Luaran Klinis dari Penggunaan Kombinasi Inhibitor Pompa Proton dengan Terapi Dual Antiplatelet – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM

Clinical Outcomes of Concomitant Use of Proton Pump Inhibitors and Dual Antiplatelet Therapy: A Systematic Review and Meta-Analysis

Guo H, Ye Z, Huang R. Frontiers in Pharmacology. 2021; 12:694698. doi: 10.3389/fphar.2021.694698. PMID: 34408652.

studiberkelas

Abstrak

Latar Belakang: Aspek keamanan dan efikasi dari penggunaan bersama antara inhibitor pompa proton (PPI) dengan terapi dual antiplatelet (DAPT) pada pasien penyakit arteri koroner masih belum jelas.

Metode: Luaran yang dievaluasi meliputi kombinasi major adverse cardiovascular events (MACE), infark miokard (MI), mortalitas segala sebab, dan perdarahan gastrointestinal. Meta analisis random effect dengan stratifikasi menurut desain studi diterapkan, sedangkan heterogenitas diperiksa dengan statistik I2.

Hasil: Sebanyak 6 percobaan acak terkontrol (RCT) mencakup 6930 pasien dan 16 studi observasional mencakup 183.546 pasien diikutsertakan pada analisis. Analisis RCT menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan bermakna pada insiden MACE, infark miokard, dan mortalitas segala sebab di antara grup PPI vs non-PPI.

Data gabungan dari studi observasional menunjukkan asosiasi yang inkonsisten antara penggunaan setiap subtipe PPI dengan peningkatan risiko MACE selama terapi clopidogrel. Tidak ditemukan peningkatan risiko MACE ataupun mortalitas segala sebab dengan penggunaan PPI beserta inhibitor P2Y12 lainnya.

Baik RCT maupun studi observasional menunjukkan bahwa penggunaan PPI secara signifikan mengurangi risiko perdarahan gastrointestinal.

Kesimpulan: Penggunaan PPI berhubungan dengan penurunan risiko perdarahan gastrointestinal pada pasien yang mendapat terapi DAPT setelah intervensi koroner perkutan atau yang mengalami sindrom koroner akut. Tidak ditemukan bukti yang jelas mengenai hubungan antara penggunaan PPI dengan kejadian merugikan kardiovaskular.

InhibitorPompaProtonTerapiDualAntiplatelet

Ulasan Alomedika

Terapi dual antiplatelet (DAPT) antara aspirin dan inhibitor reseptor P2Y12 oral, seperti clopidogrel dan ticagrelor, masih menjadi fondasi strategi antiplatelet setelah intervensi koroner perkutan atau yang mengalami sindrom koroner akut. Namun, ada risiko peningkatan perdarahan yang dapat berujung pada penghentian terapi, termasuk perdarahan gastrointestinal.

Di sisi lain, penggunaan PPI, seperti omeprazole, dapat mengurangi risiko perdarahan gastrointestinal dengan meningkatkan stabilitas bekuan darah maupun mengurangi asiditas lambung. Oleh sebab itu, kombinasi PPI dengan DAPT diharapkan dapat menjadi jawaban penurunan risiko perdarahan akibat dari penggunaan DAPT. Akan tetapi,potensi efek merugikan PPI terhadap kejadian kardiovaskuler masih kontroversial.

Ulasan Metode Penelitian

Studi ini merupakan tinjauan sistematik dan meta analisis yang dilakukan menurut pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA). Studi yang relevan diambil dari database PubMed, Cochrane Library, EMBASE, Web of Science, dan ClinicalTrials.gov hingga tanggal publikasi Mei 2022. Studi yang dieksklusi antara lain studi yang membandingkan antara PPI dengan regimen anti perdarahan gastrointestinal lain (misalnya antagonis reseptor histamin-2) dan studi yang tidak menyediakan estimasi adjusted effect terhadap luaran yang diuji.

Luaran yang diuji meliputi major adverse cardiovascular events (MACE), infark miokard, mortalitas segala sebab, dan perdarahan saluran gastrointestinal bagian atas.

Penilaian kualitas studi observasional dinilai dengan Newcastle-Ottawa Scale, sedangkan untuk uji klinis dinilai dengan Cochrane Collaboration tool. Perangkat lunak Review manager 5.4 digunakan untuk menghitung risk ratio (RR) dan 95% interval kepercayaan dengan metode inverse variance random effects model. Data dari uji klinis dan studi observasional dinilai secara terpisah.

Ulasan Hasil Penelitian

Dari 22 artikel yang relevan, ditemukan 6 uji klinis (RCT)  dengan total 6930 pasien dan 16 studi observasional dengan total 183.546 pasien.

Analisis gabungan RCT menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada insiden MACE di antara grup eksperimental dengan grup kontrol atau tanpa PPI (RR 0,89; p=0,17; I2=0%) demikian pula terhadap insiden infark miokard (RR 0,93; p=0,5, I2=0%) dan mortalitas segala sebab (RR 0,79; p=0,30; I2=23%). Hasil serupa ditemukan pula pada analisis gabungan dari data studi observasional.

Sementara itu, untuk perdarahan gastrointestinal, analisis data RCT dan observasional menunjukkan adanya penurunan insiden perdarahan gastrointestinal pada grup yang mendapat PPI.

Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian ini terletak pada penerapan meta analisis yang mengikuti pedoman PRISMA. Selain itu, studi ini turut memisahkan analisis antara data RCT dengan data studi observasional, yang dilengkapi dengan penilaian heterogenitas studi, analisis sensitivitas, dengan penilaian subtipe agen PPI terhadap luaran klinis yang diuji.

Limitasi Penelitian

Data yang masuk dalam pooled analysis melaporkan adanya perbedaan pada cara pengukuran luaran yang diuji. Selain itu, penilaian sensitivitas hanya dilakukan pada studi yang melaporkan hasil hazard ratio.

Studi observasional yang diikutsertakan pada analisis hanya mengambil data peresepan dan pharmacy dispensing, sehingga bisa saja ada perbedaan paparan penggunaan PPI sebenarnya di lapangan. Durasi follow-up data RCT maupun studi observasional juga relatif pendek, yakni hanya 1 tahun.

Aplikasi Hasil Penelitian Di Indonesia

Terlepas dari limitasinya, hasil studi ini menunjukkan bahwa penggunaan PPI pada regimen DAPT pada pasien penyakit arteri koroner tidak meningkatkan insiden MACE, infark miokard, ataupun mortalitas segala sebab. Di sisi lain, penggunaan PPI secara signifikan bisa mengurangi insiden perdarahan gastrointestinal. Penggunaan PPI juga tidak terbukti mengurangi efikasi DAPT. Oleh sebab itu, penggunaan PPI bersamaan dengan DAPT masih dapat digunakan pada regimen penatalaksanaan penyakit arteri koroner di Indonesia.

Referensi