Manfaat Pijat Bayi

Oleh :
dr. Joko Kurniawan, M.Sc., Sp.A

Manfaat pijat bayi telah diteliti dapat meningkatkan berat badan dan kualitas tidur untuk bayi prematur maupun pada bayi cukup bulan. Pijat bayi merupakan tradisi turun-temurun yang telah diteliti kegunaannya pada beberapa studi.[1]

Dalam studi meta-analisa oleh Mrljak et al tahun 2022 yang melibatkan 16 uji klinis acak pada 1416 bayi berusia 0-12 bulan, meta-analisa tersebut membuktikan efek positif terapi pijat pada bayi terhadap pengelolaan nyeri saat pengambilan darah, kolik, nyeri pasca operasi. Efek positif terapi pijat juga terlihat pada kadar bilirubin, dan peningkatan berat badan.[1]

Manfaat Pijat Bayi-min

Walaupun secara statistik tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok terapi dan kelompok kontrol, tidak didapatkan efek samping pada terapi pijat bayi. Penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk mengevaluasi manfaat pijat pada bayi.[1]

Mekanisme Terapi Pijat

Terapi pijat adalah aplikasi sistematis stimulasi taktil yang bisa dilakukan dengan berbagai teknik untuk merangsang reseptor sensorik pada kulit, otot, tulang, dan sendi. Pijat sendiri meliputi sentuhan, belaian, gesekan, dan peregangan.[2,3]

Mekanisme kerja pijat bayi belum sepenuhnya dipahami. Terapi pijat bayi dipercaya berhubungan dengan stimulasi nervus vagus seiring adanya aktivasi reseptor tekanan dan mempunyai efek pada sistem neuroendokrin yang berperan pada kondisi stres.

Stimulasi nervus vagus juga dapat meningkatkan motilitas usus dan pelepasan hormon penyerapan makanan, dan meningkatkan insulin-like growth factor 1 (IGF-1) sehingga akan meningkatkan pemberian makan pada bayi.[2]

Terapi pijat juga akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yang akan meningkatkan kapasitas reseptor yang berfungsi mengikat glukokortikoid (adrenalin, hormone stress). Proses ini akan menyebabkan menurunnya kadar hormone adrenalin yang mempengaruhi kualitas tidur bayi.[4]

Teknik Pijat pada Bayi

Tidak ada teknik khusus yang distandarisasi untuk memijat bayi. Namun, dari berbagai studi yang ada, arah pijat yang digunakan dimulai dari kepala kemudian diakhiri di bagian kaki. Pijat dianjurkan untuk dilakukan setidaknya 1 jam setelah menyusui, agar bayi tidak muntah. Gunakan minyak berbahan alami seperti minyak zaitun, bunga matahari, minyak kelapa, agar pijatan lebih nyaman.[5,6]

Berdasarkan studi oleh Field et al tahun 2002, disarankan bayi dipijat setiap hari baik oleh orangtuanya maupun petugas kesehatan. Pastikan seluruh bagian tubuh bayi dipijat dengan penekanan sedang.[5]

Mathai et al pada tahun 2002 menjabarkan teknik pijatan lebih detail, yaitu menengkurapkan bayi lalu memijat lembut kepala, leher, pundak dan bokongnya. Kemudian balikkan bayi menjadi telentang, dan kembali pijat lembut muka, pipi, dada, perut, tangan kaki, hingga ke telapaknya. Diakhiri dengan menekuk dan meluruskan semua sendi tubuh, terutama sendi bahu, siku, panggul dan lutut.[5]

Manfaat Terapi Pijat pada Bayi

Pijat bayi bermanfaat bagi ibu dan anak, terutama dalam meningkatkan kedekatan emosional antara ibu anak, membantu ibu untuk lebih memahami berbagai sinyal bayi, dan memperbaiki emosi ibu sehingga terhindar dari depresi postpartum. Beberapa manfaat terapi pijat pada bayi telah diteliti dalam berbagai penelitian.[5,7]

