Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Botulisme general_alomedika 2022-11-28T23:19:59+07:00 2022-11-28T23:19:59+07:00
Botulisme
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Botulisme

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Pada botulisme, edukasi terutama dilakukan terkait kemungkinan gagal napas dan dilakukannya dekontaminasi gastrointestinal pada tipe foodborne, sedangkan promosi kesehatan dilakukan dengan menjaga higienitas dan larangan pemberian makanan tertentu, seperti madu pada bayi berusia <1 tahun.

Edukasi Pasien

Penderita perlu diberikan edukasi terkait progresivitas botulisme yang dialami, di mana gejala dapat menetap hingga selama 1 tahun. Pemantauan secara berkala diperlukan terkait dengan gejala yang dialami oleh penderita. Penderita memerlukan follow-up rutin oleh dokter rehabilitasi medik dan ahli gizi, terkait dengan sekuele berupa paralisis dan kesulitan menelan yang disebabkan oleh botulisme.[3,6]

Pada keadaan tertentu seperti tipe foodborne, dekontaminasi gastrointestinal dengan gastric lavage maupun cathartics perlu diinformasikan kepada pasien untuk membersihkan toksin dan spora. Pada keadaan gagal napas, keluarga perlu diinformasikan untuk kemungkinan dilakukan intubasi.

Pasien asimtomatik yang diputuskan untuk rawat jalan, perlu diedukasi mengenai self monitoring. Self-monitoring yang dimaksud adalah melakukan monitor terhadap tanda dan gejala botulisme, seperti paralisis neuromuskular yang bersifat descending, bilateral dan simetris, serta gejala gastrointestinal nyeri perut, mual, dan muntah. Adanya sesak dan gangguan pernapasan juga termasuk red flags, dimana pasien harus segera kembali ke rumah sakit untuk penanganan segera.[23–27]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan transmisi penyakit, antara lain:

  • Mencuci tangan sebelum makan dan mempersiapkan makanan

  • Melakukan sterilisasi popok yang bersifat non-disposable dan menghindari pengasuh dengan tangan terluka untuk mengganti popok
  • Menghindari konsumsi madu pada anak kurang dari 12 bulan
  • Memanaskan makanan hingga suhu mencapai minimal 85OC selama 10 menit
  • Tidak mengkonsumsi makanan yang berada pada tempat makan yang sudah mengandung gas (bulging)[3,5]

Vaksinasi

Sampai saat ini, vaksinasi maupun imunisasi untuk pencegahan botulisme pada populasi umum belum disarankan karena jumlah kebutuhan vaksinasi yang tidak banyak, adanya imunogenisitas, serta permasalahan biaya. Penggunaan pentavalent botulinum toxoid masih direkomendasikan pada pekerja laboratorium dan militer yang berisiko tinggi terekspos Botulinum neurotoxin (BoNT).

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

3. Carrillo-Marquez M. Botulism. Pediatrics in Review. 2016;37(5):183-192.
5. Rosow L, Strober J. Infant Botulism: Review and Clinical Update. Pediatric Neurology. 2015;52(5):487-492.
6. Chan-Tack K. Botulism: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Emedicine.medscape.com. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/213311-overview
23. Jeffery IA, Karim S. Botulism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459273/
24. Lonati D, Schicchi A, Crevani M, Buscaglia E, Scaravaggi G, Maida F, Cirronis M, Petrolini VM, Locatelli CA. Foodborne Botulism: Clinical Diagnosis and Medical Treatment. Toxins (Basel). 2020 Aug 7;12(8):509. doi: 10.3390/toxins12080509. PMID: 32784744; PMCID: PMC7472133.
25. Rao AK, Sobel J, Chatham-Stephens K, Luquez C. Clinical Guidelines for Diagnosis and Treatment of Botulism, 2021. MMWR Recomm Rep. 2021 May 7;70(2):1-30. doi: 10.15585/mmwr.rr7002a1. PMID: 33956777; PMCID: PMC8112830.
26. Tiwari A, Nagalli S. Clostridium Botulinum. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553081/
27. Rao AK, Sobel J, Chatham-Stephens K, Luquez C. Clinical Guidelines for Diagnosis and Treatment of Botulism, 2021. MMWR Recomm Rep 2021;70(No. RR-2):1–30. DOI: http://dx.doi.org/10.15585/mmwr.rr7002a1

Prognosis Botulisme
Diskusi Terkait
Anonymous
03 Desember 2020
Pemberian bee pollen dan madu untuk bayi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, Dok, apakah bee pollen sama dengan madu, tidak diperbolehkan utnuk diberikan pada anak bayi? atau apakah sebenarnya boleh diberikan untuk anak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.