Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fetal Alcohol Syndrome general_alomedika 2024-06-13T10:36:39+07:00 2024-06-13T10:36:39+07:00
Fetal Alcohol Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fetal Alcohol Syndrome

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Patofisiologi fetal alcohol syndrome (FAS) adalah kerusakan permanen pada sistem saraf pusat janin akibat ibu hamil mengonsumsi alkohol. Alkohol merupakan teratogen yang menyebabkan penurunan volume otak dan kerusakan struktur di dalam otak janin.[3,4]

 

Alkohol Melewati Plasenta

Alkohol yang dikonsumsi ibu dapat melewati plasenta dan dengan cepat mencapai janin. Eliminasi alkohol pada janin bergantung pada detoksifikasi hati ibu, karena aktivitas alkohol dehidrogenase (ADH) di hati janin hanya 3−4% dari hati orang dewasa. Selain itu, sebagian besar alkohol yang diekskresikan janin masuk ke cairan ketuban. Cairan ketuban akan bertindak sebagai reservoir alkohol yang memperlama paparan dengan janin, sehingga alcohol kembali masuk ke dalam tubuh janin akibat cairan ketuban yang ditelan atau diserap intramembrane.[3,4]

Risiko Gangguan Janin

Mengonsumsi alkohol pada kehamilan trimester awal dapat meningkatkan risiko anomali wajah dan otak janin. Pada trimester kedua, dapat meningkatkan insidensi abortus spontan. Sedangkan pada trimester ketiga, dikaitkan dengan penurunan tinggi badan, berat badan, dan volume otak janin yang dapat menyebabkan kelak anak mengalami retardasi mental.[3,4]

Penelitian pada hewan coba menunjukkan bahwa paparan alkohol prenatal mempengaruhi semua tahap perkembangan otak melalui berbagai mekanisme. Pengaruh alkohol pada janin tersebut dapat menyebabkan disfungsi kognitif, motorik, dan perilaku bayi hewan.[3,4]

Etanol dan metabolit asetaldehid dari alkohol akan mengganggu diferensiasi dan pertumbuhan sel, mengganggu sintesis DNA dan protein, serta menghambat migrasi sel. Keduanya juga memodifikasi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu, dapat menurunkan transfer asam amino, glukosa, asam folat, seng, dan nutrisi lain melintasi barrier plasenta, yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan janin karena kekurangan nutrisi intrauterin.[3-5]

Peningkatan kadar eritropoietin dalam darah plasenta dan tali pusat yang terpapar alkohol dapat menyebabkan hipoksia janin kronis. Paparan alkohol selama kehamilan juga mempengaruhi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), sehingga mengubah kadar kortisol basal dan pasca stres. Kondisi ini dapat menyebabkan morbiditas psikologis dan medis jangka panjang.[3-5]

Referensi

3. Vorgias D, Bernstein B. Fetal Alcohol Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448178/
4. Vaux KK. Fetal alcohol syndrome. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/974016-overview
5. Keiver K, Bertram CP, et al. Salivary cortisol levels are elevated in the afternoon and at bedtime in children with prenatal alcohol exposure. Alcohol. 2015 Feb. 49(1):79-87.

Pendahuluan Fetal Alcohol Syndrome
Etiologi Fetal Alcohol Syndrome

Artikel Terkait

  • Batas Aman Konsumsi Alkohol Pada Kehamilan Untuk Mencegah Fetal Alcohol Syndrome
    Batas Aman Konsumsi Alkohol Pada Kehamilan Untuk Mencegah Fetal Alcohol Syndrome
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Vaksin IPV bagi Anak yang Umrah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Bagaimana vaksinasi IPV yang tepat untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas yang ikut kegiatan umroh jika vaksinasi sudah lengkap dan jika belum...
dr.Rizky Setiawan Bakry Sp.JP-FIHA AIFO-K
Dibalas 19 jam yang lalu
Variasi beta bloker
Oleh: dr.Rizky Setiawan Bakry Sp.JP-FIHA AIFO-K
1 Balasan
Di dalam tubuh terdapat dua jenis reseptor beta, beta 1 dan beta 2 berikut adalah varian obat beta bloker yang selektif (hanya menghambat beta1) dan non...
dr.Rizky Setiawan Bakry Sp.JP-FIHA AIFO-K
Dibalas 21 jam yang lalu
Tidak hanya di dada kiri depan, pemasangan lead EKG prekordial juga bisa dipasang di bagian punggung.
Oleh: dr.Rizky Setiawan Bakry Sp.JP-FIHA AIFO-K
1 Balasan
ALO Dokter. Pada beberapa kasus STEMI yang dicurigai melibatkan sumbatan total koroner yang memperdarahi regional dinding posterior jantung, mesti dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.