Alodok izin ikut berdiskusi 

Simvastatin  memiliki indikasi khusus pada pasien dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, antara lain untuk menurunkan angka kematian total dan akibat infark miokard akut, menurunkan kejadian infark miokard nonfatal, menurunkan risiko kejadian prosedur revaskularisasi, dan menurunkan risiko stroke serta TIA (transient ischemic attack). 

Efek samping simvastatin semuanya memiliki tingkat insidensi yang rendah tetapi harus diwaspadai karena efek samping yang muncul bersifat berat. Efek Samping yang Jarang Terjadi yaitu Hepatitis (insidens 1-3%), Miopati, miositis, dan rabdomiolisis (insidens 0,3-13,5 kejadian per 1.000.000 peresepan) dan Penyakit paru interstisial. Sedangkan Efek Samping yang Sangat Jarang Terjadi yaitu Kegagalan fungsi hati (insidens 1 dari 1 juta pasien-tahun).

Dalam pemberian obat simvastatin jangkan panjang tentunya dipikirkan untuk risk dan benefitnya, jika ternyata benefit dari obat simvastatin lebih tinggi untuk seorang pasien maka bisa dipakai untuk jangka panjang. Jika kadar kolesterol normal balik lagi dengan gaya hidupnya dan juga riwayat penyakit dari pasien tersebut. Untuk dapat diganti golongan lain, bisa tetapi tetap sesuai dosis yang dianjurkan. 

Berikut sumber yang saya baca, CMIIW:
https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/obat-antihiperlipidemia/simvastatin

Alo dok.Tahun kmaren pernah kita bahas tentang long term statin ini. https://www.alomedika.com/komunitas/topic/pemakaian-statin-jangka-panjangYang menarik adalah tujuan penggunaan statinnya.. Apakah sebagai penurun kolesterolnya. Atau sebagai plaque stabilitator https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5418248/Mungkin jurnal ini bisa membantu, sedikit dari jurnal nya, ternyata statin jangka panjang memperlambat pertumbuhan plaque aterosclerosis 🙏