Facebook 
Masuk dengan Email
Pasien saya, anak laki-laki berusia 22 bulan datang dengan keluhan ruam berwarna merah di bagian fleksor siku kanan disertai dua bekas cakaran kuku yang...
Diskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Diagnosis dan tata laksana ruam merah dengan pusat berwarna kehitaman pada anak 22 bulan
Dibalas 23 April 2018, 10:12
dr.Bedry Qintha
Dokter Umum
Pasien saya, anak laki-laki berusia 22 bulan datang dengan keluhan ruam berwarna merah di bagian fleksor siku kanan disertai dua bekas cakaran kuku yang timbul 2 hari sebelum datang ke dokter. Menurut keterangan pengasuh daycare anak tersebut, ruam timbul setelah pasien berantem dengan temannya. Esok harinya, pasien demam tinggi. Kemudian hari ini, ruam tampak meradang dengan bagian tengah keabu-abuan. Ada riwayat HFMD 2 minggu sebelumnya.
Pasien tampak lesu dan irritable. BB TB normal. temp 38.9 C. Pada pemeriksaan tampak 2 plak eritem dengan diameter 4 cm.
Mohon pencerahannya kira-kira menurut TS apa diagnosis dan tatalaksana yang tepat?
Dibuat 20 April 2018, 13:35
23 April 2018, 10:01
dr. Willy
Dokter Umum
Dear dr. Bedry Qintha,
Kalau dilihat dari historynya dok kemungkinan terjadi infeksi bakteri sekunder akibat trauma cakaran dok. Gambarnya kurang jelas si dok, cuma kalau yang saya lihat, efloresensinya terdapat bula dengan dasar eritem dan terdapat 2 buah luka ekskoriasi. Bila sesuai anamnesis dan efloresensinya, mungkin terjadi pioderma jenis impetigo bulosa dok.
Bila sesuai dengan impetigo bulosa, dokter bisa berikan:
1. Antibiotik topikal yang berisi mupirocin atau bacitracin.
2. Obat simptomatik untuk demamnya dok, paracetamol 10-15 mg/kgBB.
Bila diperlukan, consider untuk berikan antibiotik oral dan kultur cairan bula ya dok.
Semoga membantu.
23 April 2018, 10:12
dr.Bedry Qintha
Dokter Umum
terimakasih banyak untuk jawabannya dr.willy. sepertinya saya setuju bahwa ini impetigo bulosa karena setelah anamnesis lebih lanjut sebelum muncul bercak abu-abu kehitaman itu, ibu pasien mengatakan bercak tampak 'melepuh'. pasien juga sedang menderita batuk-pilek sehingga mendukung kemungkinan terjadinya infeksi kulit sekunder.
