Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fetal Alcohol Syndrome general_alomedika 2021-06-22T12:01:09+07:00 2021-06-22T12:01:09+07:00
Fetal Alcohol Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fetal Alcohol Syndrome

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Patofisiologi fetal alcohol syndrome (FAS) adalah kerusakan permanen pada sistem saraf pusat janin akibat ibu hamil mengonsumsi alkohol. Alkohol merupakan teratogen yang menyebabkan penurunan volume otak dan kerusakan struktur di dalam otak janin.[3,4]

Mengonsumsi alkohol pada kehamilan trimester awal dapat meningkatkan risiko anomali wajah dan otak janin. Pada trimester kedua, dapat meningkatkan insidensi abortus spontan. Sedangkan pada trimester ketiga, dikaitkan dengan penurunan tinggi badan, berat badan, dan volume otak janin yang dapat menyebabkan kelak anak mengalami retardasi mental.[3,4]

Penelitian pada hewan coba menunjukkan bahwa paparan alkohol prenatal mempengaruhi semua tahap perkembangan otak melalui berbagai mekanisme. Pengaruh alkohol pada janin tersebut dapat menyebabkan disfungsi kognitif, motorik, dan perilaku bayi hewan.[3,4]

Alkohol yang dikonsumsi ibu dapat melewati plasenta dan dengan cepat mencapai janin. Eliminasi alkohol pada janin bergantung pada detoksifikasi hati ibu, karena aktivitas alkohol dehidrogenase (ADH) di hati janin hanya 3−4% dari hati orang dewasa. Selain itu, sebagian besar alkohol yang diekskresikan janin masuk ke cairan ketuban. Cairan ketuban akan bertindak sebagai reservoir alkohol yang memperlama paparan dengan janin, sehingga alcohol kembali masuk ke dalam tubuh janin akibat cairan ketuban yang ditelan atau diserap intramembrane.[3,4]

Etanol dan metabolit asetaldehid dari alkohol akan mengganggu diferensiasi dan pertumbuhan sel, mengganggu sintesis DNA dan protein, serta menghambat migrasi sel. Keduanya juga memodifikasi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu, dapat menurunkan transfer asam amino, glukosa, asam folat, seng, dan nutrisi lain melintasi barrier plasenta, yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan janin karena kekurangan nutrisi intrauterin.[3-5]

Peningkatan kadar eritropoietin dalam darah plasenta dan tali pusat yang terpapar alkohol dapat menyebabkan hipoksia janin kronis. Paparan alkohol selama kehamilan juga mempengaruhi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), sehingga mengubah kadar kortisol basal dan pasca stres. Kondisi ini dapat menyebabkan morbiditas psikologis dan medis jangka panjang.[3-5]

Referensi

3. Vorgias D, Bernstein B. Fetal Alcohol Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448178/
4. Vaux KK. Fetal alcohol syndrome. Medscape. 2016. https://emedicine.medscape.com/article/974016-overview
5. Keiver K, Bertram CP, Orr AP, Clarren S. Salivary cortisol levels are elevated in the afternoon and at bedtime in children with prenatal alcohol exposure. Alcohol. 2015 Feb. 49(1):79-87.

Pendahuluan Fetal Alcohol Syndrome
Etiologi Fetal Alcohol Syndrome

Artikel Terkait

  • Batas Aman Konsumsi Alkohol Pada Kehamilan Untuk Mencegah Fetal Alcohol Syndrome
    Batas Aman Konsumsi Alkohol Pada Kehamilan Untuk Mencegah Fetal Alcohol Syndrome
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:47
bercak putih di kulit
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dok izin berdiskusi pasien perempuan datang dnegan keluhan becak putih di kaki, keluhan dirasakan sudah 3 bulan, saat terasa gatal, awalnya gatal...
dr. Gabriela Widjaja
Kemarin, 15:31
Tinea Incognito: Alasan Untuk Berhenti Memberikan Steroid Topikal pada Infeksi Jamur Kulit - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Tinea incognito merupakan infeksi jamur atau dermatofitosis yang mengalami perubahan gambaran klinis oleh karena adanya pemberian steroid...
Anonymous
Kemarin, 15:28
Tata laksana diare dengan warna kehijauan pada bayi usia 4 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter, by 4 bulan dgn bb 7.4kg keluhan mencret sudh 3 hr, hri ini sdh 5x, sedikit2 tp da lendir.. air n ampas masih ada, bab kehijauan. By...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.