Adakah Manfaat Antisepsis Vagina Sebelum Sectio Caesarean

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra

Antisepsis vagina segera sebelum sectio caesarean diduga dapat menurunkan risiko dan kejadian endometritis masa nifas. Tindakan antisepsis vagina telah dikenal sejak tahun 1970-an, dengan menggunakan povidone iodine dan biasanya dilakukan sebelum operasi vagina dan histerektomi abdomen. Tindakan antisepsis dihubungkan dengan penurunan morbiditas akibat infeksi.[1,2]

Data dari riset kesehatan dasar (riskesdas) Indonesia tahun 2018 menyatakan 17.6% persalinan di Indonesia dilakukan secara sectio caesarean. Wanita yang menjalani sectio caesarean memiliki peningkatan risiko infeksi dan morbiditas sebesar 5–20 kali lipat dibandingkan dengan wanita yang melahirkan secara normal pervaginam.[1,3]

SC (2)

Komplikasi terkait infeksi pasca sectio caesarean, antara lain endometritis, sekitar 6-27%, demam yang signifikan secara klinis, sekitar 5-24%, dan infeksi pada luka operasi, sekitar 2-9%. Risiko infeksi meningkat apabila wanita sudah dalam proses partus atau bila terjadi ketuban pecah sebelum sectio caesarean dilakukan.[1,2,4]

Komplikasi-komplikasi yang terjadi dapat memperlambat penyembuhan luka operasi dan pemulihan ibu pasca sectio caesarean, sekaligus mengganggu kemampuan ibu untuk merawat bayinya yang baru lahir.[4]

Dasar Teori Tindakan Antisepsis Sebelum Sectio Caesarean

Endometritis masa nifas terjadi pada 1-3% dari seluruh kelahiran, tetapi 10 kali lebih banyak ditemukan pada wanita pasca sectio caesarean. Penyebab utama endometritis masa nifas adalah ascending infection dari bakteri, terutama bakteri anaerob dari vagina.[1,5]

Pemberian profilaksis, dengan antibiotik spektrum luas, telah terbukti dapat menurunkan komplikasi infeksi pasca operasi sebesar 60-70%. Namun, beberapa wanita masih dilaporkan mengalami komplikasi infeksi pasca operasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian profilaksis tidak sepenuhnya atau tidak cukup membunuh bakteri pada vagina.[1,2]

Selain itu, mungkin saja bakteri sudah resisten terhadap antibiotik yang diberikan.Hal inilah yang mendasari dilakukannya antisepsis vagina sebelum sectio caesarean.[1,2,4]

Prosedur Antisepsis Vagina Sebelum Sectio Caesarean

Antisepsis vagina sebaiknya dilakukan segera sebelum sectio caesarean, bersamaan dengan antisepsis kulit abdomen, sebelum dilakukan insisi.

Cairan antiseptik yang dapat digunakan untuk membersihkan vagina adalah povidone iodine 10%. Studi oleh Duffy et al. pada tahun 2020 mendapatkan bahwa penggunaan povidone iodine 10% sebelum sectio caesarean lebih efektif dalam mengurangi jumlah koloni bakteri, dibanding chlorhexidine 0,5% maupun cairan salin normal.[1,4,6]

Efektivitas Antisepsis Vagina Sebelum Sectio Caesarean

Antisepsis vagina sebelum sectio caesarea terbukti efektif menurunkan insidensi endometritis masa nifas. Hal ini ditemukan lebih signifikan terutama pada wanita yang sudah dalam proses partus dan atau ketuban sudah pecah sebelum sectio caesarean serta antisepsis vagina dilakukan.

