Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hipomagnesemia annisa-meidina 2025-01-03T11:56:57+07:00 2025-01-03T11:56:57+07:00
Hipomagnesemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Patofisiologi Hipomagnesemia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Patofisiologi hipomagnesemia meliputi tiga mekanisme utama yaitu penurunan absorbsi dan kehilangan magnesium melalui usus, penurunan reabsorbsi magnesium pada lengkung Henle, serta peningkatan kadar Ca2+ plasma.[1-3]

Fisiologi Magnesium

Absorbsi magnesium terjadi di usus, di mana sebagian besar absorbsi terjadi melalui transpor pasif. Sementara itu, reabsorbsi magnesium terjadi di ginjal khususnya pada thick ascending limb (TAL) dari lengkung Henle.[1-3]

Renal berperan penting dalam homeostasis magnesium, khususnya dalam mengatur dan menjaga keseimbangan kadar magnesium dalam tubuh. Beberapa hormon juga turut berperan dalam absorbsi dan ekskresi magnesium, seperti hormon 1,25 dihidroksivitamin D yang menstimulasi absorbsi magnesium di usus halus.[2-4]

Absorbsi Magnesium

Absorbsi magnesium terjadi di usus halus melalui jalur transpor pasif dan aktif. Transportasi pasif bertanggung jawab atas 80–90% absorbsi magnesium dan dikaitkan dengan konsentrasi magnesium luminal yang tinggi, yang diatur oleh protein tight junction, termasuk claudin.[1,3,4]

Konsentrasi magnesium di usus yang lebih rendah akan menstimulasi transpor aktif di usus halus dan kolon distal melalui transporter magnesium yang dominan yaitu TRPM6 dan TRPM7. Cyclin M (CNNM) yang merupakan suatu jenis protein, juga memiliki peran dalam absorbsi magnesium melalui fungsinya sebagai transporter pengekstrusi magnesium dengan merangsang pertukaran natrium/magnesium.[1-3,6]

Magnesium yang diabsorbsi memasuki aliran darah dengan menukar magnesium intraseluler dengan natrium ekstraseluler, yang dimediasi oleh CNNM4 dan CNNM2 di membran basolateral sel. Meskipun melalui beberapa mekanisme absorbsi magnesium, usus tampaknya memiliki peran yang terbatas dalam regulasi keseimbangan magnesium. Berbeda dengan mineral lain, absorbsi magnesium usus tidak diatur dengan baik dan terutama bergantung pada asupan magnesium.[1-4]

Penyimpanan dan Distribusi

Sekitar 99% dari total magnesium tubuh disimpan dalam tulang, otot, dan jaringan lunak non-otot, dan kurang dari 1% terdapat dalam darah dan cairan ekstraseluler. Magnesium plasma terbagi menjadi tiga fraksi; terikat protein (20–30%), kompleks dengan anion seperti fosfat, sulfat, atau bikarbonat dan sitrat (5–15%), dan kation terionisasi bebas (55–70%).[1-3]

Regulasi Homeostasis Magnesium

Ginjal merupakan tempat utama regulasi homeostasis magnesium dan memainkan peran kunci dalam mengatur dan menjaga keseimbangan magnesium. Reabsorbsi magnesium di tubulus berbeda dari ion lainnya karena reabsorbsi terutama terjadi di sepanjang lengkung Henle yaitu di TAL, bukan pada tubulus proksimal.[2-4]

Reabsorbsi magnesium di TAL hanya menyerap kembali 10–25% dari beban yang disaring (filtered load). Tubulus distal juga melakukan reabsorbsi magnesium meskipun hanya 10% dari magnesium yang difiltrasi melalui glomerulus, jumlah ini tetap signifikan karena mewakili 60–70% dari magnesium yang dikirim oleh lengkung Henle.[3-5]

Peran Hormon:

Regulasi homeostasis magnesium juga dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu hormon 1,25 dihidroksivitamin D, hormon estrogen, dan hormon paratiroid (PTH). Hormon estrogen berperan dalam regulasi magnesium melalui stimulasi ekspresi transient receptor potential channel melstatin member 6 (TRPM6) yang berperan sebagai transpor transelular aktif.[1,2,4]

