Pasien dengan keluhan sulit tidur datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, namun apakah tindakan yang dapat diberikan melihat keterbatasan pada fasilitas yang ada - Diskusi Dokter

general_alomedika

Terapi apa yg bisa kita berikan di FKTP dgn keterbatasan ketika pasien mengeluhkan sulit tidur? Terima kasih

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien dengan keluhan sulit tidur datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, namun apakah tindakan yang dapat diberikan melihat keterbatasan pada fasilitas yang ada

    Dibalas 14 Mei 2020, 11:26
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Terapi apa yg bisa kita berikan di FKTP dgn keterbatasan ketika pasien mengeluhkan sulit tidur? Terima kasih

14 Mei 2020, 00:12
Ijin menjawab dokter,
Memang sering kali keluhan pasien sulit tidur tp di FKTP tidak ketersediaan obat golongan Benzodiazepin (BZD)
Mungkin bisa gunakan obat golongan antihistamin seperti CTM yang dapat kita ambil efek sampingnya yaitu mengantuk.
Lalu berikan juga edukasi sleep hygiene untuk membantu pasien bisa tidur seperti:
- Suasana dalam kamar lebih baik tidak ada cahaya atau dibuat gelap
- tidak ada suara yang menganggu
- saat siang hari jangan gunakan waktu untuk tidur, lebih baik beraktivitas ringan agar malam hari lebih mudah tidur
- tidak minum air banyak atau kopi sebelum tidur sehingga tidak bangun untuk buang air kecil

Semoga dapat membantu 
14 Mei 2020, 00:25
Mungkin perlu dicari jg apa penyebab sulit tidurnya, sehingga kita bisa terapi causanya.
14 Mei 2020, 08:25
Setuju dengan TS untuk terlebih dahulu dicari penyebabnya. Pada pedoman DSM 5, keluhan sulit memulai, mempertahankan tidur atau tidur tidak berkualitas dirasakan sedikitnya 3 bulan terakhir. Sebaiknya terapi farmakologis dibarengi dengan non farmakologis. 
Dengan keterbatasan obat, mungkin bisa dicoba ambil efek dari CTM atau Dimenhidrinat. 
Non farmakologis bisa dengan edukasi sleep hygiene seperti diatas, atau cognitive behavioral therapy for insomnia (CBTI) seperti sleep restriction. Sleep restriction adalah membatasi waktu pasien berada di tempat tidur, sesuai dengan kebutuhan tidur pasien (tidak kurang dari 5 jam). Untuk awal bisa dicoba 6 jam. Nantinya secara gradual bisa ditambah 15-30menit per minggu sesuai dengan kondisi pasien. Detail CBTI bisa digoogle 😊
14 Mei 2020, 11:24
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Sepakat dengan pendapat dokter lainnya dok.

Izin menambahkan memang benar perlu dicari lebih lanjut penyebab utama tidak bisa tidur ini. Kondisi organik pun bs mencetuskan gejala yg sama misalnya GERD, serangan asma, serangan jantung ,dll.

Jika memang penyebabnya psikologis, gejala sulit tidur bs merupakan bentuk gejala dari gangguan lain dan sangat jarang berdiri sendiri. Misalnya psikosis, depresi, cemas, penyalahgunaan zat, dll.
Untuk penanganannya memang sebenarnya jika tidak ada kondisi organik yg mendasari maka diutamakan terapi perilaku seperti CBTI, sleep hygine yg tadi telah disampaikan. Sementara obat (golongan benzo pun biasa hanya diresepkan maksimal 2 minggu, alias hanya untuk membantu diawal perubahan perilaku). Obat sendiri dipandang bukan merupakan terapi utama sehingga sebenarnya boleh tidak diberikan.

Keterbatasan sejawat di FKTP adalah waktu wawancara atau melakukan psikoterapi yg terbatas. Sehingga bisa juga dibuatkan brosur mengenai sleep hygine, tehnik rileksasi sederhana atau CBTI sederhana sehingga akan menghemat waktu penerangan. Untuk mencari gejala lain, bisa juga pasien diberikan self rating questioner seperti SRQ yg banyak tersedia di FKTP.

Semoga bermanfaat 🙏
14 Mei 2020, 11:26
Alo Dok,
Setuju dok utk selalu menawarkan opsi sleep hygiene terlebih dahulu. Pastikan OS juga tdk menggunakan gadget sblm tidur krn hal ini juga akan menganggu persiapan tidur dok, bisa coba pakai aromaterapi atau gunakan musik pengantar tidur (misalnya musik jazz). Jika hal tsb sudah dilakukan, mungkin bisa beri memberikan diazepam atau lorazepam 1 tablet sebelum tidur (biasanya yg ada di puskesmas diazepam oral). Peresepan masih memungkinkan krn kompetensi dokter dalam menangani insomnia dalam level 4A. 

Sekedar sharing, dulu saya pernah dpt kasus pasien insomnia yg sudah melakulan doctor shopping (telah diberi diazepam maupun alprazolam-dulu masih boleh diresepkan dokter umum) namun tak kunjung bisa tidur. Saya coba resepkan CTM ternyata ampuh, jadi mgkn bisa dicoba dokter. Utk mencegah pemakaian obat sembarangan dan kecanduan saya biasanya memberikan obat tanpa label/kemasan. 
Ref: pedoman pelayanan dokter di faskes primer