Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Divertikulum Meckel general_alomedika 2020-04-02T16:03:38+07:00 2020-04-02T16:03:38+07:00
Divertikulum Meckel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Divertikulum Meckel

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Etiologi divertikulum Meckel adalah obliterasi inkomplit duktus omfalomesenterik pada masa embrio.

Pada perkembangan awal fetus, duktus omfalomesenterik (vitelline duct, yolk stalk) menghubungkan midgut dengan yolk sac, dan berperan sebagai penyalur nutrisi hingga plasenta terbentuk. Pada minggu ke-7 gestasi, duktus tersebut terpisah dari usus dan mengalami involusi.[2,5]

Jika sebagian atau seluruh duktus omfalomesenterik gagal mengalami involusi pada minggu ke-7 gestasi, dapat ditemukan sisa-sisa jaringan berupa kista omfalomesenterik, fistula omfalomesenterik, atau fibrous band yang menghubungkan divertikulum dengan umbilicus.[2,5]

Kegagalan obliterasi duktus bagian paling proksimal mengakibatkan divertikulum Meckel. Divertikulum Meckel memiliki lapisan dinding serupa dengan usus normal, dan sekitar 50 persen memiliki jaringan ektopik.[5]

Faktor Risiko

Tidak ada faktor risiko yang diketahui untuk terjadinya divertikulum Meckel. Namun, individu yang memiliki malformasi lain pada saluran cerna, saluran napas, atau sistem kardiovaskular diduga memiliki risiko lebih besar memiliki divertikulum Meckel.[2]

Faktor risiko munculnya gejala adalah usia di bawah 50 tahun, jenis kelamin laki-laki, panjang divertikulum lebih dari 2 cm, keberadaan jaringan ektopik, divertikulum berdasar lebar, dan adanya fibrous band.[8]

Referensi

2. J. An and C. P. Zabbo, Meckel Diverticulum, In: StatPearls [Internet], Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499960/
5. J. P. Martin, P. D. Connor, and K. Charles, Meckel’s Diverticulum, Am Fam Physician, 2000;61(4):1037-1042. https://www.aafp.org/afp/2000/0215/p1037.html
8. A. Tavakkoli, Meckel Diverticulum, 2019. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/804

Patofisiologi Divertikulum Meckel
Epidemiologi Divertikulum Meckel
Diskusi Terkait
dr.Ciho Olfriani
10 Februari 2021
Perlukah Reseksi pada Divertikulum Meckel yang Asimtomatik - Bedah Ask The Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
1 Balasan
ALO, dr. Sonny!Apakah divertikulum Meckel yang teridentifikasi secara insidental melalui CT scan perlu direseksi? Pasien tidak bergejala.

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.