamilan postterm secara global berkisar antara 4-19%. Di Amerika Serikat, prevalensi kehamilan postterm ini sebesar 6% dari sekitar 4 juta kelahiran per tahun.[1,2,6,8]

Indonesia

Di Indonesia, informasi mengenai data jumlah kehamilan postterm masih sedikit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Defrin et al. pada tahun 2019 menyebutkan bahwa prevalensi kehamilan postterm di Indonesia adalah sekitar 10%.[3]

Mortalitas

Mortalitas pada janin dan ibu dengan kehamilan postterm lebih tinggi daripada pada kehamilan aterm.[9]

Angka kematian perinatal, kelahiran mati dan kematian neonatus dini meningkat dua kali lebih tinggi pada usia kehamilan 42 minggu dibandingkan pada usia kehamilan aterm (4-7 banding 2-3 per 1000 kelahiran).[1]

Kematian perinatal meningkat 4 kali lipat pada usia kehamilan 43 minggu dan meningkat 5-7 kali lipat pada usia 44 minggu. Dari data tersebut disimpulkan bahwa setiap 1000 kehamilan, angka kematian janin dan neonatus meningkat drastis setelah usia kehamilan di atas 40 minggu.[1]

Berdasarkan hasil studi dan kalkulasi dari Cotzias et al menyebutkan didapatkan risiko kelahiran mati pada kehamilan postterm, yaitu sebesar:

  • Kelahiran mati 1 dari 926 pada kehamilan dengan usia 40 minggu
  • Kelahiran mati 1 dari 826 pada kehamilan dengan usia 41 minggu
  • Kelahiran mati 1 dari 769 pada kehamilan dengan usia 42 minggu
  • Kelahiran mati 1 dari 633 pada kehamilan dengan usia 43 minggu[2]

Kehamilan postterm juga berhubungan dengan peningkatan biaya terkait pemantauan antenatal pada janin dan induksi persalinan atau sectio caesaria[1,2,4,6].

Referensi

1. Galal M, Symonds I, Murray H, et al. Postterm pregnancy. Facts Views Vis Obgyn. 2012;4(3):175–87.
2. Chawanpaiboon S, Vogel JP, Moller AB, et al. Global, regional, and national estimates of levels of preterm birth in 2014: a systematic review and modelling analysis. The Lancet Global Health. 2019 Jan 1;7(1): e37-46.
3. Defrin D, Yerizel E, Suhaimi D, et al. The Reactivity Levels of Progesterone, Nitric Oxide and Nuclear Factor Kappa-B on the Serum of Term and Post-Term Pregnancy, Clinical Study in Padang, West Sumatera, Indonesia. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences. 2019 May 31;7.
6. American College of Obstetricians and Gynecologists. Definition of term pregnancy. Committee Opinion No. 579. Nov 2013.
8. Mandruzzato G, Alfirevic Z, Chervenak F, et al. Guidelines for the management of postterm pregnancy. J Perinat Med. 2010;38(2):111–9.
9. Whitworth M, Bricker L, Mullan C. Ultrasound for fetal assessment in early pregnancy. Cochrane Database Syst Rev. 2015 Jul 147:CD007058. doi: 10.1002/14651858.CD007058.pub3.

Etiologi Kehamilan Postterm
Diagnosis Kehamilan Postterm

Artikel Terkait

  • Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
    Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
Diskusi Terbaru
dr.Atikah safitri armo
43 menit yang lalu
Penurunan kesadaran gcs 11
Oleh: dr.Atikah safitri armo
3 Balasan
Izin konsul penyebab penurunan kesadaran pada pasienTn X/33 thn/lkS/Os datang dibawa keluarga dengan keluhan tidak sadar. Os ditemukan di jalan dikatakan os...
Anonymous
Kemarin, 20:31
Ureteritis pada anak
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya apakah ureteritis pada anak usia 7 tahun bisa dirujuk? Anak sdh mendapat 1x pengobatan lalu sudah sembuh, sekarang keluhan yang...
Anonymous
Kemarin, 18:16
Penggunaan NEUROBAT FORTE injeksi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya sesuai pengalaman dokter sekalian. Di klinik umum, apakah indikasi penggunaan Neurobat forte? Apakah lazim bila kita berikan pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.