Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Paraplegia general_alomedika 2022-05-12T10:23:23+07:00 2022-05-12T10:23:23+07:00
Paraplegia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Paraplegia

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa paraplegia akibat spinal cord injury (SCI) lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita. Kasus paraplegia juga dilaporkan lebih sering disebabkan oleh trauma.

Global

Di Amerika Serikat, insidensi spinal cord injury (SCI) diperkirakan sebesar 40 kasus per 1 juta penduduk. Angka ini sebanding dengan sekitar 12.000 kasus per tahunnya. Laki-laki dilaporkan 4 kali lebih berisiko mengalami SCI dibandingkan wanita.[16]

Sementara itu, kelainan genetik paraplegia spastik familial (hereditary spastic paraplegia/HSP) merupakan penyebab paraplegia yang lebih jarang. Kondisi ini memiliki prevalensi 2-5 orang per 100.000 individu di seluruh dunia.[3] Di lain pihak, spondilitis tuberkulosis merupakan tuberkulosis yang paling sering ditemukan, menyumbang 50% dari seluruh kasus tuberkulosis tulang. 10-43% kasus spondilitis tuberkulosis menyebabkan komplikasi neurologi, termasuk paraplegia.[1]

Indonesia

Belum ada data pasti mengenai epidemiologi paraplegia di Indonesia.

Mortalitas

Pasien yang mengalami SCI jarang dapat pulih kembali, dimana kemungkinan pulih dilaporkan kurang dari 5%. Pada pasien dimana paralisis komplit menetap setelah 72 jam sejak cedera, kemungkinan pulih telah dilaporkan mendekati 0%. Meski demikian, jika pasien masih memiliki fungsi sensoris, maka kemungkinan untuk bisa berjalan kembali dilaporkan sebesar 50%.[16]

Pada pasien yang mengalami HSP, pasien akan mengalami morbiditas bermakna seumur hidupnya. Lebih dari separuh pasien dengan HSP dilaporkan mengalami gangguan kognitif, ataksia, disartria, neuropati, atau kejang.[3]

Referensi

1. Soeroso NN, Pradana A, Lubis N, Soeroso L. Successful treatment of total paraplegic patient due to tuberculous spondylitis. Respirol Case Rep. 2018;6(6):e00333. Published 2018 Aug 1. doi:10.1002/rcr2.333
3. Shribman S, Reid E, Crosby AH, Houlden H, Warner TT. Hereditary spastic paraplegia: from diagnosis to emerging therapeutic approaches. Lancet Neurol. 2019 Dec;18(12):1136-1146. doi: 10.1016/S1474-4422(19)30235-2.
16. Chin LS. Spinal Cord Injuries: Practice Essentials. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/793582-overview

Etiologi Paraplegia
Diagnosis Paraplegia
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas kemarin, 15:13
Luka Tak Sembuh Lebih dari 1 Bulan: Bisakah Menggunakan Povidone Iodine?
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter.Apa Dokter sering menemukan pasien dengan luka yang tidak kunjung membaik setelah melewati terapi yang intensif? Bisa jadi itu tanda luka kronis,...
dr.Eurena Maulidya
Dibalas kemarin, 09:03
Praktik Fleksibel di Masa Liburan, Kirim Obat Pasien dengan myPatient
Oleh: dr.Eurena Maulidya
1 Balasan
ALO Dokter. Praktik tetap bisa berjalan meski di masa liburan dengan fitur myPatient. Dokter dapat mengirim obat ke pasien kapan saja dan dari mana saja...
dr. Ismayuni Sumira
Dibalas kemarin, 09:01
PPK PERDOSKI 2024
Oleh: dr. Ismayuni Sumira
2 Balasan
Alo Dokter, apakah rekan sejawat disni punya file PPK perdoski 2024? jika ada, berkanan mohon dikrimkan link agar bs didownload dok 🙏

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.