Uji klinis oleh Aref pada tahun 2019 menilai efikasi povidone iodine 10% dalam menurunkan tingkat komplikasi setelah sectio caesarean terkait infeksi, seperti endometritis, demam, dan infeksi luka. Studi ini mendapatkan penurunan angka infeksi pada kelompok kontrol, yaitu 20,7%, menjadi 7,5% pada kelompok intervensi.[2]

Insidensi endometritis didapatkan menurun signifikan, dengan persentase 11,8% pada kelompok kontrol, dan 2,8% pada kelompok intervensi. Namun, insidensi demam pada masa nifas dan infeksi luka tidak berbeda signifikan antara kedua kelompok. Dari temuan tersebut, disimpulkan bahwa antisepsis vagina berperan dalam menurunkan infeksi setelah sectio caesarea, secara khusus endometritis.[2]

Tinjauan sistematis dan metaanalisis oleh Roeckner, et al. pada tahun 2019 melibatkan 7097 wanita yang menjalani sectio caesarean, dan terbagi menjadi kelompok yang menerima antisepsis vagina dengan povidone iodine, chlorhexidine, gel metronidazole, cetrimide, cairan salin normal, serta kelompok yang tidak diberikan antisepsis vagina.[4]

Hasil studi menemukan semua cairan antisepsis vagina dapat menurunkan risiko endometritis sebesar 0,43 kali. Pada analisis subkelompok, didapatkan antisepsis vagina dengan povidone iodine dapat menurunkan risiko endometritis pada kelompok inpartu, kelompok dengan pecah ketuban sebelum sectio caesarea, dan pada kelompok sectio caesarean terencana.[4]

Celah Efektivitas Antisepsis Vagina

Hasil yang sedikit berbeda ditemukan pada tinjauan sistematis dan metaanalisis oleh Caisutti et al. pada tahun 2017. Studi ini menilai efikasi vaginal cleansing sebelum sectio caesarean terhadap luaran endometritis postoperatif. Hasil studi menemukan kelompok yang menerima vaginal cleansing memiliki angka endometritis yang lebih rendah, yaitu 4,5%, dibandingkan kelompok yang tidak, yaitu 8,8%.[1]

Namun, analisis lanjutan memperlihatkan bahwa penurunan insidensi endometritis dengan vaginal cleansing hanya dijumpai pada kelompok wanita yang inpartu sebelum tindakan sectio caesarean, dan pada kelompok dengan pecah ketuban sebelum sectio caesarean. Masih dibutuhkan studi lanjut untuk mengonfirmasi manfaat antisepsis vagina pada kelompok yang tidak inpartu dan tanpa pecah ketuban.[1]

Tinjauan sistematis Cochrane pada tahun 2020 menyimpulkan hal yang serupa. Ditemukan bahwa antisepsis vagina sebelum sectio caesarean dapat menurunkan insidensi endometritis setelah sectio caesarean dari 7,1% pada kelompok kontrol menjadi 3,1% pada kelompok vaginal cleansing. Penurunan ini dijumpai pada kelompok yang mendapatkan larutan berbasis iodine maupun chlorhexidine.[4]

Antisepsis vagina juga terbukti menurunkan risiko demam pascaoperasi dan infeksi luka operasi pada masa nifas, dengan relative risk sebesar 0,64 dan 0,62. Perlakuan antisepsis vagina tidak dilaporkan menyebabkan kejadian adverse effect. Pada analisis subkelompok, didapatkan bahwa antisepsis vagina memberikan efek yang lebih besar pada wanita inpartu, dibandingkan yang belum. Perbedaan ini perlu diteliti lebih lanjut pada studi-studi di masa depan.[4]

Kesimpulan

Antisepsis vagina segera sebelum sectio caesarean terbukti efektif menurunkan risiko infeksi postoperatif. Manfaat ini dilaporkan lebih signifikan pada populasi dengan risiko infeksi lebih tinggi, seperti wanita yang sudah dalam proses partus atau telah mengalami pecah ketuban sebelum tindakan sectio caesarean dilakukan. Adanya perbedaan efektifitas antisepsis vagina antar populasi perlu diteliti lebih lanjut pada studi-studi mendatang.

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi