Sementara itu, penggunaan asam ursodeoksikolat pada kehamilan termasuk dalam kategori B3 oleh TGA. Kategori ini membawahi obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa terlihat adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lainnya, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap janin manusia.[12]

Data yang tersedia mengenai penggunaan asam ursodeoksikolat pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terkait obat terhadap defek lahir mayor, abortus spontan, atau luaran buruk lain pada ibu atau janin. Sebagian besar paparan obat ini terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Selain itu, studi reproduksi pada hewan juga tidak menunjukkan efek buruk terhadap perkembangan embrio atau janin. Meskipun demikian, seperti obat-obatan lain, penggunaan asam ursodeoksikolat selama kehamilan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan pertimbangan klinis yang matang.[5]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Asam ursodeoksikolat secara alami ditemukan dalam ASI. Setelah pemberian asam ursodeoksikolat secara eksternal, kadar dalam ASI sangat rendah, sehingga jumlah yang tertelan oleh bayi juga sangat kecil dan diperkirakan tidak akan menimbulkan efek samping pada bayi yang disusui.

Asam ursodeoksikolat telah digunakan langsung pada bayi baru lahir untuk mengobati ikterus neonatal yang berlangsung lama dengan aman dan efektif. Oleh karena itu, tidak ada langkah khusus yang diperlukan ketika menggunakan asam ursodeoksikolat pada ibu menyusui.[5,8]