Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gigantisme dan Akromegali general_alomedika 2021-09-01T18:22:16+07:00 2021-09-01T18:22:16+07:00
Gigantisme dan Akromegali
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gigantisme dan Akromegali

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Patofisiologi gigantisme dan akromegali terkait ketidakseimbangan sekresi dan inhibisi hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH), sehingga kadar GH berlebih. Manifestasi klinis ekses GH akan berbeda pada anak-anak dan dewasa, tergantung apakah fusi lempeng epifisis telah terjadi atau belum.

Fisiologi Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH) merupakan protein asam amino panjang 191 dengan dua ikatan disulfida, yang disekresi oleh sel somatotrof di hipofisis anterior yang berdenyut 4‒11 kali dalam sehari. Karena bersifat pulsatil,  pengukuran sekresi GH secara acak tidak bermanfaat. GH merangsang sintesis insulin-like growth factor-1 (IGF-1) di liver.[3]

IGF-1 merupakan protein 70 asam amino yang mirip dengan insulin. Selain itu, mekanisme pensinyalan pasca reseptor yang melibatkan tirosin kinase dan insulin receptor substrate-1 (IRS-1) juga serupa untuk IGF-1 dan insulin. IGF-1 beredar dengan terikat pada IGF-1 binding protein. IGF-1 memberikan mekanisme umpan balik negatif melalui growth hormone-releasing hormone (GHRH) dan somatostatin.[3]

Mekanisme keseimbangan sekresi GH bergantung pada GHRH dan somatostatin. GHRH merangsang pelepasan GH dari hipofisis. Sedangkan somatostatin yang disekresikan dari hipotalamus memberikan aksi penghambatan pada sekresi GH. Neuron yang mengandung GHRH terutama berada di nukleus arkuata dan nukleus ventromedial. GHRH dan somatostatin akan mengatur sekresi satu sama lain agar tercapai keseimbangan secara parakrin.[3]

Patofisiologi Ekses Growth Hormone

Ekses GH dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk ekses GH hipofisis, ekses GHRH hipotalamus, atau sumber GH atau GHRH ektopik yang jarang terjadi. Selain itu, disregulasi mekanisme kontrol neuroendokrin yang kemungkinan mengakibatkan efek penghambat berkurang pada sekresi GH. Pada perkembangan adenoma somatotrof, hipofisis terlibat adanya peningkatan regulasi signal transducer and activator of transcription 3 (STAT3) yang menghasilkan hipersekresi GH.[7]

Ekses produksi GH pada anak-anak dan orang dewasa ditandai dengan ciri-ciri biokimia dan patologis yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini bermanifestasi klinis berbeda-beda tergantung pada onset usia. Pada orang dewasa, mayoritas kasus disebabkan oleh pituitary GH-secreting adenoma.[7]

Sedangkan pada anak-anak, hipersekresi GH onset dini lebih sering disebabkan oleh ekses GHRH hipotalamus, yang dalam beberapa kasus tampaknya telah ada sejak atau sebelum kelahiran. Selain itu, pada anak-anak faktor genetika juga dapat menyebabkan tumor hipofisis yang merupakan sumber ekses GH, sedangkan pada orang dewasa, biasanya merupakan kelainan yang tersendiri.[7]

Manifestasi Patologis Ekses Growth Hormone

Manifestasi patologis ekses GH meliputi pertumbuhan akral yang berlebihan, antagonisme insulin, retensi nitrogen, peningkatan risiko polip/tumor usus besar, dan makrognatia, pembesaran struktur tulang wajah, serta tangan dan kaki; dan pertumbuhan visceral berlebih (termasuk makroglosia dan pembesaran otot jantung, tiroid, hati, dan ginjal Pada jantung pasien akromegali menunjukkan adanya fibrosis interstisial yang luas, menunjukkan adanya kardiomiopati akromegali.[2]

Pada akhirnya, gigantisme dan akromegali akan mengakibatkan ekses IGF-I. Ekses GH akan mengakibatkan peningkatan kadar IGF-I bebas dalam  jaringan. IGF-1 bebas ini kemudian menengahi mayoritas pertumbuhan pada gigantisme.[2]

Penyebab IGF-I berlebih dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

  • Pelepasan ekses primer GH dari hipofisis
  • Peningkatan sekresi GHRH atau disregulasi hipotalamus
  • Produksi IGF binding protein berlebihan, yang memperpanjang waktu paruh circulating-IGF[2]

Referensi

2. R. A. Schwartz, Gigantism and Acromegaly, Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/925446-overview.
3. Bello MO, Garla VV. Gigantism And Acromegaly. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538261/
7. Eugster E.A., Pituitary gigantism. Uptodate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/pituitary-gigantism

Pendahuluan Gigantisme dan Akrom...
Etiologi Gigantisme dan Akromegali
Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
30 Maret 2022
Manajemen Kehamilan pada Pasien Akromegali - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter,Tahukah dok? Manajemen kehamilan pada pasien akromegali membutuhkan perhatian khusus karena akromegali dan pengobatannya dapat memengaruhi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.