Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Defisiensi Vitamin A general_alomedika 2021-09-09T17:04:58+07:00 2021-09-09T17:04:58+07:00
Defisiensi Vitamin A
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Defisiensi Vitamin A

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Defisiensi vitamin A adalah salah satu penyebab kebutaan tertinggi di dunia dengan estimasi 250.000-500.000 anak mengalami kebutaan setiap tahun. Defisiensi vitamin A berkaitan dengan morbiditas dan mortalitas serta menyebabkan 2% kematian pada anak dibawah usia 5 tahun.[3,5]

Global

Secara global, 250 juta anak dibawah usia sekolah menderita defisiensi vitamin A. Antara tahun 1991-2013, prevalensi anak yang menderita defisiensi sudah menurun dari 39% menjadi 29%, dengan prevalensi tertinggi di daerah sub-Sahara (48%) dan Asia Selatan (44%). Defisiensi vitamin A menyebabkan 5-10 juta gangguan mata pada anak setiap tahunnya. Di negara maju seperti Amerika Serikat, angka defisiensi vitamin A cukup rendah dengan estimasi 0,3% dari total populasi. Ibu hamil dan menyusui juga berisiko mengalami defisiensi vitamin A. Di Ethiopia, defisiensi vitamin A terjadi pada 76% ibu menyusui.[1,2,6,7]

Indonesia

Di Indonesia sendiri, penanggulangan defisiensi vitamin A sudah dilaksanakan sejak tahun 1970-an, melalui distribusi kapsul vitamin A setiap 6 bulan, yaitu Februari dan Agustus. Oleh sebab itu bulan Februari dan Agustus dikenal sebagai Bulan Vitamin A. Pada survei tahun 2007 dan 2011, secara nasional prevalensi defisiensi vitamin A pada anak sudah berada di bawah ambang batas sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan cakupan distribusi kapsul vitamin A 200.000 IU yang tinggi dengan rata-rata 87%.[12,13]

Mortalitas

Defisiensi vitamin A berkontribusi terhadap 2% angka kematian dalam kelompok usia anak di bawah 5 tahun atau sekitar 1-3 juta kematian setiap tahun. Daerah sub-Sahara dan Asia Selatan menyumbang 95% kematian akibat defisiensi vitamin A.

Hingga saat ini belum ada data mengenai mortalitas akibat defisiensi vitamin A di Indonesia.[3,7]

Referensi

1. Hodge C, Taylor C. StatPearls. 2021. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567744/
2. Ansstas G. Vitamin A Deficiency. Medscape. 2016. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/126004-overview#a5
3. Boyd K. What Is Vitamin A Deficiency? American Academy of Ophthalmology. 2020. Available from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/vitamin-deficiency
5. Wirth JP, et al. Vitamin A Supplementation Programs and Country-Level Evidence of Vitamin A Deficiency. Nutrient. 2017. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5372853/
6. Abebe Z, at al. Low breastmilk vitamin A concentration is prevalent in rural Ethiopia. Eur J Clin Nutr. 2019 Aug;73(8):1110-1116. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30297758
7. Wiseman EM, Dadon SB, Reifen R. The vicious cycle of vitamin A deficiency: A review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 2016. Available from: http://dx.doi.org/10.1080/10408398.2016.1160362
12. Herman, S. Media Litbang Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Available from: http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/824/1656
13. Pusat Komunikasi Publik. Menkes: Ada Tiga Kelompok Permasalahan Gizi di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20121121/286362/menkes-ada-tiga-kelompok-permasalahan-gizi-di-indonesia/

Etiologi Defisiensi Vitamin A
Diagnosis Defisiensi Vitamin A

Artikel Terkait

  • Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
    Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
Diskusi Terbaru
Anonymous
31 menit yang lalu
SIP
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok..saya mau tanya, apakah kita mendapatkan fee apabila kita menjadi dokter penanggung jawab sebuah klinik?terimakasih
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 13:50
Profilaksis Oftalmia Neonatorum: Apakah Masih Relevan? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih menerapkan pemberian tetes mata antibiotik profilaksis pada bayi baru lahir? Sebenarnya, tindakan ini bertujuan untuk...
Anonymous
Kemarin, 13:11
Daging tumbuh di vagina bagian dalam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dok, izin berdiskusi ada pasien dengan keluhan daging tumbuh di vagina bagian dalam, user baru menyadari hal ini beberapa hari sebelum konsul,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.