Pedoman tatalaksana dengue haemorrhagic fever - Diskusi Dokter

general_alomedika

Selamat pagi sejawat semua, saya ingin bertanya terkait update terbaru pedoman tatalaksana DHF bisa saya dapatkan di mana ya? Terima kasih

Diskusi Dokter

26 November 2021, 09:22
ALO Dok,Ijin Share ya dok.Penatalaksanaan demam dengue atau dengue fever (DF) biasanya hanya membutuhkan terapi suportif seperti rehidrasi dan antipiretik/analgesik,  karena DF termasuk self-limited disease. Namun, jika kondisi memburuk menjadi demam berdarah dengue atau dengue haemorrhagic fever (DHF) maka pasien perlu perawatan dengan monitoring lebih ketat. Bahkan pasien dengan dengue shock syndrome (DSS) perlu dirawat dalam unit intensif.Penatalaksanaan Demam DengueDengue fever (DF) umumnya bersifat self-limiting disease dan sampai sekarang tidak terdapat terapi spesifik. Pasien DF dapat rawat jalan dan hanya diberikan penanganan simptomatik, rehidrasi cairan, dan tirah baring.RehidrasiPasien disarankan rehidrasi secara oral dengan minum air putih, jus buah, dan cairan lain yang mengandung elektrolit dan gula. Tujuan rehidrasi untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat demam dan muntah.ParacetamolPasien dengan demam tinggi perlu diberikan paracetamol sebagai analgesik dan antipiretik. Pemberian aspirin, ibuprofen, dan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) lain tidak disarankan karena dapat mencetuskan gastritis dan perdarahan lambung.Rawat Jalan dan Tirah BaringPasien dapat dirawat jalan dan tirah baring di rumah. Namun, pasien harus diberikan peringatan untuk kembali ke fasilitas kesehatan apabila timbul warning sign bahaya, seperti tidak terdapat perubahan klinis, perburukan keadaan, nyeri abdomen berat, muntah terus menerus, ekstremitas dingin dan lembab, letargi atau iritabilitas, perdarahan, dan tidak mengeluarkan urin selama 4−6 jam.[1-3]Penatalaksanaan Demam Berdarah DenguePasien dengue haemorrhagic fever (DHF) sebaiknya dirawat inap untuk observasi ketat, terutama saat fase kritis. Penanganan DHF tergantung tanda bahaya pada pasien, terdiri dari rehidrasi intravena. Pemberian transfusi darah, berupa packed red cells atau fresh whole blood, umumnya  diperlukan pada komplikasi perdarahan.Rehidrasi IntravenaPada pasien DHF diberikan cairan isotonik secara intravena, seperti salin normal (NaCl 0,9%), ringer laktat,  atau cairan Hartmann dengan dosis pemberian:Berikan awal 5−7 mL/kgBB/jam selama 1−2 jam

Kurangi menjadi 3−5 mL/kgBB/jam selama 2−4 jam

Kurangi kembali menjadi 2−3 mL/kgBB/jam, kemudian cek hematokrit

Jika hematokrit tetap atau membaikl, maka tetap berikan 2−3 mL/kgBB/jam selama 2−4 jam

Jika hematokrit meningkat atau pasien memburuk, maka berikan 5−10 mL/kgBB/jam selama 1−2 jam

Lakukan pemeriksaan klinis pasien dan hematokrit secara berulang setiap 1-4 jam untuk menentukan dosis terapi cairan

Berikan dosis rumatan[1-3]

Monitoring BerkalaPada pasien DHF, harus dilakukan monitoring untuk memantau perkembangan penyakit dan menentukan tata laksana. Monitoring terdiri dari:Urine output setiap 4−6 jam, dengan sasaran 0,5 mL/kgBB/jam

Tanda-tanda vital dan perfusi perifer setiap 1−4 jam, sampai pasien keluar dari fase kritis

Hematokrit sebelum dan sesudah pemberian cairam, atau setiap 6−12