Cara yang tepat dan benar dalam menghadapi permintaan resep yang belum diperlukan dalam Chat Bersama Dokter - Diskusi Dokter

general_alomedika

Saat konsultasi dalam Chat Bersama Dokter maupun dalam praktik sehari-hari tak jarang ditemukan pasien yang meminta untuk diresepkan obat tertentu yang...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Cara yang tepat dan benar dalam menghadapi permintaan resep yang belum diperlukan dalam Chat Bersama Dokter

    Dibalas 21 Juli 2020, 09:36

    Saat konsultasi dalam Chat Bersama Dokter maupun dalam praktik sehari-hari tak jarang ditemukan pasien yang meminta untuk diresepkan obat tertentu yang sebenarnya tidak sesuai dengan keluhannya atau tidak diperlukan untuk mengatasi keluhannya tersebut, lantas bagaimana sebaiknya Dokter menyikapinya?

    Hal ini tentu perlu diawali dengan penilaian klinis yang baik dari Dokter terhadap keluhan pasien tersebut apakah betul-betul memerlukan obat yang diminta. Jika sudah tidak sesuai dengan indikasi namun pasien masih memaksa, maka yang tidak kalah penting di sini adalah upaya Dokter dalam menjelaskan dengan baik dan tepat mengenai kegunaan obat tersebut dan kaitannya dengan kondisi pasien. Ajak pasien berdiskusi mengenai alasannya meminta obat dan berikan informasi yang relevan terkait efek samping jika obat yang dikonsumsi tidak sesuai indikasi, sehingga Dokter tetap bisa berempati dan memberi pemahaman yang baik dan melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan yang tepat. 

    Oleh karena itu, pemberian informasi yang baik, sikap empati dan tegas sangat diperlukan dalam menghadapi pasien dengan karakteristik yang beragam, khususnya dalam permintaan obat. Sebagai sumber referensi, beberapa artikel berikut ini bisa membantu Dokter:

    https://www.medscape.com/viewarticle/921055 https://www.alomedika.com/bagaimana-mengatakan-tidak-pada-permintaan-resep-yang-tidak-perlu.

    Bagaimana pendapat rekan sejawat sekalian, apakah memiliki pengalaman dalam menghadapi pasien yang meminta resep yang sebenarnya tidak diperlukan? Bagaimana sebaiknya kita menyikapinya? Mari kita diskusikan bersama, Dok.

     

03 Juli 2020, 14:47

Terima kasih dokter Olvy untuk sharingnya. Tentunya pernah mendapatkan user yang demikian. Apalagi di era saat ini dimana akses informasi memang sudah terbuka dan bebas, pasien atau user terkadang juga sudah punya bekal dan pengetahuan tersendiri tentang obat-obatan yang ingin mereka minta atau gunakan. Sehingga, memang benar diperlukan cara penyampaian yang tepat agar user memahami pentingnya tepat indikasi saat peresepan obat. 

03 Juli 2020, 17:08
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Terima kasih atas informasi ini. Izin turut sharing dok, di bidang psikiatri kami sering menemukan kasus serupa dan tak jarang pasien sudah mendapatkan obat dari dokter-dokter sebelumnya. Tentu yang lebih banyak dilakukan adalah mengarahkan, menjelaskan dan kembali menginformasikan tentang target terapi yang disepakati bersama.

Selain itu untuk kasus-kasus yang mungkin akan lebih baik ditangani oleh subspesialis tertentu (contoh adiksi) maka saya melakukan edukasi pada pasien batasan kompetensi yang saya dapat lakukan bersamanya dan melakukan perujukan.
Terbuka dengan pasien tentang kompetensi yang kita miliki juga cukup efektif membantu pasien mendapatkan jawaban maupun petunjuk ke mana dia harus mencari pertolongan yang lebih sesuai.🙏

05 Juli 2020, 23:17
dr.Meiriani Sari MSc, SpA
dr.Meiriani Sari MSc, SpA
Dokter Spesialis Anak
Terimakasih untuk sharing nya. Dibagian anak biasanya yang palimg sering diminta adalah vitamin. Jika dirasa belum diperlukan maka dianjurkan untuk memberikan diet dengan menu yg seimbang. Namun jika pasien masih memaksa maka pasien diberikan pilihan beberapa macam merk. Dan cara pemakaiannya. Namun untuk obat2 diluar keluhan sebaiknya tetap dengan edukasi dan referensi2 yg mendukung mengapa obat tersebut belum dibutuhkan.
06 Juli 2020, 04:40
dr. Tini Sri Padmoningsih SpKJ
dr. Tini Sri Padmoningsih SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Terima kasih atas sharingnya. Setuju sekali ketrampilan untuk mengatakan tidak pada pasien yg menginginkan obat yang tidak diperlukan atau berlebihan membutuhkan cara yg tepat supaya pasien bisa memahaminya. Apalagi pada pasien yg ketergantungan obat dan alkohol, sering memaksa, membandingkan dengan dokter lain, dan mengelabuhi dengan resep yg sudah mereka bikin sendiri. Ada tehnik yg dinamakan motivasional interviewing yg tujuannya salah satunya mengendalikan pemakaian obat tersebut
06 Juli 2020, 12:09

Terima kasih dr. Olvy bermanfaat sekali dok.

11 Juli 2020, 16:52
06 Juli 2020, 04:40
Terima kasih atas sharingnya. Setuju sekali ketrampilan untuk mengatakan tidak pada pasien yg menginginkan obat yang tidak diperlukan atau berlebihan membutuhkan cara yg tepat supaya pasien bisa memahaminya. Apalagi pada pasien yg ketergantungan obat dan alkohol, sering memaksa, membandingkan dengan dokter lain, dan mengelabuhi dengan resep yg sudah mereka bikin sendiri. Ada tehnik yg dinamakan motivasional interviewing yg tujuannya salah satunya mengendalikan pemakaian obat tersebut
terima kasih sharingnya dok..

motivational interviewing utk kasus tersebut bentuknya seperti apa dok?
21 Juli 2020, 09:36
Alo dr. Olvy, rasanya cukup banyak ya dok kondisi dimana interactive medical advisor dituntut memberikan resep oleh user, padahal sebenarnya tidak diperlukan.
Oleh karena itu, setuju dengan pernyataan dr. Olvy, bahwa selain kita menunjukkan sikap empati, maka juga bisa tegas dalam menerangkan efek samping yang dapat muncul dari penggunaan obat yang tidak sesuai indikasi.
Tentu bahasa yang digunakan hendaknya masih formal dan sopan ya dok, dalam bentuk menjaga sikap profesionalitas.