Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Sodium Nitrit general_alomedika 2023-01-13T09:50:22+07:00 2023-01-13T09:50:22+07:00
Sodium Nitrit
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Sodium Nitrit

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Farmakologi sodium nitrit atau natrium nitrit sebagai antidotum keracunan sianida berasal dari reaksinya dengan hemoglobin membentuk methemoglobin. Konsentrasi puncak methemoglobin tercapai 30–60 menit setelah injeksi intravena.

Farmakodinamik

Paparan dosis tinggi sianida (HCN) akan menyebabkan kematian dengan cepat akibat inhibisi cytochrome a3 yang menghambat penggunaan oksigen oleh sel. Sehingga menyebabkan terjadinya metabolisme anaerobik, produksi laktat, hipoksia sel, dan asidosis metabolik. Sodium nitrit berperan sebagai antidotum keracunan sianida melalui reaksinya dengan hemoglobin membentuk methemoglobin. Methemoglobin adalah hemoglobin bentuk teroksidasi yang tidak dapat membawa oksigen, tetapi memiliki afinitas tinggi terhadap sianida. Sianida akan lebih terikat dengan methemoglobin dibandingkan dengan cytochrome a3, dan membentuk cyanmethemoglobin yang tidak berbahaya. Methemoglobin juga menarik sianida yang telah berikatan dengan cytochrome a3, sehingga metabolisme aerobik dapat berlangsung kembali.[1,6,9]

Sodium Nitrit dan Sodium Tiosulfat

Sodium nitrit biasa digunakan bersama dengan sodium tiosulfat dalam tata laksana keracunan sianida. Sodium tiosulfat bekerja sebagai antidotum keracunan sianida melalui transulfurasi enzimatik sianida dengan mitochondrial rhodanese (thiosulfate-cyanide sulfur transferase) dan B-mercaptopyruvate sulfur transferase untuk membentuk thiocyanate (SCN-). Thiocyanate merupakan spesi yang toksisitasnya jauh berkurang dibandingkan dengan sianida, dan dapat diekskresikan melalui urin.[5,6]

Farmakokinetik

Farmakokinetik sodium nitrit yang diberikan secara intravena sebagai antidotum belum banyak diteliti.

Absorbsi

Sodium nitrit merupakan oksidan kuat dan bereaksi dengan cepat dengan hemoglobin. Konsentrasi puncak methemoglobin sebesar 7% tercapai dalam waktu 30–60 menit setelah injeksi intravena pada orang sehat dan pasien keracunan sianida.[1,5,6]

Distribusi

Volume distribusi sodium nitrit diperkirakan berada pada sekitar 0,2 hingga 0,5 l/kg.[1,5,6]

Metabolisme

Sodium nitrit memiliki waktu paruh plasma sekitar 30–50 menit. Reduksi methemoglobin kembali menjadi hemoglobin normal pada pasien keracunan sianida diperkirakan terjadi dalam waktu 55 menit.[1,5,6]

Eliminasi

Nitrit akan terkonversi menjadi nitrat dan kemudian dieliminasi melalui ginjal. Sekitar 40% sodium nitrit diekskresikan tanpa mengalami metabolisme melalui urin, sedangkan 60% sisanya dimetabolisme menjadi amonia.[1,5,6]

Referensi

1. Nitrite S. Medical Countermeasures Database–CHEMM: US Department of Health & Human Services, Office of the Assistant Secretary for Preparedness and Response, National Library of Medicine. 2017
5. Geller RJ. Amyl nitrite, sodium nitrite, and sodium thiosulfate. Toxicology of Cyanides and Cyanogens: Experimental, applied and clinical aspects. 2015 Nov 4:296-303.
6. Food and Drug Administration. Sodium Nitrite Injection: Prescribing Information. United States Department of Health and Human Services; 2012
9. Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. McGraw-Hill Education; 2017.

Pendahuluan Sodium Nitrit
Formulasi Sodium Nitrit

Artikel Terkait

  • Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
    Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
Diskusi Terbaru
dr. Eka Dewi Wulandari
Dibalas 1 menit yang lalu
SKP sudah melebihi 250 , belum juga di verifikasi....
Oleh: dr. Eka Dewi Wulandari
1 Balasan
Assalamualaikum, izin bertanya dok, barang kali ada pengalaman yg sama... SIP  saya berlaku sampai sekitar akhir Januari... Lalu saya mengajukan perpanjangan...
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Juni 2025, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2025, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.