Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Cheilitis general_alomedika 2023-01-12T09:43:02+07:00 2023-01-12T09:43:02+07:00
Cheilitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Cheilitis

Oleh :
Drg. Rifa Astari Gumay
Share To Social Media:

Patofisiologi cheilitis akan berbeda tergantung jenisnya. Beberapa jenis cheilitis, seperti cheilitis eksfoliatif dan cheilitis sel plasma hingga saat ini belum diketahui secara pasti patofisiologinya.[1,2]

Patofisiologi Cheilitis Simpleks

Patofisiologi cheilitis simpleks atau chapped lips berhubungan dengan kehilangan kekenyalan keratin pada vermilion. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri, bibir kering atau pecah-pecah.

Cheilitis simpleks dapat dipicu oleh kebiasaan menjilat bibir, kebiasaan menggigit bibir, atau kebiasaan menyeka bibir terlalu sering. Faktor risiko lain yang juga berpengaruh adalah kondisi iklim. Pada cuaca yang dingin dan kering, bibir rentan menjadi kering. Melembabkan bibir dengan saliva akan memperburuk kondisi bibir. Kebiasaan menjilat bibir terlalu sering menyebabkan bibir semakin kering dan iritasi, lalu akan terbentuk fisura dan bibir menjadi pecah-pecah. Menjilat juga menyebabkan hilangnya lapisan film bibir yang tipis dan berminyak yang berfungsi melindungi bibir dari kehilangan kelembaban.[2,3]

Patofisiologi Cheilitis Angular

Cheilitis angular terjadi karena maserasi fisik pada sudut komisura akibat paparan saliva yang berlebihan. Saliva mengandung enzim pencernaan yang dapat mengiritasi bibir dengan mengekstraksi kelembaban dan menyebabkan evaporasi. Pemaparan saliva yang terlalu lama dapat menginduksi reaksi kontak dermatitis dan eksematosa di komisura bibir. Integritas epitel stratum korneum yang rusak dapat menyebabkan terjadinya invasi organisme infeksius ke jaringan, misalnya Candida albicans atau Staphylococcus aureus.[2,4]

Patofisiologi Cheilitis Eksematosa

Cheilitis eksematosa atau cheilitis kontak terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tipe IV atau delayed hypersensitivity melalui kontak dengan alergen sehingga muncul peradangan pada daerah perioral dan oral. Pencetus cheilitis eksematosa dapat berupa reaksi hipersensitivitas terhadap lipstik, pasta gigi, makanan, ataupun barang sehari-hari yang diletakkan di mulut (misalnya pena atau pewarna kuku).

Cheilitis eksematosa juga sering disebut dengan dermatitis bibir. Manifestasi klinis yang timbul adalah bibir merah, kering, dan berskuama. Cheilitis eksematosa dapat disebabkan oleh reaksi atopik, kontak iritan, ataupun kontak alergi.[5]

Patofisiologi Drug-Induced Cheilitis

Sesuai namanya, drug-induced cheilitis terjadi karena konsumsi obat-obatan. Beberapa obat yang dapat mencetuskan drug-induced cheilitis adalah retinoid, antibiotik topikal, disinfektan, anestetik lokal, ataupun produk kosmetik bibir.[6]

Patofisiologi Cheilitis Aktinik

Cheilitis aktinik terjadi akibat proliferasi keratinosit epidermal atipikal akibat paparan sinar matahari kronis. Paparan kronis sinar UV merusak gen supresor tumor p53 yang mengakibatkan replikasi sel yang tidak terkendali. Hal ini meningkatkan risiko transformasi keganasan menjadi karsinoma sel skuamosa.[7]

Patofisiologi Cheilitis Glandular

Cheilitis glandular terjadi akibat fibrosis di sekitar kelenjar saliva. Infiltrat inflamasi kronis yang padat dapat ditemukan pada kasus yang berat.[3]

Patofisiologi Cheilitis Granulomatosa

Cheilitis granulomatosa terjadi akibat edema yang sudah berlangsung lama dan inflamasi perivaskular pada bibir dan jaringan fasial. Pembengkakan pada bibir umumnya dimulai saat dewasa muda dan bermanifestasi sebagai pembengkakan yang permanen atau intermiten. Penyebab pasti cheilitis granulomatosa tidak diketahui. Diduga adanya influks sel radang pada bibir saat terjadi edema akan menyebabkan manifestasi cheilitis.[3]

Referensi

1. Lugovic-Mihic L, Blagec T, et al. Diagnostic Management of Cheilitis: an Approach Based on a Recent Proposal for Chelitis Classification. Acta Dermatovenerol APA. 2020; 29: 67-72
2. Lugović-Mihić L, Pilipović K, et al. Differential Diagnosis of Cheilitis - How to Classify Cheilitis? Acta Clin Croat. 2018 Jun;57(2):342-351.
3. Bhutta BS, Hafsi W. Cheilitis. [Updated 2021 Aug 7]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470592/
4. Federico JR, Basehore BM, Zito PM. Angular Cheilitis. [Updated 2021 May 3]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536929/
5. Harijanti K, Santosa YS. Allergic Contact Cheilitis Due To Lipstick. ODONTO Dent J. 2016. 3(2). 138-144
6. Abdollahi M, Radfar M. A Review of Drug-Induced Oral Reactions. J of Contemp Dental Practice. 2002. 3(4). 1-19
7. Muse ME, Crane JS. Actinic Cheilitis. [Updated 2021 Aug 9]. In: StatPearl. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551553/

Pendahuluan Cheilitis
Etiologi Cheilitis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 15:02
Diagnosis untuk overactive bladder
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi.Pasien perempuan berusia 70tahun dengan keluhan sering BAK dialami selama satu tahun ini. Saat ini bak di pampers dengan warna...
dr. Panji Harry Priya Nugraha
Hari ini, 11:53
Pilihan terapi analgesik pada pasien dengan CAD
Oleh: dr. Panji Harry Priya Nugraha
1 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi, apabila datang pasien dengan keluhan nyeri kepala hebat disertai pusing berputar (vertigo), apakah pemberian analgesik seperti...
Anonymous
Hari ini, 11:13
Diagnosis dan tindakan untuk mengatasi benjolan di ketiak kiri
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, sy memiliki pasien wanita 27 th dengan keluhan muncul benjolan di ketiak kiri sejak 4 hari lalu. Benjolan muncul tiba2 saja dan nyeri (VAS 3),...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.