Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Infeksi Virus Nipah general_alomedika 2025-08-12T16:13:22+07:00 2025-08-12T16:13:22+07:00
Infeksi Virus Nipah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Infeksi Virus Nipah

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Infeksi virus Nipah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Nipah, yang termasuk dalam genus Henipavirus. Infeksi virus Nipah merupakan penyakit mematikan dengan mortalitas sebesar 40-75%.[1,4]

Infeksi virus Nipah telah menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di berbagai negara sehingga menjadi perhatian WHO sebagai new emerging disease.[1,4]

Infeksi virus Nipah ditemukan pertama kali tahun 1998 di Malaysia yang kemudian menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di berbagai negara yakni Singapura, Bangladesh, India dan Filipina. Hingga kini belum ditemukan kasus infeksi virus Nipah pada manusia di Indonesia.[4,13,26]

Infeksi Virus Nipah-min

Virus Nipah merupakan virus RNA untai tunggal negatif dengan kelelawar buah dari genus Pteropus sebagai reservoir utamanya. Penularan penyakit ini dapat terjadi dari hewan ke manusia maupun antar-manusia.[1,2]

Virus Nipah juga dapat ditransmisikan ke manusia melalui intermediate host yakni dari kelelawar ke hewan lain dan kemudian menular ke manusia. Hingga saat ini, intermediate host yang terbukti mentransmisikan virus ke manusia adalah babi.[1,4]

Beberapa hewan lain yang dicurigai sebagai intermediate host virus Nipah meliputi kuda, anjing, kucing, dan kambing.[13]

Faktor resiko infeksi virus Nipah pada manusia antara lain jenis kelamin pria, usia lebih dari 45 tahun, pekerjaan yang berisiko terpapar dengan virus. [3,9,14]

Infeksi virus Nipah pada manusia dapat bersifat asimtomatik atau menimbulkan gejala infeksi saluran napas ringan hingga berat, serta ensefalitis berat. Gejala klinis yang tidak khas pada infeksi virus Nipah menyulitkan diagnosis penyakit ini.[4]

Diagnosis infeksi virus Nipah dapat ditegakkan dengan metode reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).[4,5,6]

Diagnosis banding infeksi virus Nipah dikaitkan dengan keterlibatan sistem saraf pusat dan respirasi, yakni penyakit seperti dengue encephalitis dan malaria serebral.[7,18]

Belum ditemukan obat antivirus maupun vaksin terhadap virus Nipah. Tatalaksana infeksi virus Nipah lebih bersifat suportif dan simtomatik, dengan tetap memperhatikan kewaspadaan transmisi virus.[2-4]

Referensi

1. R. K. Singh, K. Dhama, S. Chakraborty, R. Tiwari, S. Natesan, R. Khandia, A. Munjal, K. S. Vora, S. K. Latheef, K. Karthik, Y. Singh Malik, R. Singh, W. Chaicumpa and D. T. Mourya, Nipah virus: epidemiology, pathology, immunobiology and advances in diagnosis, vaccine designing and control strategies - a comprehensive review, The veterinary quarterly, 2019, 39(1), 26–55. https://doi.org/10.1080/01652176.2019.1580827
2. Aditi and M. Shariff, Nipah virus infection: A review, Epidemiology and Infection, 2019, 147, E95. https://doi.org/10.1017/S0950268819000086
3. Centers for Disease Control and Prevention, Nipah Virus (NiV), 2024,.
4. World Health Organization, Nipah Virus, 2018,
9. B. Nikolay, H. Salje, M. J. Hossain, A. Khan, H. Sazzad, M. Rahman, P. Daszak, U. Ströher, J. Pulliam, A. M. Kilpatrick, S. T. Nichol, J. D. Klena, S. Sultana, S. Afroj, S. P. Luby, S. Cauchemez, and E. S. Gurley, Transmission of Nipah Virus - 14 Years of Investigations in Bangladesh, The New England journal of medicine, 2019, 380(19), 1804–1814. https://doi.org/10.1056/NEJMoa1805376
13. P. K. Ching, V. C. de los Reyes, M. N. Sucaldito, E. Tayag, A. B. Columna-Vingno, F. F. Malbas Jr, G. C. Bolo Jr, J. J. Sejvar, D. Eagles, G. Playford, E. Dueger, Y. Kaku, S. Morikawa, M. Kuroda, G. A. Marsh, G. A., S. McCullough and A. R. Foxwell, Outbreak of henipavirus infection, Philippines, 2014, Emerging infectious diseases, 2015, 21(2), 328–331. https://doi.org/10.3201/eid2102.141433
14. K. Adeeba, J. G. Khean. Nipah and Hendra viral encephalitis. Uptodate. 2020.
26. Arunkumar G, Chandni R, Mourya DT, et al. Outbreak Investigation of Nipah Virus Disease in Kerala, India, 2018. J Infect Dis 2019; 219:1867.

Patofisiologi Infeksi Virus Nipah

Artikel Terkait

  • Menilai Potensi Pandemi akibat Langya Henipavirus
    Menilai Potensi Pandemi akibat Langya Henipavirus
Diskusi Terbaru
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 10 jam yang lalu
Insisi abses area submandibula di FKTP
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi kasus dok. Saya memiliki pasien dg abcess persis di angulus submandibula . Pasien menyangkal demam, batuk > 2minggu, dan penurunan...
Anonymous
Dibalas 29 Agustus 2025, 19:38
Gatal Hilang Timbul
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter.Saya memiliki pasien laki-laki usia 59 tahun dengan keluhan gatal hilang timbul di kaki kanan dan kiri, gatal hanya terbatas di area betis, muncul...
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 29 Agustus 2025, 09:36
Jangan Lewatkan! Kerjakan Posttest Webinar dan Raih Alomedika Point
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter. Dokter ketinggalan webinar? Tenang, rekamannya tetap tersedia selama 1 tahun di Alomedika! Dokter bisa menonton materi kapan saja dan di mana...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.