Tingginya tekanan darah atau kolesterol apakah selalu menyebabkan rasa pegal dan kaku pada leher - Diskusi Dokter

general_alomedika

Apakah pegal, kaku leher selalu berhubungan tensi tinggi ataupun kolesterol? Terima kasih

Diskusi Dokter

28 Juli 2020, 19:35
dr. Ade Wijaya SpN
dr. Ade Wijaya SpN
Dokter Spesialis Saraf
Rasa pegal dan kaku di leher disebabkan oleh masalah muskuloskeletal bukan dislipidemia maupun tekanan darah tinggi. 
28 Juli 2020, 20:13
Ijin bertanya dok kenapa terjadi spasme pada otot leher nya ya dok? 🙏🏻
28 Juli 2020, 20:16
dr. Ade Wijaya SpN
dr. Ade Wijaya SpN
Dokter Spesialis Saraf
Biasanya karena postur & positioning yang buruk. posisi ergonomis yang tidak baik. Bisa dipicu stress dan kurang tidur juga (melalui mekanisme neurotransmitter dan respon neuroinflamasi)
27 Juli 2020, 12:36
Untuk kaku ataupun pegal di leher, selain hal2 yang telah TS sebutkan di atas, juga dapat disebabkan oleh gangguan pada otot sternocleidomastoideus (SCM)/ SCM syndrome, hal ini juga dapat disertai dengan ra sa nyeri di kepala, mata berair, nyeri di sekitar telinga. Sindrom tersebut dapat disebabkan adanya trigger points ataupun kekakuan pada SCM. Sehingga perlu dipertimbangkan juga pola tidur, posisi tidur serta postur nya, dan postur saat bekerja. Semoga dapat membantu.
27 Juli 2020, 12:36
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Terima kasih dok 🙏
28 Juli 2020, 14:49
izin berpendapat dokter, tidak selalu...jangan itu dipake patokan .tersering nyeri pada leher lebih sering disebabkan TTH atau spasme otot.
28 Juli 2020, 20:10
Dok saya slalu mendiagnosa pasien dgn gejala leher terasa tegang kepala terasa di cengkram dgn tekanan darah normal slalu TTH. Kira kira bgmna ya dok 😂
28 Juli 2020, 20:14
@dr idris, memang sering seperti begitu dokter, memang tth ada 2 jenis tth dengan pericranial tendeness dan tth tanpa pericranial tendeness..
28 Juli 2020, 20:31
Makasih dokter... 🙏🏻
28 Juli 2020, 20:29
dr. Ade Wijaya SpN
dr. Ade Wijaya SpN
Dokter Spesialis Saraf
Untuk tatalaksana, selain medikamentosa seperti yang Anda sebutkan, juga penting tatalaksana non medikamentosa sepeeti lifestyle education dan physical therapy
28 Juli 2020, 20:31
Siap dokter
 terimakasih banyak dokter... 🙏🏻
27 Juli 2020, 12:12
Karena kolesterol
27 Juli 2020, 13:19

Alo dr. Anon, 

Untuk menyebutkan keluhan leher selalu berkorelasi dengan tingginya kadar kolesterol nampaknya tidak tepat. Nyeri keluhan leher, sebaiknya digali lebih lagi agar tidak terjadi misdiagnosis. 

Saya mencoba mencari jurnal mengenai korelasi antara ketegangan leher dengan kadar kolester dan mendapatkan adanya korelasi antara ketegangan leher dengan sindrome metabolik. 

Penelitian cross-sectional ini dilakukan di Finlandia, menyertakan 1294 sampel pria dan wanita. Hasil ini mendapatkan bahwa ada korelasi antara nyeri leher pada pasien pria dengan sindrom metaboli, namun pada wanita perlu dipertimbangkan adanya distres psikologis. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2918543/)

Sebaiknya gali lebih anamnesis dari nyeri leher ini, cari etiologi yang paling memungkinkan ke yang paling jarangan ditemukan.Gunakan pemeriksaan penunjang yang sesuai untuk mencari diagnosis yang tepat. 

Salam, 

28 Juli 2020, 11:11

Alo Dok, 

Tidak selalu dok, namun entah kenapa isu ini sudah berkembang sejak lama sampai susah mengedukasi (hehe curcol dok). Kadang bila kebetulan pas di cek dengan menggunakan stick kolesterol dan hasilnya lebih dari 200 mg/dl jadi semakin memperkuat pemahamannya :(. Dari pengalaman saya, pada pasien yang tiba-tiba tekanan darahnya atau kadar kolesterolnya tinggi-dari uji stick, memang biasanya disertai dengan keluhan pada kepala dan sekitar leher, mungkin berhubungan dengan kekakuan, penyempitan atau penyumbatan aliran darah akibat tekanan yang tinggi atau akibat penumpukan sehingga timbul nyeri. Namun, pada pasien kronis, apalagi yang sudah terkontrol, biasanya justru tidak ada keluhan sama sekali dok. 

28 Juli 2020, 18:52
dr.Suryadi
dr.Suryadi
Dokter Umum
Biasanya lebih sering karena okupasi,dok...coba tanyakan aktivitasnya misalnya dia sopir kah atau programmer atau monitoring dsb nya 
28 Juli 2020, 20:22
28 Juli 2020, 20:16
Biasanya karena postur & positioning yang buruk. posisi ergonomis yang tidak baik. Bisa dipicu stress dan kurang tidur juga (melalui mekanisme neurotransmitter dan respon neuroinflamasi)
Terimakasih dokter... Jdi untuk terapi medikamentosa nya saya biasa salep molakrim dan ibuprofen.
Itu bagaimana ya dok? Mohon koreksi nya dok 🙏🏻