Manfaat Terapi Pijat pada Perawatan Intensif

Penggunaan teknik pijat pada perawatan intensif (NICU) pertama kali dipelajari pada tahun 1980. Beberapa studi mengenai pijat bayi di ruang NICU terbukti memberikan manfaat positif bagi ibu dan bayi.[8]

Beberapa manfaat yang dilaporkan diantaranya meningkatkan berat badan, menurunkan lama perawatan, membantu bayi untuk menyusu, berpengaruh pada perkembangan saraf bayi, mengurangi nyeri, mengurangi kecemasan, depresi, dan stres orang tua. Hampir tidak ada studi yang melaporkan adanya efek samping dari terapi pijat.[8]

Manfaat Terapi Pijat pada Kualitas Tidur

Sebuah studi quasi experimental oleh Ifalahma et al tahun 2019 yang dilakukan di Surakarta, Indonesia melibatkan 30 bayi berusia 3-6 bulan menunjukkan adanya korelasi antara durasi terapi pijat bayi dengan kualitas tidur bayi.[4]

Terdapat perbedaan kualitas tidur yang signifikan antara bayi yang mendapat terapi pijat selama 15 menit dibandingkan dengan 30 menit. Pada studi ini menunjukkan kemungkinan hubungan terapi pijat dengan peningkatan kualitas tidur bayi. Namun, studi ini merupakan studi yang tidak menggunakan blinding saat intervensi sehingga dapat menyebabkan bias pada luaran studi.[4]

Studi quasi experimental lain oleh Mahyunidar et al tahun 2022 yang melibatkan 31 bayi berusia 6-12 bulan di Sumatera Utara juga menemukan adanya hubungan antara terapi pijat dengan peningkatan kualitas tidur bayi secara signifikan. Pada studi ini terapi pijat diberikan dengan aroma jeruk. Namun, sama dengan studi Ifalahma et al, terdapat kekurangan pada metodologi penelitian ini sehingga risiko bias juga tinggi. [9]

Manfaat Terapi Pijat pada Bayi Prematur

Studi quasi experimental yang melibatkan 32 bayi prematur atau dengan berat lahir rendah dibagi ke dalam kelompok kontrol dan terapi. Pada kelompok terapi, bayi mendapatkan terapi pijat 2 kali seminggu selama 1 bulan, masing-masing 10-15 menit per sesi.

Terapi pijat terbukti berhubungan dengan peningkatan berat badan secara signifikan sehingga peran petugas kesehatan untuk memberikan edukasi dan pelatihan untuk orang tua sangat diharapkan untuk meningkatkan stimulasi tumbuh kembang anaknya. Efek positif pada peningkatan berat badan yang sama telah diteliti dalam  tinjauan naratif oleh Field tahun 2019.[10,11]

Risiko Terapi Pijat pada Bayi

Risiko pijat bayi hampir tidak ada, selain kemungkinan terjadinya respon alergi terhadap minyak yang digunakan pada saat pemijatan. Kegunaan minyak oles adalah untuk mengurangi gesekan yang terjadi saat dilakukan pemijatan.

Penelitian oleh Danby et al pada 19 subjek dewasa, menunjukkan adanya hubungan penggunaan minyak oles dengan terjadinya dermatitis atopik yang disebabkan efek minyak pada fungsi barier kulit. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek minyak oleh jangka panjangnya pada kulit bayi.[5]

Kesimpulan

Pijat bayi merupakan tradisi turun temurun yang dipercaya memiliki berbagai manfaat, antara lain untuk mendekatkan ibu dan anak, mengurangi depresi pasca melahirkan, meningkatkan berat badan dan kualitas tidur anak.

Namun, bukti ilmiah yang mendasari manfaat pijat bayi sebagai terapi kesehatan masih terbatas dengan hasil yang bervariasi. Kebanyakan penelitian yang sudah dilakukan memiliki kualitas metodologi yang rendah, sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat pijat bayi ini.

 

 

Penulisan pertama oleh: dr.Citra Amelinda, SpA., MKes., IBCLC

Referensi