Sementara itu, hormon 1,25 dihidroksivitamin D berperan dalam menstimulasi absorbsi magnesium di usus halus. Hormon paratiroid (PTH) terlibat dalam reabsorbsi magnesium di ginjal, absorbsi magnesium di usus, dan pelepasan magnesium melalui tulang.[2-4]

Penurunan Absorbsi dan Kehilangan Magnesium melalui Usus

Penurunan absorbsi magnesium melalui usus dapat terjadi akibat adanya mutasi pada gen TRPM 6 dan TRPM 7. TRPM atau yang dikenal sebagai transient receptor potential channel melstatin merupakan saluran ion yang memiliki peran utama dalam absorbsi magnesium di usus, dan juga membantu regulasi kadar serum magnesium di dalam tubuh.[1-3]

Mutasi pada gen TRPM 6 dan TRPM 7 akan menyebabkan penurunan absorbsi magnesium di usus, sehingga terjadi kondisi hipomagnesemia. Kehilangan magnesium melalui usus dapat disebabkan oleh berbagai keadaan seperti diare akut, diare kronik, sindrom malabsorbsi seperti penyakit Celiac dan inflammatory bowel disease yang menyebabkan terjadinya intestinal Mg2+ wasting.[1-4]

Penurunan Reabsorbsi Magnesium pada Lengkung Henle

Terjadinya mutasi pada gen pengkode epithelial growth factor receptor (EGFR) telah dikaitkan dengan berkurangnya stimulasi saluran ion TRPM6 yang dapat mengakibatkan ekskresi berlebihan magnesium dalam urin, sehingga proses reabsorbsi magnesium di TAL pada lengkung Henle tidak terjadi dengan maksimal.[1,3,4]

Defek reabsorbsi Na+ di nefron distal menyebabkan terjadinya hambatan pada reabsorbsi Mg2+ di TAL akibat adanya inhibisi pada kotranspor Na+ - K+ - 2Cl- yang dapat mengurangi beda potensial transepitel.[2-4]

Peningkatan Kadar Ca2+ Plasma

Peningkatan kadar Ca2+ yang menyebabkan terjadinya hiperkalsemia secara langsung akan menstimulasi terjadinya ekskresi Mg2+ oleh ginjal yang dapat menimbulkan kondisi hipomagnesemia.[1,3,4]

Referensi

1. Laecke S V. Hypomagnesemia and hypermagnesemia. Acta Clinica Belgica. 2019;0:1-8 DOI: 10.1080/17843286.2018.151617
2. Ahmed F, Mohammed A. Magnesium: The Forgotten Electrolyte—A Review on Hypomagnesemia. Med Sci. 2019;7(56):1-13 DOI:10.3390/medsci7040056
3. Laecke S V. An Update on Hypomagnesemia and Hypermagnesemia. Kidney Dial. 2024;4:1–14 DOI: https://doi.org/10.3390/kidneydial401000
4. Gragossian A, Bashir K, et al. Hypomagnesemia. Statpearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500003/
6. Liamis G, Hoorn E J, et al. An overview of diagnosis and management of drug- induced hypomagnesemia. Pharmacol Res Perspect. 2021;9(e00829):1-13 DOI: https://doi.org/10.1002/prp2.829

Pendahuluan Hipomagnesemia
Etiologi Hipomagnesemia

Artikel Terkait

  • Gejala dan Terapi Cairan Oral pada Demam: Fokus pada Demam Berdarah Dengue Dewasa
    Gejala dan Terapi Cairan Oral pada Demam: Fokus pada Demam Berdarah Dengue Dewasa
  • Gejala dan Terapi Cairan Oral pada Demam
    Gejala dan Terapi Cairan Oral pada Demam
  • Pandangan Dokter terhadap Pentingnya Rehidrasi Oral untuk Penyakit dengan Demam
    Pandangan Dokter terhadap Pentingnya Rehidrasi Oral untuk Penyakit dengan Demam
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 Mei 2023, 07:36
Cara menghitung dosis natrium bicarbonat untuk perbaikan asidosis metabolik
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang ts mau bertanya, bagaimana cara menghitung dosis meylon utk perbaikan asidosis metabolik dan berapa jam harus diberikan ?Terimakasih ts

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.