Penggunaan Angiotensin Receptor-Neprilysin Inhibitor (ARNI) untuk Terapi Gagal Jantung

Oleh :
dr.I.B. Komang Arjawa, Sp.JP, FIHA

Angiotensin receptor-neprilysin inhibitor (ARNI), seperti sacubitril/valsartan, merupakan agen terapi baru dalam penatalaksanaan gagal jantung. ARNI mengombinasikan neprilysin inhibitor dengan angiotensin II receptor blockers (ARB), yang diharapkan dapat memaksimalkan strategi tata laksana gagal jantung dengan meningkatkan kadar natriuretik peptida sambil menghambat efek dari angiotensin II. Kemungkinan bahwa sacubitril/valsartan yang merupakan golongan pertama ARNI lebih superior dibandingkan enalapril dalam meningkatkan luaran angka morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan HFrEF (heart failure with reduced ejection fraction) telah ditunjukkan pada penelitian PARADIGM-HF yang merupakan penelitian terkini dengan populasi pasien gagal jantung terbesar.[1]

Gagal jantung merupakan sindrom yang mempengaruhi sekitar 26 juta orang di seluruh dunia. Meskipun pendekatan manajemen telah menggunakan GDMT (guideline-directed medical therapy) yang meliputi ACE inhibitor (ACEI) atau ARB bersama dengan beta-blocker (BB) dan mineralocorticoid receptor blocker (MRA), angka morbiditas dan mortalitas  gagal jantung masih tetap tinggi.[2]

Secara tradisional, gagal jantung dapat dibagi menjadi fenotipe yang berbeda–beda berdasarkan pengukuran dari fraksi ejeksi ventrikel kiri (Tabel 1).[3] 

Referensi